Suara.com - Lembaga Studi Visi Nusantara menyoroti etika dan profesionalisme Anggota DPR yang janggal dalam proses fit proper test (FPT) Calon Anggota KPU dan Bawaslu yang digelar Komisi II.
Direktur LS Vinus Deni Gunawan menilai, beberapa anggota DPR Komisi II DPR memberikan isyarat-isyarat dan harapan-harapan tertentu pada calon anggota KPU dan Bawaslu untuk lolos fit and proper test.
"Beberapa dewan ada memberikan isyarat-isyarat tertentu atau harapan tertentu pada calon untuk lolos," ujar Deni dalam jumpa pers pemantauan pelaksanaan FTP Calon Anggota KPU RI dan Bawaslu RI, secara virtual, Kamis (17/2/2022).
Deni mengungkapkan, isyarat dan harapan-harapan yang disampaikan anggota Komisi II DPR tidak disampaikan menyeluruh kepada semua calon anggota KPU dan Bawaslu, melainkan calon-calon tertentu.
Sehingga hal tersebut menjadi pertanyaan terkait isyarat dan harapan-harapan yang disampaikan anggota DPR dalam fit and proper Tes (FPT).
"Kalau ada harapan-harapan tertentu yang dilakuakan pada calon-calon tertentu tidak keseluruhan ini jadi tanda tanya kami," ucapnya.
Ia mencontohkan, pada calon August Mellaz, pihaknya tak menemukan ada petunjuk seperti insensitas kedekatan atau isyarat atau harapan tertentu yang disampaikan Komisi II DPR.
Namun calon anggota KPU yakni Betty Epsilon Idroos terlihat ada isyarat dan harapan yang diungkapkan dari salah satu anggota DPR dari Fraksi PAN.
"Pada proses August, kami tidak temukan ada clue misalnya insensitas kedekatan yang disampaikan, contoh isyarat atau harapan tidak temukan. Saat pelaksanaan FPR Betty kita temukan Fraksi PAN ada isyarat dan harapan," ucap dia
Isyarat yang disampaikan salah satu anggota Fraksi PAN yakni, mendoakan Betty terpilih menjadi anggota KPU.
Menurutnya hal tersebut sangat janggal disampaikan anggota DPR yang memiliki suara untuk menentukkan anggota KPU.
"Ada seolah kata-kata 'semoga terpilih'. Ini sangat janggal disampaikan dalam FPT yang menyajikan 14 orang diletakkan secara sama dan proporsional berkeadilan, tapi ada muncul isyarat harapan dan itu disampaikan oleh seorang yang memiliki suara, menentukan dalam siapa yang terpilih dan tidak, ini sungguh janggal," papar Deni.
Sementara calon anggota KPU yaitu Dahliah, pihaknya tidak menemukan isyarat kedekatan atau harapan tertentu yang disampaikan anggota DPR.
Sedangkan calon keempat yakni Hasyim Asy'ari juga ditemukan adanya isyarat kedekatan anggota DPR dan calon Komisioner. Hal tersebut disampaikan oleh anggota Fraksi PAN.
"Kebetulan saya lulusan Unsoed juga'. Karena sang calon di profil juga lulusan Unsoed. Ini sebetulnya hal-hal seperti ini menyangkut tentang etika atau profesionalisme agak janggal kemudian disampaikan oleh dewan. Selain itu, ada kata-kata, 'ketika nanti insyaAllah bapak terpilih lagi, saya doakan berarti ya pak.' Ini juga ada isyarat harapan pada calon itu," ucap Deni.
Berita Terkait
-
Proses Keputusan DPR Diduga Bernuansa Politis, Komisioner Baru KPU-Bawaslu Diminta Jaga jarak dengan Pihak yang Memilih
-
Soal Penetapan Anggota KPU-Bawaslu di Komisi II DPR, Hadar Nafis Gumay Curigai Bermuatan Politik Besar
-
Tanpa Proses Voting, Ini Nama-nama Anggota KPU Dan Bawaslu Terpilih Periode 2022-2027
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
-
Laurin Ulrich Bersinar di Bundesliga 2: Makin Dekat Bela Timnas Indonesia?
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
Terkini
-
Dunia Sorot Soeharto Jadi Pahlawan: 'Diktator' Disematkan Gelar Kehormatan oleh Menantunya
-
Jangan Ekstrem! Pesan Tutut Soeharto untuk Pengkritik Gelar Pahlawan Sang Ayah
-
Gelar Pahlawan Tak Hapus Dosa Orde Baru? Respons Putri Soeharto Soal Tuduhan HAM dan Korupsi Ayahnya
-
Soeharto Resmi Ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional, Aktivis Sejarah: Ini Mengkhianati Reformasi
-
Pemerintah Pusat Mau Batasi Game PUBG Imbas Kejadian di SMAN 72 Jakarta, Begini Respons Pramono
-
Sudah Ditetapkan Tersangka, KPK Akan Telusuri Cara Sekda Ponorogo Bisa Menjabat hingga 12 Tahun
-
Marsinah jadi Pahlawan Nasional, Wijiati Tak Kuasa Tahan Tangis dan Cium Foto Kakak di Istana
-
Hitung-Hitungan Harga 48 Kerbau dan 48 Babi: Denda Pandji Pragiwaksono
-
Hormati Jasa Pahlawan, Belitung Salurkan Bansos Rp2,5 Juta untuk Veteran dan Janda Veteran
-
Di Balik Kontroversi Gelar Pahlawan Soeharto: Prabowo Sebut Jasa Luar Biasa, Hormati Pendahulu