Suara.com - Hasil Kinerja Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta baru-baru ini dinilai mampu memuaskan harapan mayoritas warga ibu kota.
Hal itu terlihat dari hasil survei lembaga Populi Center, soal evaluasi kinerja Pemprov DKI Jakarta dan Peta Politik 2024 yang digelar pada tanggal 26 Januari sampai 1 Februari 2022 yang kemudian dirilis pada 9 Febuari 2022.
Melansir Terkini.id -- jaringan Suara.com, Hasil survei tersebut menunjukkan tingkat kepuasan publik yang cukup tinggi terhadap kepemimpinan Anies Baswedan yakni mencapai 86 persen.
Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago melihat hasil survei itu sebagai hal yang wajar. Sebab, Jakarta bisa dianggap sebagai miniatur Indonesia.
"Anies wajar dan patut berbangga, karena Jakarta tetap dilihat sebagai miniatur Indonesia yang cukup beragam. Secara nasional tetap sangat kompetitif, meskipun tidak ada yang terlalu superior," ujar Pangi saat dihubungi, Jumat 11 Februari 2022.
Sementara untuk pilpres 2024, kata Pangi, Jakarta masih belum bisa merepresentasikan peta politik nasional, karena untuk ranah nasional lebih heterogen model pemilihnya.
"Beliau kan selama ini memiliki basis pemilih religius, meski selama ini terbukti yang terpilih presiden tetap kaum mazhab nasionalis, wakilnya baru dari ulama religius, modelnya sudah begitu dari dulu. Jadi kalau nanti Anies berhasil menang, maka Anies mencetak rekor sejarah," paparnya.
Tantangan terbesar bagi Anies untuk maju sebagai capres, menurut Pangi, adalah harus memenuhi tiga variabel yakni modal elektoral, tiket partai dan modal biaya.
Oleh karenanya, menurut dia, hasil survei seperti Populi Center ini masih sangat berperan sebagai magnet elektoral, yang mana bagi kandidat bukan kader parpol bisa nantinya dilirik partai, dengan syarat elektabilitasnya moncer dan trend pertumbuhan elektabilitasnya bagus.
"Survei itu punya dua tujuan, pertama untuk mendapatkan tiket partai, kalau elektabilitas tinggi, maka partai merapat dengan sendirinya, karena partai sangat pragmatis dan transaksional, yang penting mereka bakal mendukung yang bakal menang (bandwagon effect)," ujarnya.
"Kedua, survei juga bisa mengiring opini publik. Terakhir survei juga bisa digunakan untuk mencari sponsor atau bohir yg membiayai. Sebab pemilu kita ini mahal, high cost, mustahil tanpa ada pemodal," tutur Pangi.
Terkait peluang Anies di Pilpres 2024, Pangi melihatnya masih sangat besar. Yang menjadi tantangan tinggal memperbesar basis pemilihnya. Pulau Jawa, lanjutnya, selama ini adalah kunci penentu kemenangan dalam pemilu presiden Indonesia.
"Peluang untuk Pak Anies tetap terbuka lebar dan besar, cuma sekarang ini basis pemilihnya masih kolom kecil, beliau harus terus berupaya melakukan penetrasi basis segmen pemilih," jelasnya.
Berita Terkait
-
Tony D'Alberto Sukses Mengantar Honda Civic Type R Meraih Rekor Baru untuk Lap Tercepat
-
Laju Penularan Covid-19 Tinggi di Jakarta Pusat, Wagub Imbau Warga Tak Takut Lapor Pelanggaran PPKM Level 3
-
Isra Miraj Terjadi pada Tanggal Berapa? Berikut Penjelasannya
-
Ganjar Dikalahkan Anies dalam Survei, Relawan Tanggapi Santai: Masih Sangat Dinamis
-
Peringkat Kemacetan di Jakarta Turun, Legislator PAN DKI; Kerja Pembenahan Transportasi Kota Bukan Kerja Jangka Pendek
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
-
Pelatih Persija Kasihan dengan Gerald Vanenburg, Soroti Situasi Timnas Indonesia U-23
-
Harga Emas Antam Lebih Murah Hari Ini Jadi Rp 2.042.000 per Gram
-
Video Lawas Nadiem Makarim Viral Lagi, Ngaku Lahir di Keluarga Anti Korupsi!
Terkini
-
Dilema KPK: Sita Mercy Antik Habibie dari Ridwan Kamil, tapi Pembayarannya Ternyata Belum Lunas
-
Bantah Tegas Kabar Darurat Militer, TNI: Tidak Ada Niat, Rencana Memberlakukan
-
Didesak Bebaskan Seluruh Demonstran yang Ditahan, Polri Klaim Tidak Antikritik
-
Zetro Staf KBRI Diduga Tewas di Tangan Pembunuh Bayaran, Presiden Peru Surati Prabowo
-
Kapuspen TNI Jawab Tuntutan 17+8 'Kembali ke Barak': Kami Hormati Supremasi Sipil
-
Tunjangan Rumah Setop, DPR Pastikan Pensiun Tetap Ada: Ini Rincian Gaji Anggota Dewan
-
DPR Setop Kunjungan Kerja ke Luar Negeri, Dasco Janji Buka-bukaan
-
Pemprov DKI Genjot Pengerjaan SJUT, Jakarta Lebih Rapi dan Modern
-
Apa Itu Tobat Nasional? Seruan Kardinal Ignatius Suharyo
-
Nadiem Tersangka Kasus Pengadaan Chromebook, Pukat UGM Soroti Buruknya Tata Kelola Sektor Pendidikan