Suara.com - Sebuah video memperlihatkan bocah menangis kejer telah menjadi viral. Bocah tersebut menangis lantaran dikejar-kejar seekor itik.
Video itu diunggah oleh akun TikTok @/hidat*****, Minggu (23/1/2022). Hingga berita ini terbit, video telah ditonton 4,2 juta kali dan mendapat 250 tanda suka.
Pada awalnya, bocah ini membeli seekor itik meskipun takut. Ia membuka kandang itiknya, tetapi ia ketakutan saat itik itu terus membuntutinya.
"Beli sendiri takut sendiri, udah dikandangin tetep aja dibuka, giliran itiknya mau ikut takut dia," tulisnya sebagai keterangan unggahan seperti dikutip Suara.com, Senin (24/1/2022).
Peristiwa ini direkam oleh wanita yang diduga merupakan keluarga dari bocah yang ada dalam video.
Terlihat seorang bocah berbaju merah yang lari-lari ketakutan. Di belakangnya ada seekor itik yang terus mengikutinya.
Bocah itu kemudian memeluk seorang wanita yang berada di pekarangan rumah. Sementara itu, itiknya terus mengikuti kemanapun ia pergi.
Itik itu terus menunggu di bawah kaki bocah ini. Ia terus menangis kejer ketakutan.
Tidak lama kemudian, bocah ini berlari menjauh dari jangkauan itik ke salah satu rumah sambil berteriak ketakutan.
Baca Juga: Cewek Perlihatkan Perjuangan Naik Motor Pakai Bulu Mata Extension, Sukses Bikin Ngakak Warganet
Bocah ini lalu terlihat berlarian di teras sebuah rumah menghindari kejaran itik yang terus mengikutinya.
Meski sudah mencoba menyuruh itik untuk pergi, itik itu tetap mengikutinya. Bocah ini masih terus menangis saat itik malah terus mendekat ke kakinya.
Sambil terus menangis, bocah ini juga mencoba untuk memukul itik dengan mainan bus berwarna merah yang dibawanya.
Video itu lantas mengundang pro dan kontra di kalangan warganet.
"Awas anaknya sawanan, ntar jadi penakut/phobia. Gua yang liatnya jengkel bukan lucu," tulis salah seorang warganet.
"Ini bukan merusak mental anak, yang merusak mental anak itu dimarahi, dipukul, dicubit, anak laki-laki harus dibiasakan dari kecil kayak gini," tulis warganet.
Berita Terkait
-
Syok Tahu Bapak Punya 26 Anak, Disuruh Tes DNA Sebelum Nikah: Takut Sedarah
-
Antimainstream, Pria Ini Ajarkan Matematika 'Tingkat Tinggi' untuk Dongeng Pengantar Tidur Anaknya
-
Viral Bocil Duduk Santai Unboxing Mainan di Minimarket, Warganet: Serasa Rumah Sendiri
-
Viral Seorang Pria Tertidur Pulas, Tak Sadar Tubuhnya Dikerubungi Lalat
-
Viral Pengakuan Orang Dapat Undangan Wawancara Kerja di Menara Saidah, Warganet Merinding
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Merasa Terlindungi, Barang Pemberian Kapolda Herry Heryawan Bikin Penyandang Tunarungu Ini Terharu
-
Kolaborasi Bareng DPRD DKI, Pramono Resmikan Taman Bugar Jakbar
-
Menteri Hukum Ultimatum PPP: Selesaikan Masalah Internal atau AD/ART Jadi Penentu
-
Satu Bulan Tragedi Affan Kurniawan: Lilin Menyala, Tuntutan Menggema di Benhil!
-
Polemik Relokasi Pedagang Pasar Burung Barito, DPRD DKI Surati Gubernur Pramono Anung
-
Siapa Ketum PPP yang Sah? Pemerintah akan Tentukan Pemenangnya
-
KPAI Minta Polri Terapkan Keadilan Restoratif untuk 13 Anak Tersangka Demonstrasi
-
Program Magang Fresh Graduate Berbayar Dibuka 15 Oktober, Bagaimana Cara Mendaftarnya?
-
DPR RI Kajian Mendalam Putusan MK soal Tapera, Kepesertaan Buruh Kini Sukarela
-
Setelah Kasih Nilai Merah, ICW Tagih Aksi Nyata dari Pemerintah dan Aparat Penegak Hukum