Suara.com - Ustaz Haikal Hassan akhirnya menyampaikan klarifikasi dan permohonan maaf atas pernyataannya di ruang publik yang dianggap mendiskreditkan Presiden pertama Republik Indonesia Bung Karno sebagai pemimpin yang 'Tukang Penjarakan Ulama'.
Hal itu disampaikan Haikal saat melakukan pertemuan dengan pimpinan organisasi sayap PDI Perjuangan, DPN Repdem di kantor DPN Repdem, Jumat (18/2/2022).
Ketua DPN Repdem Irfan Fahmi mengatakan, atas arahan DPP PDIP, dalam hal ini, Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto dan Ketua DPP yang juga Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah, Dewan Pimpinan Nasional Relawan Perjuangan Demokrasi (DPN REPDEM) menyatakan menerima permohonan maaf Haikal Hassan atas pernyataannya tersebut.
"Hal tersebut juga sesuai dengan ajaran Ibu Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum PDI Perjuangan yang juga putri Proklamator Bung Karno, yang mengajarkan bahwa sebagai kader PDI Perjuangan yang merupakan kaum Nasionalis Soakarnois diajarkan untuk senantiasa memberikan maaf kepada siapapun yang telah melakukan kesalahan dan mengakui kekeliruannya serta bersedia secara sadar dan tulus meminta maaf dan berjanji untuk tidak mengulanginya lagi," kata Irfan kepada wartawan, Jumat.
Irfan pun berharap agar siapapun tokoh masyarakat lainnya agar tidak ada lagi ucapan maupun pernyataan yang bersifat mendiskreditkan, apalagi menghina Bung Karno maupun tokoh-tokoh pendiri bangsa lainnya.
Apalagi, kata dia, jika tokoh pendiri bangsa tersebut sudah wafat, karena hal itu tidak sesuai dengan ajaran Islam maupun ajaran agama-agama lainnya.
"Bangsa yang besar adalah bangsa yang selalu menghormati dan menghargai jasa-jasa para pahlawan bangsanya. Dan kita mengetahui bahwa Bung Karno lah pemimpin bangsa yang telah memproklamirkan kemerdekaan bangsa Indonesia sehingga kita telah menikmati alam kemerdekaan hingga 76 tahun lamanya," tuturnya.
Bung Karno, kata Irfan, sebagai salah seorang pendiri bangsa yang telah menggali nilai-nilai Pancasila sehingga disetujui dan disepakati oleh para Pendiri Bangsa lainnya sebagai Dasar Negara Indonesia Merdeka hingga saat ini.
Selain itu menurutya juga, dalam fakta sejarahnya, Bung Karno tercatat sebagai pemimpin bangsa Indonesia yang banyak jasa dan legacy-nya terhadap agama Islam dan dunia Islam.
Sebelumnya, Ustaz Haikal Hassan kembali dilaporkan ke pihak kepolisian, kali ini ia dilaporkan ke Bareskrim Polri oleh organisasi sayap PDI Perjuangan, REPDEM.
Mengutip Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, ia dilaporkan karena diduga menuduh Bung Karno tukang penjarakan ulama.
"Kami laporkan Haikal Hasan ke Bareskrim Polri atas tuduhan keji dan fitnah yang menyudutkan Bung Karno sebagai tukang penjarain para ulama," kata Ketua Umum REPDEM Wanto Sugito di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan (Jaksel) pada Jumat (11/2/2022).
Sugito menilai, tudingan Ustaz Haikal merupakan fitnah yang keji. Pasalnya banyak guru Bung Karno seorang ulama ternama kala itu.
Video lawas Haikal Hasan kembali viral. Dalam video itu ia memang diduga menuding Bung Karno tukang penjarain ulama dan menyinggung soal ijtima Ulama tahun 1957 di Palembang.
Haikal dalam video tersebut juga menuding Bung Karno bersama PNI, PKI dan para Nasakom-nya 'mengatai' para ulama yang sedang melakukan muktamar pada tahun 1957 tersebut. Kata Haikal, Bung Karno menuduh pertemuan rapat muktamar itu amoral.
Berita Terkait
Terpopuler
- Operasi Zebra 2025 di Sumut Dimulai Besok, Ini Daftar Pelanggaran yang Disasar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Mobil Keluarga Bekas Paling Dicari 2025, Murah dengan Performa Mumpuni
- 5 Mobil Sedan Bekas Pajak Murah dan Irit BBM untuk Mahasiswa
- 5 Rekomendasi Smartwatch Selain Apple yang Bisa QRIS MyBCA
Pilihan
-
Kiper Muda Rizki Nurfadilah Korban TPPO: Disiksa hingga Disuruh Nipu Orang China
-
10 Mobil Bekas Pilihan Terbaik buat Keluarga: Efisien, Irit dan Nyaman untuk Harian
-
Penyebab Cloudflare Down, Sebabkan Jutaan Website dan AI Lumpuh
-
Format dan Jadwal Babak Play Off Piala Dunia 2026: Adu Nasib Demi Tiket Tersisa
-
Aksi Jatuh Bareng: Rupiah dan Mata Uang Asia Kompak Terkoreksi
Terkini
-
Mayat Membusuk Terbungkus Plastik Ditemukan di Kebun Pisang Cikupa, Polisi Buru Identitas Korban
-
Indonesia Smart Nation Awards 2025: Momentum Penghargaan Bagi Daerah dengan Inovasi Unggulan
-
Angin Segar atau Jalan Pintas? Dosen UGM Bongkar Ironi di Balik Lonjakan Lowongan Kerja Luar Negeri
-
Dramatis! Pelajar SMP Terseret Arus Deras Kali di Koja, Aksi Heroik Bhabinkamtibmas Selamatkan Nyawa
-
Ironi Dana Iklim: Hanya 10 Persen Kembali ke Kampung Masyarakat Adat
-
Usulan Revisi PLTU Dianggap Ancam Ekonomi dan Transisi Energi: Mengapa?
-
Hampir Dua Pekan, Enam Korban Ledakan SMAN 72 Masih Dirawat: Bagaimana dengan Pelaku?
-
Kematian Kacab Bank: Polisi Tambah Pasal Pembunuhan, Tiga Anggota Kopassus Jadi Tersangka
-
Ketua KPK Buka Suara Soal 'Tukar Guling' Perkara dengan Kejagung: Ini Bukan Kesepakatan!
-
Menteri PANRB: Birokrasi Indonesia Harus Terus Adaptasi Terhadap Tren, Menuju Indonesia Emas 2045