Suara.com - Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani menyinggung tingginya kepuasan publik terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Hasil survei itu dianggapnya bertentangan dengan akal sehat.
Sebab, kata dia, melihat kenyataan di mana masyarakat dibuat pusing dengan masalah sembako, seperti kelangkaan minyak goreng hingga mogoknya tahu tempe akibat harga kedelai tinggi.
Persoalan minyak goreng dan tahu tempe belum selesai, namun sudah ditambah dengan ancaman pedagang daging sapi yang bakal mogok akibat lonjakan harga yang tidak masuk akal.
Kamhar lantas bingung ketika ditengah carut-marut kenaikan harga sembako dan tak terkendalinya ketersediaannya, malah diumumkan bahwa tingkat kepuasan publik terhadap pemerintah mencapai puncaknya sepanjang kepemimpinan Presiden Jokowi.
"Semakin aneh bin ajaib apa yang menjadi pangkal persoalan penyebab keterpurukan dalam 2 tahun terakhir akibat pandemi Covid-19 justru sedang menunjukkan lonjakan gelombang ketiga varian Omicron. Sungguh bertentangan dengan akal sehat," kata Kamhar melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (26/2/2022).
Kamhar juga tidak habis pikir ketika masalah sembako tersebut belum juga selesai, muncul dua ketua umum parpol koalisi mengatasnamakan aspirasi masyarakat menyuarakan perpanjangan masa jabatan presiden.
"Wacana yang terus berulang ini oleh lingkar dalam kekuasaan mulai dari Qodari, Bahlil, Cak Imin hingga Airlangga Hartarto semakin menguatkan dugaan bahwa semuanya by design dan ini adalah keinginan sejati Jokowi," ungkapnya.
"Mereka hanyalah corong-corong untuk testing the water dan memuluskan agenda ini," sambungnya.
Melihat situasi tersebut, Kamhar meminta seluruh elemen masyarakat untuk bersatu padu melakukan kontrol atas kekuasaan dan melawan niat jahat yang bertentangan dengan agenda reformasi dan demokrasi.
Baca Juga: Wacana Pemilu 2024 Ditunda, Mardani PKS: Rezim Otoriter Muncul karena Waktu Berkuasa yang Lama
Menurutnya, Jokowi mesti menyadari kalau kekuasaan tersebut sangat menggoda. Namun, ia menilai Jokowi mesti membuktikan sikapnya yang pro demokrasi dan reformasi.
"Buktikan bahwa Anda taat azas dan mampu menahan diri dari jebakan syahwat kekuasaan. Jangan jadi Malin Kundang reformasi yang bisa membuat Anda terkena kutukan dari rakyat," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Jelang HUT ke-11, Kaesang Sebut PSI Masuki Era Baru dan Siapkan Strategi AI untuk Pemilu 2029
-
Kebakaran Hebat di Palmerah Hanguskan 50 Rumah, 350 Warga Mengungsi
-
Akal Bulus Pasutri Polisi Gadungan: Pura-pura Istri Pendarahan, Mobil Sopir Online Lenyap
-
Geger Siswa SMPN 19 Tangsel Tewas Diduga Dibully, Mendikdasmen: Saya Akan Dalami Kasus Ini!
-
Operasi Langit di Cilacap: BNPB 'Halau' Hujan Demi Percepat Evakuasi Korban Longsor
-
Perjalanan Cinta Rugaiya Usman dan Wiranto
-
RUU KUHAP Dikebut Tanpa Suara Publik, Anggota Komisi III DPR Terancam Dilaporkan ke MKD
-
Viral Hewan Ragunan Kurus Diduga Dana Jatah Makan Ditilep, Publik Tuntut Audit
-
Kabar Duka! Istri Wiranto, Rugaiya Usman Meninggal Dunia di Bandung
-
Geger Bayi di Cipayung: Dibuang di Jurang, Ditemukan Hidup dalam Goodie Bag Saat Kerja Bakti