News / Metropolitan
Senin, 24 Januari 2022 | 12:03 WIB
Febri Diansyah mundur dari Kepala Biro Hubungan Masyarakat KPK. [Antara/Benardy Ferdiansyah]

Suara.com - Ibu Kota Negara (IKN) baru memang tengah menjadi sorotan publik. Kali ini, video grafis IKN juga mendapatkan berbagai respons, termasuk dari mantan Juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Febri Diansyah.

Dalam cuitannya Minggu (24/1/2022) di Twitter, Febri mengomentari video rancangan IKN yang dibagikan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

Pada video berdurasi 2 menit yang dibagikan Ridwan Kamil itu terlihat grafis rancangan tata kota untuk IKN.

Video tersebut juga lengkap menggambarkan rencana moda transportasi, letak istana negara, letak hutan kota, smart city, dan lain sebagainya.

Dalam hal ini, Febri menyatakan bahwa video tersebut bagus mengingatkan video grafis kawasan real estate di Bekasi.

"Bagus video grafisnya," tulis Febri yang dikutip oleh Suara.com.

"Jadi ingat video grafis kawasan real estate di Bekasi, Jawa Barat dulu. Videonya bagus dalam membangun impian," imbuhnya.

Cuitan tersebut tentu mendapatkan berbagai respons dari warganet.

"Berasa iklan properti Meikarta," komentar warganet.

Baca Juga: Bak Mukjizat! Pasutri Selamat dari Kecelakaan Maut Balikpapan dan Hanya Lecet, Disebut Sering Lakukan Amalan Ini

"Iklan properti memang selalu keren," imbuh wargaet lain.

"Iklan dimana-mana, promosi di mal-mal besar, balon iklan terbang-terbang. Video keren, maket keren. Tapi ya gitu lah," tulis warganet di kolom komentar. 

"Benar yang di Bekasi bermasalah dan Ibu kota baru perlu dipikirkan lagi tapi Mas Feb," timpal lainnya. 

"Ibu kota belum pindah, banjir katanya sudah pindah duluan? kok kang Emil bilang bebas banjir?" balas warganet. 

Cuitan Febri Diansyah (twitter.com/febridiansyah)


Febri Diansyah sendiri merupakan aktivis anti-korupsi, sebelumnya ia juga tergabung dalam Indonesia Corruption Watch (ICW).

Pada 2012, Febri dianugerahi penghargaan oleh Charta Politika Indonesia sebagai aktivis/pengamat politik paling berpengaruh pada tahun 2011. Penghargaan ini sebagai bentuk apresiasi atas intensitas pernyataan Febri terkait berbagai isu-isu korupsi yang terjadi di Indonesia.

Load More