Suara.com - Wakil Sekjen MUI, Ikhsan Abdullah, ikut mengomentari kerumunan Presiden Jokowi di Pasar Porsea, Sumut. Menurutnya, kebijakan PPKM saat ini sangat tidak efektif.
Melansir Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, ia berpendapat, seharusnya kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) segera ditinjau ulang. Kondisi saat ini sudah tidak sesuai dengan yang ada di masyarakat.
Saat ini imunitas bangsa Indonesia sudah makin baik. Sebab, pemerintah selama ini berhasil melakukan program vaksinasi tahap satu dan dua.
"Kebijakan PPKM saat ini sangat tidak efektif untuk kembali diterapkan karena masyarakat sudah jenuh dan terlalu lama hidup dengan kekosongan pandemi," kata Ikhsan, Sabtu (5/2/2022).
Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Halal Watch (IHW) ini, masyarakat sudah tidak sabar lagi ingin kembali hidup normal dan melakukan aktivitas seperti menghidupkan lagi kegiatan ekonominya.
Bahkan, kebijakan PPKM sudah kehilangan legitimasi karena perilaku pejabat negara yang tidak menghiraukan social distancing.
"Presiden perlu menerapkan kebijakan baru yang menetapkan Covid-19 sebagai endemi dan tidak lagi sebagai pandemi," kata Katib PBNU ini.
Sebelumnya, sebuah video viral di Twitter menunjukkan adanya kerumunan masyarakat yang tidak dapat dicegah. Video ini berdurasi sekitar 2,20 menit.
Kerumunan itu timbul saat Presiden Jokowi berkunjung dan bagi-bagi kaos di Pasar Porsea, Toba, Sumatera Utara, Rabu (2/2/2022). Tampak lautan manusia mengerubuni mobil yang ditumpangi Presiden Jokowi.
Baca Juga: Hendri Septa: Jika Kasus Covid-19 Melonjak, Pembangunan di Padang Terancam
Menurut amatan Pojoksatu.id, ada dua video yang beredar di media sosial Twitter yang memperlihatkan kerumunan ribuan warga di Pasar Porsea, Kabupaten Toba, Sumut ini.
Berita Terkait
-
Sentil Kerumunan Jokowi di Sumut, Demokrat: Teladan Presiden dan Pembantunya Makin Drop!
-
Viral Kerumunan Saat Jokowi Bagi-bagi Kaos di Toba, PKS: Jangan Salahkan Masyarakat
-
Kunjungan Jokowi di Toba Picu Kerumunan, Ruhut Sitompul: Itu Bentuk Cinta Rakyat Indonesia
-
Caren Delano Kena False Positive Covid-19, Curiga Tempat Tes Bermasalah
-
Hendri Septa: Jika Kasus Covid-19 Melonjak, Pembangunan di Padang Terancam
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Motif Pelaku Ledakan di SMAN 72: KPAI Sebut Dugaan Bullying hingga Faktor Lain
-
Siswa SMAN 72 Terapkan Pembelajaran Online 34 Hari untuk Redam Trauma Usai Ledakan
-
Garis Polisi di SMA 72 Dicabut, KPAI Fokus Pulihkan Trauma Ratusan Siswa dan Guru
-
IPW: Penetapan Tersangka Roy Suryo Cs Sesuai SOP
-
Tampang Sri Yuliana, Penculik Bocah Bilqis di Makassar, Ngaku Kasihan Korban Tak Punya Ortu
-
Anggaran Proyek Monumen Reog Ponorogo Dikorupsi?
-
Dijual Rp80 Juta ke Suku Anak Dalam Jambi, Terungkap Jejak Pilu Penculikan Bocah Bilqis
-
DPD RI Gaungkan Gerakan Green Democracy Lewat Fun Walk dan Penanaman Pohon Damar
-
Terungkap! Bocah Bilqis Hilang di Makassar Dijual ke Kelompok Suku Anak Dalam Jambi Rp 80 Juta
-
Bukan Soal Kontroversi, Ini Alasan Soeharto Disebut Layak Dihargai Sebagai Pahlawan Nasional