Suara.com - Pengamat Kebijakan Publik, Karyono Wibowo kembali mengkritisi kinerja Panitia Kerja (Panja) Pengawasan Vaksin DPR RI lantaran hingga kekinian dinilai masih jalan di tempat.
Sejak ditetapkan dibentuk pada 20 Januari 2022 lalu, hingga menjelang berlangsungnya kegiatan reses, belum ada progres berarti yang dilakukan Komisi IX DPR RI. Hanya sekedar rapat-rapat rutin untuk menggugurkan kewajiban saja.
"Semestinya harus ada akselerasi, apalagi kita tengah menghadapi omicron yang setiap hari korban positif terus naik," kata Karyono kepada wartawan, Rabu (16/2/2022).
Menurutnya, Panja Pengawasan tidak boleh hanya sekedar lip service. Ia meminta Panja harus betul-betul serius dalam bekerja.
"Saran saya agar Panja yang dibentuk ini lebih serius dan bekerja keras, karena menyangkut nasib rakyat banyak terutama masyarakat muslim yang menanti adanya vaksin halal," tuturnya.
Sementara menanggapi hal itu, Wakil Ketua Komisi IX DPR, Melki Laka Lena mengungkapkan Panita Kerja (Panja Vaksin) sudah mulai menyusun sejumlah agenda kerja. Namun, nampaknya jadwal yang telah disusun tersebut belum dapat berjalan pada masa sidang kali ini.
Hal ini dikarenakan banyaknya tugas yang masih dikerjakan Komisi IX. Selain itu, menurutnya, terdapat sejumlah pimpinan komisi yang terpapar virus covid-19.
"Panja sudah menyusun agenda dan jadwal belum berjalan tumpukan banyak agenda berjalan plus banyak pimpinan dan anggota komisi lX kena COVID-19 sehingga tidak bisa berjalan di masa sidang kali ini," kata Melki kepada wartawan.
Politisi partai Golkar ini pun belum dapat memastikan kapan Panja Vaksin menggelar Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan mitra kerjanya, seperti Kementerian Kesehatan, Badan Pengawas Obat dan Makanan, serta Satgas COVID-19.
Pasalnya, kata dia, seluruh anggota DPR akan memasuki masa reses alias kunjungan ke daerah pemilihan (dapil) pada pekan depan.
"Besok hari terakhir rapat di DPR. Selesai reses baru bisa buka rapat lagi," tambahnya.
Sebelumnya, anggota Komisi IX DPR RI, Putihsari mengungkapkan bahwa aspek kehalalan dalam program vaksinasi akan menjadi salah satu fokus pembahasan dalam Panitia Kerja (Panja) Vaksin.
Menurutnya, pengembangan jenis vaksin saat ini terus dilakukan oleh berbagai negara. Sehingga bukan tidak mungkin ketersediaan vaksin akan semakin terpenuhi.
"Ya karena pengembangan vaksin terus dilakukan oleh banyak negara, dan kemungkinan ketersediaan vaksin halal kedepan. Maka pertimbangan kehalalan masuk dalam salah satu pembahasan vaksin," kata politisi partai Gerindra ini, Jakarta, Senin (14/2) lalu.
Berita Terkait
-
Aspek Kehalalan Jadi Salah Satu Fokus Pembahasan, Panja Vaksin Komisi IX Ingatkan Jangan Ada Penyelewengan Program
-
Pemerintah Terapkan PPKM Level 3 di Jabodetabek, Legislator PDIP: Jika Tak Efektif Harus Naik Level 4
-
Mafia Karantina jadi Atensi Jokowi, Anggota DPR Ingatkan Berantas Menyeluruh Bukan Sebatas Isu dari Asing
-
Minta Perusahaan untuk Lakukan WFH, Komisi IX DPR: Kasus Positif COVID-19 Varian Omicron Meningkat
-
BOR Diperkirakan Terus Naik, Pemprov DKI Jakarta Didesak Perbanyak Isolasi Terpusat
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional