Suara.com - Menikah memang menjadi momen yang membahagiakan bagi para pasangan yang tengah merencanakannya. Namun apa jadinya jika pernikahan harus dilakukan di tengah perang.
Seperti pernikahan yang dilakukan dua pasangan di Ukraina.
Dalam kondisi genting, kedua pasangan tersebut harus melangsungkan pernikahan di tangah invasi Rusia di negera mereka. Tentu momen tersebut tak pernah mereka impikan dan tentu saja bukan suasana pernikahan yang mereka inginkan.
Yaryna Arieva dan pasangannya Sviatoslav Fursin harus bergegas untuk mengikat tali pernikahan di tengah suara sirene serangan udara yang berdering di telinga mereka.
"Itu sangat menakutkan," kata Arieva, yang menikahi pasangannya di biara St Michael di Kyiv, Kamis (24/2/2022) seperti yang dilansir dari CNN.
Rusia sendiri menyerang negara mereka pada hari hari yang sama dengan upacara pernikahan mereka.
Mulanya pasangan itu telah merencanakan untuk menikah pada 6 Mei 2022 mendatang. Mereka berencana merayakannya di sebuah restoran dengan menghadap ke sungai Dnieper disertai dekorasi lampu yang Indah.
"Hanya kami dan sungai dan lampu-lampu indah [di pernikahan]," kata Arieva.
Tapi semua itu berubah ketika Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan operasi militer di Ukraina Kamis pagi, dan serangan itu dimulai beberapa jam sebelum fajar dengan serangkaian serangan rudal.
Baca Juga: Demi Keselamatan Atlet, Timnas Bulu Tangkis Batal ke Polandia Akibat Konflik Rusia dan Ukraina
Informasi tersebut dengan cepat menyebar ke seluruh Ukraina tengah dan timur ketika pasukan Rusia menyerang negara itu dari tiga sisi.
Pasangan tersebut bertemu pada Oktober 2019 di sebuah unjuk rasa di pusat kota Kyiv. Mereka memutuskan menikah lebih cepat karena mereka tidak yakin apa yang akan terjadi di masa depan mereka.
"Situasinya sulit. Kami harus memperjuangkan tanah kami," kata Arieva.
"Kami mungkin bisa mati, dan kami hanya ingin bersama sebelum semua itu terjadi," imbuh perempuan berusia 21 tahun itu.
Setelah pernikahan mereka, Arieva dan Fursin (24) yang merupakan seorang insinyur perangkat lunak, bersiap untuk pergi ke Pusat Pertahanan Teritorial setempat untuk bergabung dalam upaya membantu membela negara.
"Kita harus melindunginya. Kita harus melindungi orang-orang yang kita cintai dan tanah yang kita tinggali," ujar Arieva.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor
-
Urai Penumpukan Roster CPMI Korea Selatan, Menteri Mukhtarudin Siapkan Langkah Strategis