Suara.com - Hanya dalam beberapa jam yang mengerikan, Pompeii berubah dari kota yang ramai dan hidup menjadi kota mati, ketika diselimuti lahar dari letusan gunung berapi yang dahsyat pada tahun 79 M.
Kemudian pada abad ini, Pompeii tampaknya berada dalam jurang kematian kedua, terabaikan selama puluhan tahun, salah urus, dan minimnya pemeliharaan rutin pada reruntuhan yang banyak dikunjungi turis itu.
Akan tetapi Pompeii sekarang terlahir kembali. Proyek pengerjaan sedang dilakukan untuk melestarikan sejumlah reruntuhan sekaligus mencegah kerusakan lebih lanjut.
Menyadur laman VOA Indonesia, Senin (21/2/2022), Gabriel Zuchtriegel, Direktur Jenderal Taman Arkeologi Pompeii mengemukakan, "Proyek Great Pompeii ini bagaikan menerbangkan pesawat kembali ke udara dan benar-benar merupakan suatu upaya yang hebat untuk mengubah banyak hal, yang berhasil. Yang masih harus dilakukan adalah mengkaji berapa ketinggian terbang yang tepat untuk pesawat tersebut."
Di bawah arahan direktur baru taman arkeologi itu, seorang pakar muda kelahiran Jerman, teknologi inovatif – termasuk drone, robot, dan kecerdasan buatan – digunakan dalam upaya untuk memulihkan beberapa kejayaan Pompeii yang hampir lenyap termasuk mengurangi dampak terbaru dan bahaya — perubahan iklim.
Proyek Great Pompeii itu — memperoleh pemasukan dalam dana Uni Eropa sekitar 100 juta euro dengan ketentuan dibelanjakan dengan cepat dan efektif — sangat membantu upaya penyelamatan sejumlah reruntuhan.
Sepertiga dari 66 hektar wilayah Pompeii masih terkubur dalam di bawah lapisan batu lava. Perdebatan yang berlangsung lama berpusat pada apakah keadaan itu harus tetap dibiarkan seperti itu.
Arkeolog Alessandro Russo menguraikan, "Pompeii adalah tempat yang luar biasa yang memungkinkan pengumpulan banyak informasi tentang kehidupan sehari-hari orang-orang jaman dulu. Sejumlah tempat mempertahankan posisi aslinya melalui jejak pakaian dan peralatan perabot rumah tangga. Sekelompok keluarga sangat sering ditemukan dalam reruntuhan di Pompeii. Ini adalah konteks yang luar biasa bagi pekerjaan seorang arkeolog dan sangat informatif."
Di ujung jalan Via del Vesuvio, pemindahan berton-ton tanah tahun 2018 lalu mengungkapkan rumah-rumah kalangan menengah ke atas, dengan dinding kamar tidur berhiaskan lukisan dinding kecil yang sensual, menggambarkan dewa Romawi Jupiter yang menyamar sebagai angsa dan menghamili Leda, ratu Sparta seperti dalam legenda.
Baca Juga: Hii... Ilmuwan Temukan Mumi Bekas Budak di Pompeii
Temuan-temuan baru itu menggambarkan sekilas mengenai kebiasaan makan dan selera sebagian besar penduduk Pompeii yang pada umumnya tidak mampu memiliki dapur, sementara kaca mata perbedaan kelas sosial semakin digunakan pada beberapa penemuan baru tersebut.
Berdasarkan fosil dan artefak yang ditemukan dalam sejumlah wadah, menu tersebut menampilkan ramuan dengan bahan-bahan seperti ikan, siput, dan bebek. Makanan cepat saji yang dinikmati di jalan, kemungkinan besar menjadi andalan mayoritas penduduk Pompeii pada umumnya ketika itu.
Iklim ekstrem, termasuk curah hujan yang semakin intensif dan panas yang menyengat, dapat mengancam masa depan Pompeii.
Pengamatan dengan mata telanjang terhadap kerusakan akibat iklim pada beberapa lantai mosaik dan dinding fresko di sekitar 10.000 kamar vila, toko, dan rumah sederhana yang digali dari penduduk Pompeii yang musnah tidak mungkin bisa dilakukan.
Jadi, kecerdasan buatan dan drone dapat membantu mengirimkan data-data dan gambar.
Sebagai daya tarik unik budaya yang dikelola pemerintah Italia, Pompeii kini memulai inisiatif penggalangan dana. (Sumber: VOA Indonesia)
Berita Terkait
-
Resep Bahagia dari Plakat Pembuat Roti di Kota Kuno Pompeii
-
Hii... Ilmuwan Temukan Mumi Bekas Budak di Pompeii
-
Sinopsis Pompeii: Kisah Cinta Mantan Budak yang Jadi Gladiator
-
Kisah Runtuhnya Pompeii, Kota Hancur dalam 15 Menit Usai Vesuvius Meletus
-
Kereta Parade yang Terkubur Ribuan Tahun Ditemukan Dekat Kota Romawi Kuno
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
Terkini
-
Prabowo Ingin Papua Ditanami Sawit, Demi Hemat Impor BBM Rp 520 Triliun?
-
Isi Amplop Terkuak! Kubu Roy Suryo Yakin 99 Persen Itu Ijazah Palsu Jokowi: Ada Foto Pria Berkumis
-
7 Fakta Kunci Pemeriksaan Gus Yaqut di KPK, Dicecar 9 Jam soal Kuota Haji
-
Bukan Karena Selebgram LM! Pengacara Tegaskan Penyebab Cerai Atalia-Ridwan Kamil Isu Privat
-
Polisi Sebut Ruko Terra Drone Tak Dirawat Rutin, Tanggung Jawab Ada di Penyewa
-
Rocky Gerung Ungkap Riset KAMI: Awal 2026 Berpotensi Terjadi Crossfire Antara Elit dan Rakyat
-
Menkes Dorong Ibu Jadi Dokter Keluarga, Fokus Perawatan Sejak di Rumah
-
Polemik Lahan Tambang Emas Ketapang Memanas: PT SRM Bantah Penyerangan, TNI Ungkap Kronologi Berbeda
-
Grup MIND ID Kerahkan Bantuan Kemanusiaan bagi Korban Bencana ke Sumatra hingga Jawa Timur
-
BNI Raih Dua Penghargaan Internasional atas Pengembangan SDM melalui BNI Corporate University