Suara.com - Mix and match merupakan cara menggabungkan dan memadukan beberapa macam baju untuk menghasilkan berbagai gaya.
Mix and match bisa dikatakan sebagai trik jitu untuk mensiasati baju yang tak banyak dimiliki tetapi ingin selalu tampil berbeda dan trendi.
Memilih metode berpakaian mix and match juga dapat menghemat budget berbelanja baju. Secara tidak langsung penggunaan metode mix and match bisa meminimalisir sampah pakaian.
Bicara soal metode mix and match baju, seseorang mengirimkan curahan hatinya tentang hal ini ke akun Twitter @ohmybeautybank.
Dia bercerita apabila selama kuliah offline dirinya sering berganti-ganti pakaian. Dia berganti-ganti pakaian dengan mengunakan metode mix and match.
Suatu hari teman-teman kuliahnya bermain ke rumah dia. Sender mengatakan jika rumahnya memang sederhana.
Namun dia dibuat kaget dengan ucapan salah satu temannya yang ke rumah.
Si teman itu memberikan sindiran terhadap pakaian yang digunakan selama kuliah dengan kondisi rumahnya.
"Kok outif yang digunakan gaya-gaya, ternyata bukan anak orang kaya sih," ucap temannya.
Baca Juga: Emak yang Viral Curhat Beli Durian Kosong di Masjid Cheng Ho Dijanjikan 50 Durian Gratis
Mendengar ucapan temannya itu membuat dia bertanya-tanya.
"Memang kalau pintar style outfit harus kaya dulu ya? Padahal outfitku kebanyakan beli di oren," tanyanya.
Sejak diunggah beberapa jam lalu, Kamis (17/02/2022) cuitan ini telah mendapatkan 17, 7 ribu likes.
Cuitan tersebut menuai perhatian dari para pengguna Twitter. Banyak dari pengguna Twitter menjawab pertanyaan dari sender.
"Dia iri dan enggak tahu ada baju bagus dan murah bahkan under 70k yang bagus tuh banyak di oren. Asal cari yang sesuai di tubuh dan warna kulit. Btw enggak sopan loh temenmu ngomong begitu. Kenapa enggak tanya 'outfit kamu bagus, beli di mana?' kan lebih enak ya," kata seorang pengguna Twitter.
"Berarti outfit kamu keren, makanya mereka komen begitu. Lanjut nder pakai baju yang lebih keren lagi biar pedas mata mereka," imbuh yang lain.
Berita Terkait
-
Viral Momen Suami Berhasil Gagalkan Percobaan Bunuh Diri Istrinya dari Jembatan Penang
-
Pendapatan Puluhan Juta Selalu Habis Buat Berbagi, Orang Ini Galau Tak Punya Dana Darurat
-
Kominfo Tegaskan Tidak Putus Akses Akun Twitter Wadas_Melawan
-
Berasa Gebuk Maling, Cara Montir Lepas Ban Belakang Yamaha Mio Bikin Publik Heran, Begini Seharusnya
-
Emak yang Viral Curhat Beli Durian Kosong di Masjid Cheng Ho Dijanjikan 50 Durian Gratis
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
-
Toyota Investasi Bioetanol Rp 2,5 T di Lampung, Bahlil: Semakin Banyak, Semakin Bagus!
-
Gagal Total di Timnas Indonesia, Kluivert Diincar Juara Liga Champions 4 Kali
Terkini
-
Jadi Tersangka Kasus Ijazah Jokowi, Roy Suryo Samakan Perjuangannya dengan Pangeran Diponegoro
-
Gerakkan Ekonomi Daerah, Gubernur Ahmad Luthfi Ajak Siswa Jateng Gemar Makan Ikan
-
Soal Pemberian Gelar Pahlawan, Surya Paloh Ucapkan Selamat Kepada Keluarga Besar Pak Harto
-
Tak Gentar Dijadikan Tersangka dalam Kasus Ijazah Palsu Jokowi, Roy Suryo Senggol Gibran
-
KPK Klarifikasi, Tidak Ada Penggeledahan Mobil Plt Gubernur dan Sekda Riau
-
Dinilai Cacat Hukum, Empat ASN Gugat Surat Perintah Mutasi Kepala BNN ke PTUN
-
Penampakan Gunung Sampah di Kolong Tol Wiyoto Wiyono, Baru Ditangani Setelah Diberitakan
-
Bergerak ke Sulsel dan Kaltim, KPK Sudah Periksa 350 Biro Travel dalam Kasus Haji
-
Suasana Rapat RUU Hak Cipta di DPR Mencair, Ketua Baleg Minta Ariel Noah Bernyanyi
-
Kapasitas, Bukan Politik: Dua Alasan Utama di Balik Penunjukan Arif Satria Sebagai Kepala BRIN