Suara.com - Pasangan Ukraina, yang sudah hidup bersama selama 22 tahun dan sekarang berjuang di garis depan menghadapi invasi tentara Rusia, merayakan pernikahan mereka.
Lesia Ivashchenko meninggalkan pekerjaannya bulan lalu setelah Rusia melakukan invasi dan bergabung dengan unit pertahanan teritorial demi mempertahankan wilayah distriknya yang berada di luar ibu kota Ukraina Kyiv.
Sejak konflik berlangsung, Lesia belum sempat bertemu pasangannyaValerii Fylymonov. Ketika bertemu kembali untuk pertama kalinya di hari Minggu, mereka langsung merayakan pernikahan.
"Sedih sekali invasi Rusia ini terjadi pada kami dankeluarga kami tidak bisa berkumpul bersama-sama," kata Lesia setelah upacara pernikahan yang diselenggarakan unit pertahanannya.
"Saya bersyukur kami masih hidup, dan hari ini bisa ada, suami saya masih hidup dan dia bisa bersama saya."
"Kami memutuskan karena kita tidak tahu apa yang terjadi besok. Kami harus menikah di garis depan, di hadapanTuhan," tambahnya.
"Kami sudah punya anak perempuan dewasa, dan saya kira dia gembira akhirnya kami menikah."
Walikota KyivVitali Klitschko yang adalah mantan petinju kelas berat dunia dan saudara laki-lakinya Wladimir, hadir untuk memberikan ucapan selamat kepada pasangan pengantin tersebut.
Sementara itu Presiden RusiaVladimir Putin memperingatkan bahwa terus berlanjutnya perlawanan akan membuat keberadaan Ukraina sebagai negara terancam.
Baca Juga: Ukraina: Bagaimana Perang Bisa Berakhir? 5 Kemungkinan yang Bakal Terjadi
Ia juga menyebutkan, sanksi yang dilakukan oleh pihak Barat terhadap Rusia sama seperti "pernyataan perang."
Di medan pertempuran sendiri, pasukan Rusia terus menggempur dengan serangan rudal ke beberapa kota Ukraina, sehinggajumlah warga dari negara tersebut yang mengungsi meningkat menjadi 1,4 juta orang.
Menurut laporan kantor berita The Associated Press, konvoi kendaraan militer Rusia masih tertahan di luar ibu kota Ukraina.
Presiden UkrainaVolodymyr Zelenskyy mengatakan pasukan Ukraina masih menguasai beberapa kota penting di bagian tengah dan tenggara negara tersebut.
Presiden Zelenksy juga menyerukan kepada Barat untuk menyuarakan dan mendukung wilayah bebas terbang di atas seluruh Ukraina.
Minggu ini pasukan Rusia akan diperkirakan akan terus maju untuk menguasai kota-kota penting yaituKharkiv, Mariupol danOdessa selain juga ke wilayah di luar Kyiv.
Macron dan Putin bicarakan soal nuklir Ukraina
Sementara itu Presiden PrancisEmmanual Macron kembali berbicara dengan Presiden Putin.
Seorang pejabat pemerintah Prancis dalam keterangan kepada AP mengatakan kedua pemimpin secara prinsip setuju dengan "dialog"yang melibatkan Rusia, Ukraina dan badan pemantau nuklir PBB.
Pejabat tersebut mengatakan kemungkinan pembicaraan resmi mengenai masalah ini akan ditentukan dalam beberapa hari mendatang.
Mereka berbicara mengenai kebakaran yang terjadi pada pembangkit tenaga nuklirZaporizhzhia minggu lalu.
Kebakaran sudah berhasil dipadamkan dan pihak berwajibmengatakan tidak ada peningkatan tingkat radiasi di sana namun insiden ini menimbulkan kekhawatiran global.
Pejabat Ukraina mengatakan kebakaran tersebut disebabkan karena serangan Rusia.
Pejabat Prancis mengatakan dalam pembicaraan dengan Macron, Presiden Putin mempersalahkan kebakaran itu karena 'provokasi yang diorganisir oleh kelompok radikal Ukraina."
"
"Usaha untuk mengalihkan tanggung jawab insiden tersebut ke militer Rusia adalah bagian dari kampanye propaganda," kata Putin seperti dikutip oleh pejabat Prancis kepada AP.
"
Rusia memberangus media independen
Sementara itu muncul laporan bahwa berbagai penerbitan online independen telah diblokir oleh Pemerintah Rusia mulai hari Minggu (06/03), menyusul belasan situs lain yang juga sudah diblokir minggu lalu.
Hari Jumat (04/03), Presiden Putin mengatakan bahwa mereka yang secara sengaja menyebarkan berita yang menurut Kremlin adalah"berita bohong"dianggap melakukantindakan kriminal.
Mereka yang dinyatakan bersalah bisa dijatuhi hukuman penjara 15 tahun.
Salah satu media yang diblokir tersebut adalah Mediazona, situs yang memberitakankepolisian dan sistem keadilan dan mengenai penangkapan politik, sertakasus pengadilan para tokoh terkenal.
Mediazona sudah mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa pihaknyamenerima ancaman dari badan komunikasi dan media Rusia Roskomnadzor.
Mereka mengatakan akan tetap melanjutkan pemberitaan mengenai konflik dan memberi informasi mengenai cara yang bisa dilakukan pembaca untuk bisa mengakses situs mereka.
Artikel ini diproduksi oleh Sastra Wijaya dariABC News
Berita Terkait
-
On This Day: Lahirnya Bintang Ukraina Andriy Shevchenko, Legenda AC Milan
-
Nyaris Mati saat Perang Lawan Ukraina, TNI Ogah Peduli Nasib Satria Kumbara, Kenapa?
-
Dubes Rusia: Kami Tak Rekrut WNI Jadi Tentara, Satria Umbara Sendiri yang Mau
-
Trump dan China Dukung Perundingan Damai Rusia-Ukraina, Eropa Masih Skeptis
-
Kronologi Trump Bertemu Vladimir Putin, Kini Minta Ukraina Segera 'Mengalah'
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Warga Dukung Pemekaran Kelurahan Kapuk: Semoga Urusan KTP Tak Lagi Ribet dan Bolak-balik
-
Perwira Junior Berpeluang Isi Jabatan Strategis, Prabowo Mau Hapus Kultur Senioritas di TNI?
-
Target Puncak Emisi Indonesia Mundur ke 2035, Jalan Menuju Net Zero Makin Menantang
-
Rakor Kemendagri Bersama Pemda: Pengendalian Inflasi sampai Imbauan Evaluasi Kenaikan Harga
-
Cegah Pencatutan Nama Buat Korupsi, Kemenkum Wajibkan Verifikasi Pemilik Asli Perusahaan via Notaris
-
Siap Rekonsiliasi dengan Kubu Agus, Mardiono Sebut Akan Difasilitasi 'Orang-orang Baik', Siapa?
-
Demo di Tengah Reses DPR: Mahasiswa Gelar 'Piknik Protes' Sambil Baca Buku, Cara Unik untuk Melawan
-
IETD 2025: Energi Bersih Bisa Jadi Mesin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Bagaimana Caranya?
-
Berkaca dari Kasus Al-Khoziny, DPR Usulkan Pemerintah Beri Subsidi IMB untuk Pondok Pesantren
-
Susul Viral Tepuk Sakinah, Kini Heboh Tepuk Pajak dari Pegawai DJP