Suara.com - Anggota Komisi IX DPR Kurniasih Mufidayati meminta pemerintah daerah menyampaikan kepada Menteri Nadiem Makarim jika menemukan hambatan untuk mengurangi pembelajaran tatap muka 100 persen terkait kebijakan pemerintah pusat.
Menurut Mufida, pembelajaran tatap muka 100 persen perlu dihentikan, paling tidak dikurangi dengan skema 50:50, di mana 50 persen siswa melakukan PTM dan 50 persen melakukan pembelajaran jarak jauh.
Untuk wilayah dengan kasus positif tertinggi, kata Mufida, penghentian kebijakan pembelajaran tatap muka 100 persen wajib dilakukan.
"Penutupan PTM memang perlu dilakukan ketika tren kasus menunjukkan peningkatan signifikan. Pemda juga perlu terbuka dalam hal data, jika memang harus ditetapkan PPKM Level 3, maka PTM di sekolah 100 persen harus dihentikan agar tingkat penularan tidak semakin parah," ujar Mufida.
Berdasarkan zona
Mufida setuju dengan arahan Presiden Jokowi agar pelaksanaan pembelajaran tatap muka 100 persen dievaluasi karena peningkatan kasus harian dan penyebaran varian Omicron.
Tapi menurut Mufida, penghentian pembelajaran tatap muka 100 persen harus didasarkan kepada wilayah dengan tingkat kasus tinggi, bukan sekadar kepada masing-masing sekolah.
"Penutupan PTM di sekolah juga sebaiknya tidak didasarkan adanya kasus covid-19 di sekolah tersebut. Tapi ketika sekolah berada di daerah yang sudah menjadi zona merah penularan Covid atau menunjukkan peningkatan kasus harian yang signifikan, maka penutupan PTM di sekolah tersebut harus dilakukan meskipun tidak ada kasus di sekolah tersebut," ujar Mufida.
Mobilitas asal siswa juga perlu diperhatikan. Mufida mengatakan ketika banyak mobilitas siswa yang berasal dari daerah dengan kasus tinggi maka pembelajaran tatap muka 100 persen di sekolah tersebut layak untuk dihentikan.
Baca Juga: Omicron Melonjak, KPAI Desak Pemerintah Evaluasi Kebijakan PTM 100 Persen
Mufida menyebut akan menjadi sangat berisiko apbila pelaksanaan pembelajaran tatap muka 100 persen diteruskan. Dampaknya penularan dan penambahan kasus baru bisa meningkat.
"Belum lagi kalau kemudian penularan dari siswa ke keluargaya di rumah. Apalagi banyak siswa usia sekolah khususnya sekolah dasar yang belum mendapatkan vaksin Covid, yang dikhawatirkan akan menimbulkan gejala sedang atau berat."
Menurut Mufida tidak ada salahnya menghentikan PTM 100 persen dan mengalihkan sekolah lewat pembelajaran jarak jauh. Hal itu harus dilakukan untuk melindungi kesehatan siswa dan guru di tengah gelombang ketiga Covid-19.
Adanya varian Omicron yang saat ini melanda Indonesia, dikatakan Mufida, jangan dianggap enteng. Lantaran disebut hanya memiliki gejala ringan.
"Jika PTM dihentikan sementara, para guru tentu sudah berpengalaman cukup lama selama pandemi lalu dlam melakukan PJJ, demikian juga dengan para siswa. Sehingga pembelajaran tetap dapat dilaksanakan meskipun kualitasnya tidak sebaik melalui PTM. Penghentian PTM akan lebih bisa mengendalikan penularan," katanya.
Berita Terkait
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Profil Agustina Wilujeng: Punya Kekayaan Miliaran, Namanya Muncul di Kasus Chromebook
-
Terungkap, Ada Nama Kakak Najwa Shihab di Grup Mas Menteri Core Team Nadiem Makarim
-
Jaksa Bongkar 3 Nama Titipan Walkot Semarang untuk Nadiem di Kasus Pengadaan Chromebook
-
Ibu Nadiem Doakan Anaknya Sembuh Agar Bisa Buktikan Tak Bersalah dalam Sidang Kasus Chromebook
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka