Suara.com - Februari-Juni 2022, puluhan kisah pribadi, ratusan objek bersejarah menyemarakkan pameran Revolusi! di Rijksmuseum, Amsterdam, yang menceritakan masa kemerdekaan Indonesia 1945-1949 yang penuh gejolak.
Di pameran Revolusi! Kemerdekaan Indonesia di Rijksmuseum Amsterdam, terdapat lebih dari 20 kisah pribadi yang menceritakan sejarah Indonesia merdeka; mulai dari kisah bagaimana perjuangannya, bagaimana negosiasi berlangsung, bagaimana propaganda dilakukan hingga bagaimana revolusi menentukan kehidupan rakyat.
Serdadu, seniman, politisi, diplomat, dan jurnalis- setiap orang memiliki perspektif yang berbeda-beda atas revolusi kemerdekaan Indonesia.
Pameran Revolusi! adalah pameran tentang objek, seni, dan kisah-kisah atas perjuangan kemerdekaan Indonesia dalam kurun waktu 1945-1949, dilihat dari kaca mata orang-orang yang menjalaninya.
Salah seorang kurator pameran itu, Bonnie Triyana menuturkan kini generasi ketiga di Belanda mulai mempertanyakan apa yang terjadi di Indonesia pada masa-masa itu dan mungkin sebelumnya, yang menimpa pada kakek nenek mereka, "Karena kebanyakan generasi keduanya itu, mereka tutup mulut ya karena mungkin trauma, mungkin juga trauma yang diturunkan oleh orang tuanya. Sehingga, generasi ketiga itu banyak bertanya-tanya atas apa yang terjadi di masa itu," kata Bonnie.
Pameran ini sendiri menurut Bonnie sudah direncanakan jauh-jauh hari sebelumnya, yakni sekitar tahun 2017.
"Memang narasi besarnya yang sering kita dengar adalah versi Indonesia dengan versi Belanda. Kira-kira itulah mainstream perspektif yang ada. Tapi ternyata di antara dua itu, ada begitu banyak perspektif, ada begitu banyak cerita yang ada. Misalkan bagaimana perspektif orang-orang Indonesia melewati masa-masa ini, bagaimana orang Belanda, bagaimana seniman, bagaimana perempuan, bagaimana para pejuang di pihak Republik Indonesia, bagaimana serdadu dan istri dari serdadunya, kira-kira seperti itu," tutur Bonnie.
Multiperspektif inilah yang ditampilkan di dalam pameran Revolusi! dengan menampilkan objek-objek dan juga karya seni yang sezaman atau memang diciptakan dan berasal dari periode tersebut.
Seniman dalam revolusi
Baca Juga: Bung Hatta: Proklamator Indonesia yang Hobi Baca Buku dan Punya Komitmen Kemerdekaan Tak Biasa
Revolusi adalah periode eksperimentasi dan kreativitas bagi kaum nasionalis Indonesia. Seniman, bersama dengan politisi, membentuk garda depan revolusioner modern, lewat lukisan, poster, grafiti, dan pamflet.
Seni berfungsi sebagai instrumen politik untuk menyebarkan kemerdekaan Indonesia di dalam dan luar negeri.
Seniman Indonesia yang terlibat secara politik menggambarkan tema-tema seperti persahabatan, kepemimpinan, pertempuran bersenjata, semangat pemuda, dan militansi.
Upaya bersama rakyat Indonesia ini membentuk citra yang menentukan dari revolusi. Dalam pameran tersebut dipamerkan karya Trubus Soedarsono, S. Sudjojono, Otto Djaya, Basuki Abdullah, Hendra Gunawan, Kusuma Affandi en Henk Ngantung.
Ratusan objek dipamerkan Lebih dari 200 objek yang dipamerkan. Objek-objek itu merupakan barang pinjaman dari Australia, Belgia, Inggris, Indonesia, dan Belanda – yang menjadi saksi masa lalu yang penuh gejolak ini.
Pameran tersebut juga meliputi foto-foto dan dokumen-dokumen seperti poster dan pamflet yang disita oleh badan intelijen militer Belanda pada periode tersebut.
Berita Terkait
-
Sentilan Anies Baswedan di Panggung Pandji: Merdeka 80 Tahun, Warga Terasa Belum Didengar
-
Semalaman, DLH DKI Kumpulkan 79 Ton Lebih Sampah Usai Perayaan HUT Kemerdekaan ke-80 RI di Jakarta
-
Getar Haru dan Bangga Rossa di Panggung Istana, Lantunkan Doa untuk Indonesia di HUT ke-80
-
Wamen Irene Umar: Indonesia Satu-satunya Negara yang Rayakan Hari Kemerdekaan Secara Meriah
-
Boris Bokir hingga Danilla Jadi Petugas Upacara Penurunan Bendera, Wujudkan Impian Terakhir Gustiwiw
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
-
Pengusaha Sebut Ketidakpastian Penetapan UMP Bikin Investor Asing Kabur
Terkini
-
DPRD DKI Soroti Gaji Guru Swasta di Jakarta: Jauh di Bawah UMP!
-
Pengacara Komisaris PT Jenggala Maritim Nilai Dakwaan Soal Fee Sewa Kapal Tak Terbukti
-
Milik Siapa PT IMIP? Heboh Bandara Morowali Disebut Ilegal, Jadi 'Negara dalam Negara'
-
Rahang Alvaro Masih Hilang, Polisi Kerahkan Anjing Pelacak Sisir Aliran Sungai Tenjo
-
Bandara 'Hantu' Morowali, Isu Negara dalam Negara dan Ancaman Kedaulatan Mengemuka
-
Angka Kasus Korupsi Kades Capai 489, Wamendagri: Ini Catatan Serius
-
Cari Potongan Rahang Alvaro, Polisi Kerahkan Anjing Pelacak Sisir Sungai di Bogor
-
Demi Target Ekonomi Indonesia Menolak Phase-Out Energi Fosil: Apa Dampaknya?
-
Pemerintah Kebut Aturan Turunan KUHAP Baru, Wamenkum Janji Rampung Sebelum Akhir Desember
-
KPAI Setuju Pemprov DKI Batasi Akses Medsos Pelajar, Orang Tua dan Sekolah Juga Kena Aturan