Suara.com - Aktivis Antikorupsi Indonesia Donal Fariz turut mengomentari persoalan yang sedang hangat diperbincangkan saat ini tentang penundaan Pemilu 2024 mendatang.
Melansir Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, ia menegaskan, dirinya ingin Pemilu tetap diadakan pada 2024 nanti.
"Kami tetap mau Pemilu 2024 dilaksanakan. Partai yang pengin nunda monggo saja enggak usah ikut Pemilu 2024," tegas Donal Fariz dikutip dari akun Twitter pribadinya @donalfariz, pada Selasa (1/3/2022).
Bahkan ia juga turut memberi saran kepada parpol yang ingin menunda Pemilu 2024.
"Saran saya biar lebih konkret: 1. Enggak usah ikut verifikasi administrasi. 2. Enggak usah susun Daftar Caleg (DCS & DCT)," jelasnya.
Selain itu, ia juga menyarankan agar para Parpol yang mendukung penundaan Pemilu 2024 mendatang, mengikuti Pemilu di akhirat saja.
"Ikut Pemilu di akhirat saja," tutupnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf angkat bicara mengenai polemik usulan penundaan pemilihan umum atau Pemilu 2024.
Menurut dia, perlu dilakukan adanya dialog secara bersama-sama untuk membahas mengenai usulan penundaan Pemilu 2024 tersebut.
Baca Juga: Ramai Soal Usulan Pemilu 2024 Ditunda, Begini Sikap Jokowi
"Ada usulan penundaan Pemilu dan saya rasa ini masuk akal, mengingat berbagai persoalan yang muncul dan dihadapi bangsa ini," kata Gus Yahya di Pondok Pesantren Darussalam Pinagar, Pasaman Barat, Sumatera Barat, dikutip dari Antara, Minggu (27/2/2022).
Gus Yahya menuturkan, usulan penundaan Pemilu 2024 ini dapat didudukkan bersama oleh seluruh pihak untuk mencari solusi terbaik bagi bangsa ini.
"Nanti kita lihat apa saja yang perlu dilakukan untuk mengurangi beban bangsa ini," ujar dia.
Dia menyebut, banyak cobaan yang datang bertubi-tubi dan musibah yang harus dihadapi, namun hal itu tidak hanya terjadi di Indonesia, melainkan juga dirasakan di seluruh dunia.
Berita Terkait
-
Terkait Wacana Penundaan Pemilu, Tenaga Ahli Utama KSP Buka Suara soal Sikap Presiden
-
PBNU Dukung Pemilu 2024 Ditunda, Pengamat: Harusnya Contoh Muhammadiyah
-
Blak-blakan, Pengamat Sebut Megawati Bisa Dikalahkan Jokowi Apabila Pemilu Benar-Benar Diundur
-
Ramai Soal Usulan Pemilu 2024 Ditunda, Begini Sikap Jokowi
-
Polemik Perpanjangan Masa Jabatan Presiden, Ade Armando Minta Jokowi Tolak Tegas Usulan PKB
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
Babak Baru PPHN: Ahmad Muzani Minta Waktu Presiden Prabowo, Nasib 'GBHN' Ditentukan di Istana
-
KPK Digugat Praperadilan! Ada Apa dengan Penghentian Kasus Korupsi Kuota Haji Pejabat Kemenag?
-
Tiga Hari ke Depan, Para Pemimpin Dunia Rumuskan Masa Depan Pariwisata di Riyadh
-
Terkuak! Siswa SMAN 72 Jakarta Siapkan 7 Peledak, Termasuk Bom Sumbu Berwadah Kaleng Coca-Cola
-
Drama 6 Jam KPK di Ponorogo: Tiga Koper Misterius Diangkut dari Ruang Kerja Bupati Sugiri Sancoko
-
Bukan Terorisme Jaringan, Bom SMAN 72 Ternyata Aksi 'Memetic Violence' Terinspirasi Dunia Maya
-
Revolusi Digital Korlantas: Urus SIM, STNK, BPKB Kini Full Online dan Transparan, Pungli Lenyap
-
Babak Baru Horor Nuklir Cikande: 40 Saksi Diperiksa, Jejak DNA Diburu di Lapak Barang Bekas
-
Dua Menko Ikut ke Sydney, Apa Saja Agenda Lawatan Prabowo di Australia?
-
Tak Hanya Game! Politisi PKB Desak Pemerintah Batasi Medsos Anak Usai Insiden Ledakan SMA 72 Jakarta