Suara.com - Seorang pengemudi ojek online (ojol) yang menyampaikan surat terbuka untuk iring-iringan jenazah di jalan telah menjadi viral di media sosial.
Surat terbuka itu diunggah melalui akun TikTok @pengenbisalivemlbb, Senin (17/1/2022). Hingga berita ini ditulis, video telah ditonton 3,6 juta kali dan mendapat lebih dari 261 ribu tanda suka.
"Kalo berani jangan mental patungan di jalan berani ko," tulisnya sebagai keterangan unggahan seperti dikutip Suara.com, Selasa (18/1/2022).
Seorang pengemudi ojol berjaket hijau menyampaikan surat terbukanya bagi rombongan iring-iringan jenazah.
Driver ojol ini merasa resah ketika berpapasan dengan para pengiring jenazah di jalanan.
"Surat terbuka untuk iring-iringan jenazah," tulisnya dalam keterangan video.
Ia meminta kepada iring-iringan jenazah untuk tidak galak-galak jika lewat di jalanan.
"Surat terbuka untuk iring-iringan jenazah, kalau di jalan tolong jangan galak-galak. Kalian bukan guru BK," ujarnya dalam video.
Tampaknya, pengemudi ini resah dengan iring-iringan jenazah, terutama jika mereka sampai menyentak bapak-bapak yang membawa galon dan gas.
Baca Juga: Rekam Makanan Ala-Ala, Sang Anak Bikin Syok Lempar Sesuatu Tepat Sasaran: Auto Gagal Estetik
"Apalagi nyentak bapak-bapak yang bawa aqua galon sama gas LPG," lanjutnya.
Lebih lanjut, driver ojol ini menyampaikan kepada pengiring jenazah, kalau berani mencoba menyentak driver ojol yang baru selesai mengantri orderan makanan viral atau promo.
"Kalau berani, coba sentak sopir ojol yang baru beres ngantri orderan Chatime pas promo sama McD BTS. Hmm gua yakin itu pasti almarhumah bangun lagi ngeluarin bendera putih," lanjutnya.
Driver ojol ini menyatakan bahwa konsep pemakaman bukan seperti sekolahan, jika terlambat datang ke pemakaman disuruh pulang.
"Lagian konsep pemakaman kan bukan kayak sekolah Al-Azhar yang telat semenit sama satpamnya lu disuruh balik lagi. Enggak, enggak gitu konsepnya," lanjut driver ojol.
"Lu pengen almarhumah diterima di sisi Tuhan, lu pengen almarhumah tenang, tapi lu zalim sama pengguna jalan yang lain. Lain kali jangan kayak gitu g****k," pungkasnya mengakhiri surat terbuka.
Berita Terkait
-
Polisi Cek Viral Wanita Naiki Kap Mobil Labrak Pelakor di Asahan Sumut
-
Pengamen di Kediri Ini Ngamuk Gegara Tak Dikasih Uang, Endingnya Dikeroyok Warga
-
Tak Ada Gamelan, Trik Cerdas Bapak ini Akali Sound Acara Pagelaran Tuai Decak Kagum: Keren
-
Bukan Main! Kepiting Ini Malah Santai Makan Jagung Saat Direbus Bareng
-
Curhat Sakit Hati Ibu Kekasihnya Julid, Sang Pacar Malah Suruh Nyapu Hingga Bersihkan Rumah
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
Terkini
-
Geruduk KPK, Warga Pati Teriak Minta Bupati Sudewo Pakai Rompi Oranye Korupsi Rel Kereta
-
Atalia Praratya Resmi Gugat Cerai Ridwan Kamil di PA Bandung, Buntut Kasus Lisa Mariana?
-
Polisi Mulai Olah TKP Pasar Induk Kramat Jati, Warga Dilarang Mendekat
-
Pasar Jaya Gerak Cepat, Penampungan 350 Pedagang Kramat Jati Siap dalam 3 Hari
-
Habib Syakur: Gosip Dito Ariotedjo-Davina Tak Boleh Tutupi Fokus Bencana Sumatra
-
Toko Plastik Simpan Karbit Diduga Sumber Api Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati
-
Kemenbud Resmikan Buku Sejarah Indonesia, Fadli Zon Ungkap Isinya
-
Respons Imbauan Mensos Donasi Bencana Harus Izin, Legislator Nasdem: Jangan Hambat Solidaritas Warga
-
Pagi Mencekam di Pasar Kramat Jati, 350 Kios Pedagang Ludes Jadi Arang Dalam Satu Jam
-
Antisipasi Bencana Ekologis, Rajiv Desak Evaluasi Total Izin Wisata hingga Tambang di Bandung Raya