Suara.com - Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi menegaskan wacana penundaan Pemilu 2024 melanggar adalah inkonstitusional, lantaran melanggar konstitusi.
Ia mengemukakan, penundaan pemilu melanggar UUD 1945 yang telah menetapkan Pemilu dilakukan lima tahun sekali.
Meski wacana tersebut inkonstitusional, menurut Baidowi penundaan Pemilu bisa terjadi apabila memang ada kesepakatan untuk mengamandemen UUD 1945.
"Itu yang sebelumnya inkonstitusional ataupun tidak inkonstitusional akan menjadi konstitusional akan menjdi sah ketika terjadi amandemen konstitusi," kata Baidowi dalam webinar yang digelar PP Generasi Muda Pembangunan Indonesia, Selasa (1/3/2022).
Meski begitu, Sekretaris Fraksi PPP di DPR ini juga mengemukakan, amandemen bisa saja terjadi. Mengingat dalam dunia politik segala peluang bisa menjadi suatu kemungkinan.
"Dalam poltiik semuanya serba mungkin. Meskipun kami, misalkan sebagai representasi dari fraksi terkecil di DPR di MPR tentu memiliki suara yang tidak signifikan. Tetapi kalau kehendak mayoritas, misalkan menginginkan amandemen terhadap UUD 1945, ya bisa saja. Karena kekuatan politik di DPR dan MPR sudah terkonsolidasi dengan baik," kata Ketua PP GMPI ini.
Namun, ia menegaskan, sampai saat ini, tidak ada wacana ataupun rencana amandemen terhadap konstitusi. Apalagi jika hanya bertujuan menunda pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden.
"Kalau Fraksi PPP khususnya PP GMPI melihat kalau amandemen konstitusi hanya untuk memuluskan perpanjangan masa jabatan atau penundaan Pemilu itu kok kayanya terkesan dipaksakan. Kami selalu mengatakan janganlah kita berpolitik melawan logika kewarasan berpikir," katanya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Rumahnya Dijadikan Tempat Kebaktian, Apa Agama Krisna Mukti?
- Tak Cuma di Indonesia, Ijazah Gibran Jadi 'Gunjingan' Diaspora di Sydney: Banyak yang Membicarakan
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
MK Hindari 'Sudden Death', Tapera Dibatalkan tapi Diberi Waktu Transisi Dua Tahun
-
Romo Magnis Ajak Berpikir Ulang: Jika Soekarno Turuti Soeharto, Apakah Tragedi '65 Bisa Dicegah?
-
Bye-bye Kehujanan di Dukuh Atas! MRT Jadi Otak Integrasi 4 Moda Transportasi Jakarta
-
Bukan Drama Hukum, Nadiem Makarim Dibantarkan dari Sel Tahanan karena Sakit Ambeien
-
Jejak Riza Chalid Terus Diburu, Kejagung Periksa Saksi Kunci Korupsi Pertamina
-
Kejagung 'Skakmat' Protes Hotman Paris: Penyidik Punya Alasan Tertentu
-
Erick Thohir Bongkar Anggaran Kemenpora 'Seret': Cuma Bisa Kirim 120 Atlet ke SEA Games?
-
Kurir Gagalkan Penipuan Modus Paket Kosong, Pelaku Panik Langsung Kabur
-
Curhat Ahli Gizi Program MBG: Buat Siklus Menu Sehat Ujung-ujungnya Gak Terpakai
-
Presiden Prabowo Sebut Kesalahan Sistem Jadi Penyebab Kebocoran Anggaran Negara