Suara.com - Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gilbert Simanjuntak tidak terima penjualan tiket Formula E disamakan dengan apartemen. Pasalnya, pemasaran properti itu disebutnya banyak yang bodong atau penipuan.
Menurut Gilbert, ajang balap mobil listrik ini tak bisa disamakan dengan apartemen yang merupakan properti karena tak ada jaminan seperti sertifikat. Pembeli tiket tidak bisa mendapatkan jaminan ketika balapan nanti.
"Ini event, bukan barang tidak bergerak yang punya sertifikat. Apartemen juga beberapa ternyata bodong," ujar Gilbert saat dikonfirmasi Suara.com, Selasa (15/2/2022).
Tak hanya itu, perbedaan lainnya apartemen ketika dipasarkan ke masyarakat memiliki brosur atau sarana publikasi yang jelas untuk menjelaskan fasilitas, sarana, dan spesifikasi apartemen. Sementara Formula E sampai saat ini tidak ada satupun penjelasan rinci soal acara.
Bahkan lintasan balap yang sedang dibangun di kawasan Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara masih belum rampung.
"Tidak ada prospektus atau brosur atau sarana promosi lainnya. Ini balapan nyata, bukan game. Juga bukan balapan virtual reality atau balapan metaverse," katanya.
Karena itu, Gilbert meminta agar PT Jakarta Propertindo (Jakpro) dan panitia memberikan jaminan jika acara gagal uang akan kembali. Jika tidak, maka ia menyarankan sebaiknya tiket jangan dijual dulu sebelum lintasan dan persiapan acara matang.
"Saya setuju (tiket) dijual sebelum jelas kalau ada yang kembalikan uang pembeli tiket. Panitia yang tanggung jawab," pungkasnya.
Pasang Badan
Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari fraksi Gerindra, Mohamad Taufik pasang badan soal kritikan terhadap rencana penjualan tiket Formula E. Ia menilai meski lintasan belum jadi, penjualan tiket adalah hal yang biasa.
Taufik membandingkan dengan penjualan apartemen yang sudah dipasarkan meski bangunan sudah jadi. Peminat bisa membayar duluan sambil menunggu pembangunan rampung.
"Di mana-mana juga gitu. Orang jual apartemen juga gitu, apartemennya belum ada sudah dijual," ujar Taufik saat dihubungi, Senin (14/2/2022).
Karena itu, seharusnya penjualan tiket tidak perlu dipermasalahkan meski lintasan belum jadi. Ia bahkan menganggap pihak yang mengritisinya norak karena tidak mengerti konsep marketing.
"Ngapain sih ngikut campur yang begtu, situ loh norak banget," katanya.
Ia pun juga menyebut pengerjaan lintasan balap listrik di Kawasan Taman Impian Jaya Ancol itu akan segera rampung sesuai target. Penjualan tiket berbarengan dengan pembuatan trek tidak akan menimbulkan masalah.
Berita Terkait
-
Kritik soal Perjanjian DCA dan FIR Indonesia-Singapura, Legislator PDIP: Jubir Istana sampai Menteri Gak Ada yang Ngerti
-
Kritik Rencana Penjualan Tiket Formula E di Bulan Maret, Gilbert F-PDIP DPRD DKI: Tidak Rasional
-
Tiket Formula E Dijual Meski Trek Belum Rampung, Taufik Gerindra: Itu Biasa, Seperti Jualan Apartemen
-
Tiket Formula E Mau Dijual Maret Tapi Lintasan Belum Jadi, Gilbert PDIP: Seperti Beli Kucing dalam Karung
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
Babak Baru PPHN: Ahmad Muzani Minta Waktu Presiden Prabowo, Nasib 'GBHN' Ditentukan di Istana
-
KPK Digugat Praperadilan! Ada Apa dengan Penghentian Kasus Korupsi Kuota Haji Pejabat Kemenag?
-
Tiga Hari ke Depan, Para Pemimpin Dunia Rumuskan Masa Depan Pariwisata di Riyadh
-
Terkuak! Siswa SMAN 72 Jakarta Siapkan 7 Peledak, Termasuk Bom Sumbu Berwadah Kaleng Coca-Cola
-
Drama 6 Jam KPK di Ponorogo: Tiga Koper Misterius Diangkut dari Ruang Kerja Bupati Sugiri Sancoko
-
Bukan Terorisme Jaringan, Bom SMAN 72 Ternyata Aksi 'Memetic Violence' Terinspirasi Dunia Maya
-
Revolusi Digital Korlantas: Urus SIM, STNK, BPKB Kini Full Online dan Transparan, Pungli Lenyap
-
Babak Baru Horor Nuklir Cikande: 40 Saksi Diperiksa, Jejak DNA Diburu di Lapak Barang Bekas
-
Dua Menko Ikut ke Sydney, Apa Saja Agenda Lawatan Prabowo di Australia?
-
Tak Hanya Game! Politisi PKB Desak Pemerintah Batasi Medsos Anak Usai Insiden Ledakan SMA 72 Jakarta