Direktur Kreatif Museum of the Future, Brendan McGetrick, mengatakan bahwa mengatasi perubahan iklim "tidak berarti Anda harus kembali menyukai gaya hidup pemburu pengumpul. Anda benar-benar dapat memobilisasi, terus maju, dan terus berinovasi, tetapi itu harus dilakukan dengan kesadaran akan hubungan kita dengan planet ini dan bahwa kita memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan,” tuturnya.
Dia menambahkan, tujuan museum adalah untuk menginspirasi orang untuk berpikir tentang apa yang mungkin dan menyalurkannya ke dalam tindakan dunia nyata.
Layanan berbasis teknologi kecerdasan buatan
Pengunjung Museum of the Future dipandu oleh teknologi kecerdasan buatan bernama "Aya."
Dia mengundang orang untuk merasakan masa depan dengan taksi terbang, ladang angin, dan dunia yang ditenagai oleh struktur besar yang mengorbit Bumi, yang memanfaatkan energi matahari dan memancarkannya ke Bulan.
"Apa yang kami coba lakukan adalah menciptakan semacam visi menarik tentang apa yang akan terjadi jika kami membayangkan ruang sebagai sumber daya bersama," kata McGetrick.
Pengaruh sejarah Islam di masa lalu
Penggambaran museum juga diambil dari masa lalu Islam dengan tampilan memukau dari planet-planet di tata surya yang dipetakan oleh astrolab, perangkat kompleks yang disempurnakan oleh umat Islam selama zaman keemasan Islam untuk membantu navigasi, waktu, dan pemetaan langit.
Jejak sejarah Arab mengaliri seluruh museum, termasuk di ruang meditasi yang menawarkan pengalaman sensorik yang lebih besar yang dipandu oleh getaran, cahaya, dan air.
Baca Juga: Bikin Betah, Ada Lounge untuk Penumpang Anak di Bandara Internasional Dubai
Ketiga unsur tersebut menopang kehidupan suku-suku di jazirah Arab.
"Selalu penting untuk terus berevolusi dan berkembang serta memahami bagian budaya mana yang sebenarnya mendorong pembangunan ke depan. Menciptakan norma baru, cara hidup baru, dan cara baru untuk hidup berdampingan adalah OK,” kata Al-Amiri.
Pusat atraksi museum yang menakjubkan adalah ruang cermin gelap yang diterangi oleh kolom silinder kaca kecil dengan ilusi DNA hewan dan spesies yang telah punah, termasuk beruang kutub yang habitatnya saat ini terancam oleh suhu yang memanas.
Museum of the Future dibuka untuk umum dengan harga tiket $40 (Rp540.000,-) per orang.
Bangunan museum dikonsep oleh Killa Design, sebuah firma arsitektur yang berbasis di UEA.
Killa Design menyatakan bangunan yang menghadap jalan raya utama Dubai ini telah mencapai status LEED Platinum, peringkat teratas yang disediakan untuk desain paling hemat energi dan ramah lingkungan di dunia. yas/ha (AP)
Berita Terkait
-
Delegasi UEA dan Mendagri Tito Bahas Kolaborasi Penguatan Sumber Daya Manusia
-
WNA Ngamuk hingga Lukai Diri di Hotel Kalibata, Alasannya Bikin Geleng-geleng!
-
Manajer Ungkap Dua Lawan 'Mudah' Timnas Indonesia di Babak Keempat
-
Doa Ordal PSSI, Semoga Timnas Indonesia Bertemu Arab Saudi di Ronde 4 kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Kualifikasi Piala Dunia 2026: Timnas Indonesia Lawan Arab Saudi dan UEA
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
-
Harga Emas Hari Ini: Antam Naik Lagi Jadi Rp 2.338.000, UBS di Pegadaian Cetak Rekor!
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
Terkini
-
Cak Imin Dorong Sekolah Umum Terapkan Pola Pendidikan Sekolah Rakyat: Ini Alasannya!
-
Warga Manggarai Tak Sabar Tunggu Proyek LRT Fase 1B Rampung, Macet Dianggap Sementara
-
Lewat Sirukim, Pramono Sediakan Hunian Layak di Jakarta
-
SAS Institute Minta Program MBG Terus Dijalankan Meski Tuai Kontroversi: Ini Misi Peradaban!
-
Dua Kakek Kembar di Bekasi Lecehkan Difabel, Aksinya Terekam Kamera
-
Jadwal SIM Keliling di 5 Wilayah Jakarta Hari Ini: Lokasi, Syarat dan Biaya
-
Dana Bagi Hasil Jakarta dari Pemerintah Pusat Dipangkas Rp15 Triliun, Pramono Siapkan Skema Ini
-
KemenPPPA Dorong Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Pasca Kasus Keracunan
-
BGN Enggan Bicara Sanksi untuk Dapur MBG, Malah Sebut Mereka 'Pejuang Tanah Air'
-
Agus Suparmanto Sah Pimpin PPP, Mahkamah Partai Bantah Dualisme Usai Muktamar X Ancol