Suara.com - Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul memberi tanggapan terkait pernyataan Ketua DPR RI Puan Maharani yang kesal karena tidak disambut oleh gubernur saat melakukan kunjungan daerah.
Melansir Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, sindiran tersebut diduga kuat tertuju pada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo karena tidak menyambut Puan Maharani saat kunjungan di Jawa Tengah.
Menurut Adib Miftahul, hal tersebut justru memperkuat posisi Ganjar Pranowo di hadapan publik. Sebab, Adib mengatakan bahwa masyarakat ingin sosok pemimpin yang merakyat.
"Puan ini kalah siap dengan Ganjar Pranowo dan ada hal yang kontraproduktif. Seolah-olah Puan dan elite PDIP yang lain sekuat tenaga berusaha menjegal Ganjar," jelas Adib Miftahul dilansir dari GenPI.co, Selasa (15/2).
Adib mengatakan bahwa kejadian tersebut akan memberikan keuntungan yang sangat berlimpah kepada Ganjar Pranowo dari segi popularitas dan elektabilitas.
"Jadi, dengan cara-cara seperti ini justru menguatkan posisi Ganjar. Ganjar bisa mendapatkan popolaritas dan elektabilitas yang tinggi dari kejadian itu," tutur Adib Miftahul.
Walaupun Puan bisa mendapatkan popularitas, tapi menurut Adib ada beberapa kerugian yang akan diterima oleh Ketua DPR itu.
"Elektabilitasnya Puan justru menurun. Seolah-olah Ganjar dimusuhi oleh Puan dan PDIP. Bahkan, terlihat seperti PDIP berusaha menjegal Ganjar," kata Adib Miftahul.
Di sisi lain, Ganjar Pranowo juga angkat suara terkait pernyataan Puan Maharani yang diduga menyindirnya lantaran tak menyambut Ketua DPR tersebut.
Ganjar Pranowo mengatakan bahwa dirinya akan menyambut Puan Maharani jika kembali mampir ke Jawa Tengah.
Bahkan, orang nomor satu di Jawa Tengah itu juga bersedia berdiri di garis paling depan untuk menyambut Puan Maharani.
"Siap, nanti kalau (Puan Maharani) ke Jawa Tengah, saya sambut paling depan," kata Ganjar kepada wartawan, Minggu (13/2/2022)
Berita Terkait
-
Disebut Bikin Puan Maharani Kesal, Pengamat: Ganjar Makin Dijauhi DPP PDIP
-
Puan Maharani Wanti-wanti Pemerintah soal Aturan JHT: Jangan Ada Pihak Dirugikan, Selesaikan Secara Musyawarah
-
Nasdem Berniat Pinang Ganjar di Pilpres 2024, PDIP: Kita Lihat Tahun Depan
-
Surpres Jokowi soal RUU TPKS Sudah Diterima DPR Rabu Kemarin, Tapi Hari Ini Puan Maharani Bilang Belum
-
Nasdem Punya Pertimbangan Pinang Ganjar, Politisi PDIP: Jangan-jangan juga Sudah Dipinang yang Lain Lebih Dulu?
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
Media Asing Soroti Progres IKN, Kekhawatiran soal Lingkungan dan Demokrasi Jadi Perhatian Utama
-
Sandi 'Tujuh Batang' dan Titah 'Satu Matahari' yang Menjerat Gubernur Riau dalam OTT KPK
-
Rumah Hakim Kasus Korupsi Rp231 M Dibakar, Komisi III DPR: Ini Kejahatan Terencana
-
Jeritan Buruh 'Generasi Sandwich', Jadi Alasan KASBI Tuntut Kenaikan Upah 15 Persen
-
KontraS Ungkap Keuntungan Prabowo Jika Beri Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto
-
Penuhi Permintaan Publik, Dasco: Dana Reses Per Anggota DPR Dipangkas Rp 200 Juta
-
Tari Jaipong Meriahkan Aksi Buruh KASBI di Depan DPR RI
-
Kampung Bahari Digeruduk BNN: 18 Orang Diciduk, Target Operasi Kakap Diburu
-
Targetkan Rumah dengan Lampu Menyala Siang Hari, Dua Residivis Pembobol Rumah Kosong Ditangkap
-
Residivis Spesialis Rumah Kosong Beraksi Lagi di Jakarta Barat: Lampu Menyala Jadi Incaran!