Suara.com - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengungkapkan dirinya melakukan perubahan strategi dalam menghadapi masalah dinamika di Papua dan Papua Barat.
Menurutnya hal itu akan terus dilakukan lantaran dinamika tersebut penyelesaian akan panjang.
"Secara umum, ada beberapa perubahan yang saya lakukan dalam rangka untuk menghadapi dinamika saya mengatakan dinamika permasalahan di sana secara jangka panjang," kata Andika dalam rapat kerja bersama Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (24/1/2022).
Perubahan yang dilakukan Andika yakni, mengembalikan tugas-tugas atau operasi yang ada di Papua dan Papua Barat menjadi bagian dari tugas-tugas operasi satuan organik seperti halnya yang dilakukan di provinsi-provinsi lain.
Andika mengungkapkan, secara umum pihaknya melakukan penambahan prajurit di sejumlah titik di Papua. Setidaknya ada delapan titik ditempatkan prajurit berdasarkan kebutuhan.
"Di Papua sendiri secara umum ada delapan tambahan titik yang memang menurut kami saat ini sebetulnya kalau dilihat dari kebetuhan ini masih kurang banyak tapi delapan yang lebih penting saat ini," tuturnya.
Adapun delapan titik itu yakni Satgas Kodim Paniai meliputi Kabupaten Paniai, Kabupaten Degoyai, Kabupaten Waropen; kedua, Satgas Kodim Intan Jaya; Ketiga, Satgas Kodim Puncak.
Satgas Kodim Lani Jaya meliputi Kabupaten Lani Jaya dan Kabupaten Tolikara; kelima, Satgas Kodim Yalimo meliputi Kabupaten Yalimo, Jayapura, Membramo Tengah; Keenam, Satgas Kodim Kepulauan Bintang; dan ketujuh Satgas Kodim Nduga meliputi Yahukimo dan Asmat.
Sementara itu untuk matra Laut dan Udara, Andika menyebut 235 prajurit dimasukan ke Lantamal dan Lamal. Kemudian Satgas Lanud dimasukan ke beberapa Lanud di Papua dengan jumlah 411 prajurit.
Baca Juga: Panglima TNI Ungkap Ada Penambahan 8 Titik Penempatan Prajurit di Papua
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Pengamat Intelijen: Kinerja Listyo Sigit Bagus tapi Tetap Harus Diganti, Ini Alasannya
-
Terungkap! Rontgen Gigi Hingga Tato Bantu Identifikasi WNA Korban Helikopter Kalsel
-
Misteri Dosen UPI Hilang Terpecahkan: Ditemukan di Lembang dengan Kondisi Memprihatinkan
-
Dugaan Badai PHK Gudang Garam, Benarkah Tanda-tanda Keruntuhan Industri Kretek?
-
Israel Bunuh 15 Jurnalis Palestina Sepanjang Agustus 2025, PJS Ungkap Deretan Pelanggaran Berat
-
Mengenal Tuntutan 17+8 yang Sukses Bikin DPR Pangkas Fasilitas Mewah
-
IPI: Desakan Pencopotan Kapolri Tak Relevan, Prabowo Butuh Listyo Sigit Jaga Stabilitas
-
Arie Total Politik Jengkel Lihat Ulah Jerome Polin saat Demo: Jangan Nyari Heroiknya Doang!
-
Sekarang 'Cuma' Dapat Rp65,5 Juta Per Bulan, Berapa Perbandingan Gaji DPR yang Dulu?
-
SBY: Seni Bukan Hanya Indah, Tapi 'Senjata' Perdamaian dan Masa Depan Lebih Baik