Suara.com - Apa yang oleh Pemerintah Rusia disebut sebagai operasi militer di Ukraina, mendapat banyak kecaman dari berbagai kalangan di seluruh dunia. Kecaman bahkan sudah bermunculan sejak awal aksi militer itu pada pagi hari tanggal 24 Februari 2022.
Banyak pihak menyebut langkah Rusia yang dipimpin oleh Presiden Vladimir Putin itu sebagai tindakan semata-mena, tidak rasional, bahkan egois dan sebagainya. Lebih jauh, banyak pula malah --termasuk beberapa pemimpin negara-negara Barat-- yang melabelinya sebagai "tindakan barbar" atau istilah sejenisnya.
Pihak Rusia sendiri diketahui sejak awal sudah berusaha membantah dan menepis tudingan tersebut. Itu pula yang antara lain ditunjukkan oleh Duta Besar atau Dubes Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Georgievna Vorobieva, ketika ditanyai pendapatnya oleh Suara.com dalam wawancara eksklusif dan di sela-sela perbincangan di rumah dinasnya di Jakarta, Rabu (2/3).
"Menyebut langkah operasi militer kami saat ini sebagai tindakan barbar? Well, saya cuma bisa bilang: bagaimana dengan [aksi Barat di] Libya? Bagaimana juga dengan [di] Afghanistan, atau yang lainnya?" jawab Vorobieva, memberikan komentarnya setelah sejenak menghela napas.
Dubes Rusia itu pun kemudian menambahkan bahwa sudah ada begitu banyak contoh lain dari aksi militer yang justru dilakukan oleh negara-negara Barat itu sendiri, yang menurutnya malah absurd ketika kini melabeli langkah Rusia sebagai "barbar".
"Bukan berarti bahwa kami bilang: 'mereka melakukannya, kenapa kami tidak juga (melakukan)?' Bukan, bukan begitu. Poinnya di sini adalah bahwa Barat menggunakan standar ganda dalam hal [kecaman atau pelabelan] ini," sambungnya.
Vorobieva melanjutkan lagi berkomentar dengan mengungkit beberapa peristiwa di era 1990-an di mana NATO, Pakta Pertahanan Atlantik Utara yang dipimpin Amerika Serikat, terlibat aktif di wilayah eks-Yugoslavia. Sesuatu yang menurutnya telah memporak-porandakan, menambah kehancuran dan penderitaan warga di kawasan itu.
"Tapi mereka malah menyebutnya [aksi militer di wilayah Yugoslavia tersebut] sebagai aksi kemanusiaan? Lantas kini, langkah kami ini disebut tindakan barbar?" pungkas Vorobieva.
*Segera! Nantikan penayangan artikel dan video lengkap wawancara eksklusif Suara.com dengan Dubes Rusia Lyudmila Georgievna Vorobieva.
Baca Juga: Bank Penyedia Pinjaman terbesar Rusia, Sberbank Tinggalkan Eropa
Berita Terkait
-
Bank Penyedia Pinjaman terbesar Rusia, Sberbank Tinggalkan Eropa
-
Mitsubishi Bisa Stop Bisnis Gas Alam Cair sampai Mobil di Rusia
-
Protes Invasi Rusia, Patung Lilin Presiden Vladimir Putin di Museum Grevin Dipindahkan ke Gudang
-
Sebanyak 70 Warga Jepang Daftarkan Diri untuk Ikut Perang ke Ukraina
-
Warga Asing yang Terlibat Aksi Penolakan Perang Rusia-Ukraina Bisa Dideportasi Bila Melanggar Ketentuan
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
Terkini
-
Cuaca Hari Ini: Jakarta dan Sekitarnya Hujan Hingga Malam Hari
-
Kemenko PMK Kembangkan Sistem Berbasis AI untuk Pantau Layanan Anak Usia Dini
-
Revisi UU Penyiaran Disorot, Ahli: Era Digital Butuh Regulasi Waras dan KPI yang Kuat!
-
Diduga Lakukan Penggelapan Mobil Inventaris Kantor, Eks CEO dan Direktur Perusahaan Dipolisikan
-
Amerika Serikat dan Venezuela Memanas: Kapal Induk Dikerahkan ke Laut Karibia, Ini 5 Faktanya
-
Gempa Magnitudo 6,5 Leeward Island, BMKG: Tidak Ada Potensi Tsunami di Indonesia
-
Kewenangannya Dicabut, Karen Agustiawan Klaim Tak Tahu Soal Penyewaan Tangki BBM Anak Riza Chalid
-
Babak Baru Skandal Whoosh: Pakar Hukum Desak KPK 'Seret' Jokowi ke Meja Pemeriksaan
-
Karen Agustiawan Ungkap Fakta TBBM Merak: Kunci Ketahanan Energi Nasional atau Ladang Korupsi?
-
Blok M Bangkit Lagi! Gubernur DKI Janjikan Sistem Parkir Satu Pintu, Minta Warga Naik Transum