Suara.com - Berikut ini pandangan Islam tentang transplantasi jantung babi ke manusia. Seperti yang telah umum diketahui oleh orang muslim, bahwa babi merupakan hewan yang diharamkan dan najis.
Tapi belakangan ini organ babi dicangkokkan (transplantasi) pada manusia untuk menggantikan fungsi organ yang mengalami disfungsi. Lantas, bagaimana pandangan Islam tentang transplantasi jantung babi ke manusia? Apakah diperbolehkan, atau justru dilarang?
Sebagai tambahan informasi, cangkok atau transplantasi jantung babi ke manusia untuk pertama kalinya telah dilakukan di Amerika Serikat (AS). Operasi tersebut dipuji oleh banyak orang sebagai terobosan medis. Namun sebagian orang juga banyak yang mempertanyakan apakah prosedur tersebut etis, sehingga memicu kontroversi.
Sejumlah pihak mempertanyakan masalah moral terkait keselamatan pasien, hak-hak hewan, hingga masalah agama. Yang paling kencang terdengar tentu saja terkait agama, apalagi sosok di balik kesuksesan transplantasi ini, adalah Dr Muhammad Mansoor Mohiuddin di mana beliau adalah seorang muslim.
Beberapa sumber menyebutkan bahwa babi telah menjadi subjek pilihan untuk penelitian xenotransplantasi hampir secara baku. Lantas, kenapa bukan hewan lain?
Menanggapi hal ini, Dr Muhammad Mansoor Mohiuddin, direktur program xenotransplantasi jantung di University of Maryland Medical Center, dalam sebuah wawancara November 2021 (dikutip dari TRT World) menjelaskan bahwa:
"Sebagai Muslim, kami mungkin memiliki kendala dengan babi. Tapi untuk seluruh dunia, babi sudah umum dikonsumsi sebagai makanan. Kami telah sepenuhnya memetakan genom babi, dan kami tahu bagaimana babi berbeda dari manusia dan perubahan apa yang diperlukan untuk membuat organnya dapat diterima di tubuh manusia. Kami tidak tahu banyak tentang kambing atau sapi".
Sementara itu, Dr Mohammed Ghaly seorang profesor bidang Islam dan etika biomedis di Qatar's Hamad Bin Khalifa University merespons kontroversi semacam ini dengan menyebutkan bahwa pandangan utama para ulama adalah bahwa mungkin saja menggunakan bagian tubuh babi, selama kita tidak memiliki alternatif lain yang tersedia.
Pandangan Islam tentang transplantasi jantung babi ke manusia juga disampaikan oleh Pengasuh Pondok Pesantren Al-Bahjah, Buya Yahya.
Baca Juga: Ramai Unggahan Pekerjaan yang Diharamkan, Warganet Malah Singgung Pesugihan dan Open BO
Dilansir dari sebuah tayangan di kanal YouTube Al-Bahjah TV yang diunggah pada tanggal 16 Januari 2022, Buya Yahya menyampaikan sebuah penjelasan mengenai bagaimana pandangan Islam tentang transplantasi jantung babi ke manusia.
"Kalau sudah seseorang itu dicangkok jantungnya, sudah pasti orang itu bukan orang sehat. Ini harus jadi catatan. Berarti pembahasan orang sakit, kalau orang sakit itu adalah tidak boleh bagi orang lain menjadi boleh untuk orang sakit. Apa yang akan diperdebatkan di sini?", ungkap Buya Yahya.
"Di dalam kasus pengobatan, kalau memang sudah tidak ada lagi sesuatu yang suci, maka ya bisa saja dan tidak ada masalah. Apalagi kasusnya, ini adalah orang yang darurat. Jika memang betul menurut ilmu, ahli, pakar, dokter, bahwa jantung babi ini bermanfaat untuk dicangkokkan pada jantung manusia, maka tidak perlu diperdebatkan", tambah Buya Yahya.
Seperti itulah pandangan Islam tentang transplantasi jantung babi ke manusia. Semoga Allah SWT selalu memberikan berkah dan perlindungan untuk kita.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama
Berita Terkait
-
Ramai Unggahan Pekerjaan yang Diharamkan, Warganet Malah Singgung Pesugihan dan Open BO
-
Heboh Unggahan Daftar Pekerjaan Haram: Ada Pegawai Bank, Artis hingga Tukang Sulap, Warganet Langsung Terbelah
-
CEK FAKTA: Disukai Anak-Anak, Permen Yupi Dituding Terbuat dari Kulit Babi, Benarkah?
-
Viral Cowok Bagi Tutorial Jadi Babi Pakai Selimut Untuk Healing, Warganet: Kurang Lilin
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional