Suara.com - Pengamat Politik Ray Rangkuti menilai adanya ketidaketisan dari Anggota Komisi II dalam melaksanakan fit and proper test calon Anggota KPU dan Bawaslu.
Ray mengungkapkannya, setelah melihat temuan adanya etika dan profesionalisme anggota yang janggal dalam uji kepatutan dan kelayakan.
"Memang terkesan seperti istilahnya kekurangetisan dalam pelaksanaan fit and proper test. Jadi mengungkapkan sesuatu yang menandai hal-hal sebetulnya yang tidak berhubungan dengan materi fit and proper tes," ujar Ray dalam konferensi pers hasil pemantauan pelaksanaan fit and proper tes calon Anggota KPU dan Bawaslu yang digelar secara virtual, Kamis (17/2/2022).
Tak hanya itu, ia juga menilai ada kecenderungan kampanye terselubung yang dilakukan anggota Komisi II DPR kepada beberapa calon anggota KPU dan Bawaslu yang seharusnya tidak dilakukan dalam fit and proper test.
"Bahkan, memiliki kecenderungan sebagai kampanye orang per orang dalam pemilihan itu. Sejatinya, harus dihindari oleh Komisi II dalam hal melaksanakan fit and proper tes," ucap dia
Ia mengemukakannya karena menggarisbawahi beberapa diksi yang dipakai beberapa Anggota Komisi II DPR saat melakukan fit and proper test.
"Menyebutkan supaya 'semoga sukses' boleh saja. Mestinya, itu diungkapkan kepada semua calon mengindetifikasi diri sebagai sesuatu yang sama dengan calon anggota KPU-Bawaslu, sesuatu yang perlu dicegah oleh mereka yang melakukan ujian kepada calon anggota Bawaslu dan KPU," sambungnya.
Terlebih, dalam fit and proper test ada pernyataan soal daerah pemilihan yang disampaikan anggota Komisi II DPR. Menurutnya hal tersebut membuat citra negatif bagi calon yang terpilih.
"Justru itu memberikan kesan bahwa orang-orang ini seperti titipan, itu justru itu tidak elok khusnya kepada yang dipilih dan berpotensi negatif di mata orang seolah olah bahwa mereka sudah mendapatkan kampanye tersendiri dari anggota komisi II DPR," papar Ray.
Selain itu adanya perlakuan yang berbeda yang dilakukan anggota DPR kepada beberapa calon anggota KPU dan Bawaslu, juga menimbulkan kecurigaan publik beberapa calon anggota KPU dan Bawaslu yang mendapat perlakuan emas tersebut, telah memiliki jaringan jaringan tertentu di kisaran parta politik, fraksi atau Komisi 2 DPR
"Menimbulkan kecurigaan publik bahwa orang-orang yang sedang di sini sudah memiliki jaringan jaringan tertentu di kisaran partai politik fraksi dalam hal ini Komisi II," ungkap Ray.
Karena itu ia berharap tak ada lagi model fit and proper tes yang memiliki kampanye terselubung di masa depan.
"Mudah mudah model seperti ini di masa yang akan datang, nggak ada kampanye terselubung di dalam fit and proper tes, karena bukan komisi II tapi calon-calonnya seolah mereka mendapat semacam perlakuan emas dari anggota komisi II," tutur Ray.
Selain itu kata Ray, adanya perlakuan emas saat fit and proper tes juga menimbulkan kecurigaan bahwa orang-orang yang terpilih belum tentu murni memiliki profesional dan independen.
"Kita tarik hal yang lebih besar, munculnya kecurigaan orang bahwa mereka yang terpilih ini sebetulnya belum tentu benar-benar murni profesional dan independen, dua modal yang seharusnya dipegang diambil aparat penyelenggara Pemilu," katanya.
Berita Terkait
-
Hasil Keputusan Anggota KPU-Bawaslu Sama dengan Isi Pesan Berantai, Komisi II: Hanya Kebetulan, Orang Bisa Tebak
-
Etika dan Profesionalisme Anggota DPR Disorot saat Fit and Proper Test Calon Anggota KPU dan Bawaslu
-
Soal Penetapan Anggota KPU-Bawaslu di Komisi II DPR, Hadar Nafis Gumay Curigai Bermuatan Politik Besar
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas dengan Sunroof Mulai 30 Jutaan, Kabin Luas Nyaman buat Keluarga
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil Bekas 3 Baris 50 Jutaan dengan Suspensi Empuk, Nyaman Bawa Keluarga
- 5 Motor Jadul Bermesin Awet, Harga Murah Mulai 1 Jutaan: Super Irit Bensin, Idola Penggemar Retro
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Bangunan Parkir 2 Lantai Runtuh di Koja, Polisi Turun Tangan Selidiki
-
TNI Bubarkan Aksi Bawa Bendera GAM di Aceh, Satu Orang Terciduk Bawa Pistol dan Rencong
-
Bukan Cuma Lokal, Turis Eropa Serbu Kota Tua Jakarta Saat Natal: Ternyata Ini yang Mereka Cari
-
Pratikno: Januari 2026, Siswa Terdampak Bencana Sumatra Dipastikan Kembali Sekolah
-
Pemerintah Cabut Izin Jutaan Hektare Sawit dan Segel 5 Perusahaan Tambang
-
RI Tak Main-main! Bintang Porno Bonnie Blue Diadukan ke Inggris Usai Lecehkan Bendera Merah Putih
-
Pesan Mendagri ke Daerah Kaya: Jangan Simpan Anggaran, Bantu Korban Bencana
-
Prabowo: Pemerintah Tak Libur, Fokus Pulihkan Aceh dan Sumatra
-
Geger Video Bom di Bandara Batam, Kapolda Kepri: Hoaks! Pelaku Sedang Kami Kejar
-
Kejar Target Akhir Tahun, Seskab Teddy dan BP BUMN Percepat Pembangunan 15.000 Rumah Pascabencana