Suara.com - Direktur Lembaga Studi Visi Nusantara (LS-Vinus) Deni Gunawan menilai ada kepentingan jangka pendek dari mencuatnya wacana penundaan Pemilu 2024.
Ia mengatakan, penundaan Pemilu 2024 dengan alasan ekonomi hanya menjadi dalih semata.
"Tapi ada kepentingan-kepentingan untuk tertentu. Kepentingan jangka pendek para politisi untuk melanggengkan kekuasannya," kata Deni secara daring dalam sebuah webinar pada Selasa (1/3/2022).
Salah satu alasan yang membuat politisi ramai mewacanakan tunda Pemilu ialah lantaran para elektabilitas sejumlah politisi yang masih rendah.
Untuk diketahui, sejumlah pimpinan parpol misalnya berniat maju menjadi capres, tetapi di satu sisi elektabilitas mereka masih rendah.
"Jadi saya kira ada alasan lain bahwa mereka tadi seperti disampaikan elektabilitas calon-calonnya belum masuk dalam survei dalam sebagainya seperti itu," kata Deni.
Hal itu yang kemudian membuat mereka memilih penundaan Pemilu karena menyadari ketidaksiapan menghadapi Pemilu itu sendiri.
Senada dengan itu, juga disampaikan peneliti dari Formappi Lucius Karus dalam webinar yang sama.
Lucius mengatakan penundaan Pemilu satu sampai dua tahun ditujukan untuk memberikak sedikt angin bagi para politisi yang ingin menjadi capres atau cawapres. Sehingga mereka memiliki waktu lebih panjang untuk menaikkan elektabilitas.
Baca Juga: Terkait Wacana Penundaan Pemilu, Tenaga Ahli Utama KSP Buka Suara soal Sikap Presiden
"Jadi ketakutan akan kekalahan atau akan tertutupnya peluang menjadi capres cawapres di 2024 menbuat banyak upaya dilakukan oleh elite-elite partai yang punya nafsu untuk menjadi capres cawapres tapi tidak didukung oleh modal elektabilitas. Itu kemudian mencari cara termasuk mengusulkan penundaan Pemilu ini demi memberikan sedikit waktu untuk mempersiapkan diri lebih baik," tutur Lucius.
"Jadi semakin lama persiapan tentu akan semakin terbuka peluang untuk memperbaiki tingkat populartias maupun elektabilitas mereka yang masih minim sejauh ini," katanya.
Berita Terkait
-
Pengamat Bongkar Alasan PAN Setuju Pemilu 2024 Ditunda, Amien Rais Disebut
-
Sindir Parpol yang Usul Pemilu Ditunda, Aktivis Minta Tak Usah Berpartisipasi: Ikut Pemilu di Akhirat Saja
-
Terkait Wacana Penundaan Pemilu, Tenaga Ahli Utama KSP Buka Suara soal Sikap Presiden
-
PBNU Dukung Pemilu 2024 Ditunda, Pengamat: Harusnya Contoh Muhammadiyah
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Pramono Anung Kukuhkan 1.005 Pelajar Jadi Duta Ketertiban: Jadi Mitra Satpol PP
-
Hormati Putusan MK, Polri Siapkan Langkah Operasional Penataan Jabatan Eksternal
-
Istana Pastikan Patuhi Putusan MK, Polisi Aktif di Jabatan Sipil Wajib Mundur
-
Polemik Internal Gerindra: Dasco Sebut Penolakan Budi Arie Dinamika Politik Biasa
-
KPK Usut Korupsi Kuota Haji Langsung ke Arab Saudi, Apa yang Sebenarnya Dicari?
-
Boni Hargens: Putusan MK Benar, Polri Adalah Alat Negara
-
Prabowo Disebut 'Dewa Penolong', Guru Abdul Muis Menangis Haru Usai Nama Baiknya Dipulihkan
-
Satu Tahun Pemerintahan Prabowo, Sektor Energi hingga Kebebasan Sipil Disorot: Haruskah Reshuffle?
-
Hendra Kurniawan Batal Dipecat Polri, Istrinya Pernah Bersyukur 'Lepas' dari Kepolisian
-
400 Tersangka 'Terlantar': Jerat Hukum Gantung Ratusan Warga, Termasuk Eks Jenderal!