Suara.com - Video tentang narasi Lembaga Pengelola Dana Pendidikan atau LPDP dahulu dikuasai orang Tarbiyah viral di media sosial. Dalam video yang beredar tersebut tertulis narasi LPDP Bukan Lagi buat Tarbiyah.
Direktur Utama LPDP, Andin Hadiyanto membantah bahwa pihaknya membuat atau mengedarkan video tersebut. "LPDP tidak pernah membuat dan mengedarkan video dimaksud," kata Andin saat dikonfirmasi Suara.com, Sabtu (19/2/2022).
Andin menyebut pelaksanaan seleksi beasiswa, sejak awal dilakukan dengan sistem dan tata kelola yang dapat dipertanggunjawabkan. Sejak angkatan pertama hasil kelulusan seleksi beasiswa LPDP, komposisi penerima beasiswa sangat beragam dari sisi suku, gender serta agama.
"Kelulusan atas proses seleksi beasiswa LPDP ditentukan oleh prestasi serta dipenuhinya persyaratan dan kriteria yang ditetapkan oleh LPDP," ujar Andin.
Andin juga menegaskan bahwa isu LPDP pernah dikuasi kaum tarbiyah juga tak benar. "Terkait isu LPDP pernah dikuasai dan hanya mengutamakan golongan tertentu seperti dalam video tersebut adalah tidak benar," papar Andin.
Selain itu, Andin menjelaskan bahwa seleksi juga dilakukan dengan menggunakan sistem penilaian potensi akademik yang diselenggarakan Pusmenjar Kemendikbud. Kemudian seleksi dilanjutkan dengan wawancara yang melibatkan pewawancara dari akademisi di luar LPDP.
"Hasil penilaian seleksi senantiasa dilakukan pemantauan oleh komite reviewer yang beranggotakan tokoh-tokoh pendidikan tingkat nasional" tutur Andi.
Lebih lanjut, Andi menyampaikan selama satu dekade memberi pelayanan, seleksi beasiswa LPDP dilaksanakan dengan mengedepankan good governance, transparan, akuntabel, dan melibatkan pihak independen.
"Keberpihakan kami melalui program afirmasi sangat jelas, hanya untuk kelompok yang sangat perlu untuk didorong, yakni penyandang disabilitas, prasejahtera, dan masyarakat daerah-daerah afirmasi," tuturnya.
Baca Juga: Ramai Isu LPDP Pernah Dikuasai Tarbiyah dan Cuma Loloskan Peserta Tertentu, Begini Klarifikasinya
Untuk diketahui, dalam narasi video yang viral tampak seorang perempuan yang menjelaskan bahwa LPDP beasiswa yang ditujukan untuk kaum muda pintar, dikirim ke Universitas top yang ada di dunia.
"Sudah pernah dengar nama LPDP? Itu singakatan lembaga Pengelola Dana Pendidikan. LPDP adalah beasiswa untuk kaum muda dan pintar, mereka dikirim ke universitas top dunia. LPDP berada di bawah Kementerian Keuangan," ujar seorang perempuan di video tersebut.
Perempuan itu menyampaikan dana abadi LPDP besar yakni sebesar Rp70 Triliun. Negara per tahun, kata dia, juga mengeluarkan dana sekitar Rp2-3 triliun untuk beasiswa mahasiswa yang kuliah di universitas top dunia.
"Per tahun negara mengeluarkan lagi Rp 2-3 triliun," tutur perempuan itu.
Perempuan itu juga menceritakan bahwa LPDP pernah dikuasai oleh kaum tarbiyah. Sehingga yang terpilih adalah pelajar yang dianggap soleh dan beriman.
"Masalahnya di masa lalu, kabarnya pengelola LPDP dikuasai oleh kaum tarbiyah. Itu tuh mereka yang apa apa agama. Jadi banyak yang dikirim bukan siswa yang terbaik, tapi yang dianggap soleh dan beriman. Bias agamanya kentara bangat. Ya banyak yang jebloklah," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
Terkini
-
Ketua BAM DPR Aher Janji UU Ketenagakerjaan Baru akan Lebih Baik Usai Temui Buruh KASBI
-
Lewat Kolaborasi dengan Iko Uwais di Film TIMUR, BNI Dukung Industri Film Nasional
-
Internet di Indonesia Masih Belum Merata, Kolaborasi Infrastuktur adalah Jalan Pintasnya
-
Aksi Buruh KASBI di DPR Bubar Usai Ditemui Aher, Janji Revisi UU Ketenagakerjaan
-
Komoditas Nikel Indonesia Menguat, Hilirisasi Jadi Kunci
-
Bahlil Sarankan Mantan Presiden Dapat Anugerah Gelar Pahlawan Nasional, Termasuk Soeharto
-
Ajukan PK, Adam Damiri Akan Hadirkan Enam Ahli di Sidang Asabri
-
Komisi VII DPR Sentil Industri Film Nasional: 60 Persen Dikuasai Kelompok Tertentu, Dugaan Monopoli?
-
Warga Baduy Korban Begal Ditolak RS? Ini Klarifikasi Gubernur Pramono Anung
-
Empat Gubernur Riau Terjerat Korupsi, KPK: Kami Sudah Lakukan Pencegahan Intensif