Suara.com - Nama Ustaz Abdul Somad (UAS) masuk dalam daftar penceramah radikal di Indonesia yang beredar di grup Wa beberapa waktu lalu. Meskipun pihak BNPT menampik telah mengeluarkan daftar itu, UAS tetap memberikan tanggapan.
Melansir Hops.id -- jaringan Suara.com, Ustaz Abdul Somad pun melakukan serangan balik atas tudingan tersebut tapi dengan jawaban kocaknya tapi menyindir.
"Radikal itu bagi ibu-ibu kesulitan mencari minyak dan tahu tempe itu baru radikal," katanya dikutip Hops.ID dari Youtube Karni Ilyas Club, Jumat 11 Maret 2022.
Seolah menyindir pemerintah, UAS mengatakan, masyarakat sudah biasa kalau diumumkan A itu B. Kalau B itu A.
UAS juga meminta masyarakat untuk tidak memandang masalah dengan mata rabun. Masyarakat katanya, harus dicerdaskan dengan hoaks, sehingga bisa mencerna apakah daftar penceramah radikal itu resmi atau tidak.
"Radikal itu saya kira kalau orang mengajak ke masjid, ceramah keadilan itu tidak radikal," katanya.
"Ini ustaz tidak baik, masyarakat di kepalanya sudah terbiasa, kalau tidak baik berarti baik ini. Jadi logika itu dia sudah terbiasa," kata UAS.
Bahkan hingga saat ini, UAS mengaku belum pernah berjumpa dan berbincang dengan penceramah radikal yang menolak dasar negara Kesatuan Republik Indonesia.
Warganet yang melihat video Ustaz Abdul Somad ini kemudian memberikan tanggapannya. Banyak di antara mereka setuju dengan apa yang disampaikan UAS.
Baca Juga: Kritisi Ciri-Ciri Penceramah Radikal yang Dirilis BNPT, Pentolan 212: Itu Sangat Bahaya
"Indonesia punya ustad kaya gini harusnya bangga, cerdas ilmunya tinggi sekolahnya apa lagi. Mudah-mudahan Allah memberi kemudahan untuk tuan guru Ustaz Abdul Somad," kata warganet.
"Ya Allah lindungilah ulama kami dari orang-orang berhati busuk," kata warganet.
"Alhamdulillah terima kasih bapak presiden atas pencerahannya. Semakin saya tahu mana ulama yang baik mana yang tidak, semoga Ustaz Abdul selalu dalam lindungan Allah SWT," kata warganet.
"Semoga UAS selalu sehat dan semakin banyak yang mengundang untuk memberikan kajian ilmu Islam," kata warganet.
"Berpegang teguhlah kepada ulama-ulama seperti beliau, yang beliau katakan hak adalah hak yang batil adalah batil," kata warganet.
Berita Terkait
-
Felix Siauw Mengaku Sangat Percaya Pancasila, Hidayat Nur Wahid Singgung Soal Komunisme dan OPM
-
Istri TNI-Polri Diimbau Jokowi Tak Undang Penceramah Radikal, Ustaz Abdul Somad: Radikal itu...
-
Heboh Daftar Pencemarah Radikal, Ketum PA 212: Sangat Bahaya, Umat Islam Wajib Melawan
-
Soal Ciri-ciri Penceramah Radikal, PA 212 Slamet Maarif Bilang Begini
-
Kritisi Ciri-Ciri Penceramah Radikal yang Dirilis BNPT, Pentolan 212: Itu Sangat Bahaya
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu