Suara.com - Komite Nasional Pembaruan Agraria (KNPA) menilai ambisi pemerintah untuk memindahkan Ibu Kota Negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur sembarangan, terburu-buru, dan tertutup.
Kepala Departemen Advokasi Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) Roni Septian Maulana mengatakan dari perencanaan pemindahan IKN saja sudah serampangan dan tergesa-gesa.
"Masalah IKN bukan saja masalah pengadaan tanah atau pembangunan infrastruktur yang sangat luas di Kaltim, tidak, masalah IKN ini masalah ekonomi, sosial, agama, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya, sehingga pemerintah tidak dapat melompat begitu saja tanpa melakukan reforma agraria terlebih dahulu," kata Roni dalam jumpa pers, Senin (14/3/2022).
Dia menyebut berdasarkan data Badan Pusat Statistik menunjukkan ketimpangan penguasaan tanah yang besar di Kalimantan Timur.
Pada 2018 saja, hanya terdapat 90 ribu lebih kepala keluarga petani yang menguasai tanah kurang dari satu hektar, sementara luas wilayah tambang di Kalimantan Timur luasnya mencapai 5,2 juta hektar.
"Artinya ada masalah ketimpangan di dalamnya sehingga ketika pemerintah mengagendakan IKN di Kaltim, masalah ketimpangannya mau diselesaikan semacam apa? itu baru tambang," ucapnya.
"Belum lagi menurut data Perkebunan Kalimantan Timur tahun 2017 ada 1,72 juta hektar kebun sawit di sana, dan itu salah satu yang paling luas juga ada di Kutai Kartanegara," lanjut Roni.
Roni menegaskan ketimpangan penguasaan tanah yang tidak berpihak ke rakyat ini akan menimbulkan ketimpangan sosial-ekonomi di masyarakat akibat konflik agraria yang tak berkesudahan.
"Jadi ketika pemerintah tidak melakukan penyelesaian konflik, pengakuan hak masyarakat adat, petani, dan masyarakat desa, kemudian juga tidak melakukan redistribusi tanah, tidak mengembalikan fungsi lingkungan hidup, pembangunan negara ini akan sangat sia-sia," tegas Roni.
Baca Juga: Lunglai Karena Cuaca Terik, Gubernur Sulteng Rusdy Mastura Pingsan Usai Ritual di Titik Nol IKN
KPA mencatat, dalam lima tahun terakhir ada lebih dari 30 konflik agraria di atas tanah seluas 64 ribu hektar di Kalimantan Timur.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo terus melancarkan agenda pembangunan Ibu Kota Baru di Kalimantan Timur, ia akan berkemah dan menginap di titik nol IKN Nusantara di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur pada hari ini.
Sebelum menginap, Jokowi akan melakukan ritual Kendi Nusantara bersama 34 gubernur se-Indonesia.
Para gubernur yang hadir diinstruksikan membawa air dan tanah dari masing-masing daerah asal, kemudian disatukan dalam Kendi Nusantara yang disimpan di Titik Nol IKN Indonesia baru bernama Nusantara tersebut.
Berita Terkait
-
PKB: Prosesi Kendi Nusantara bukan Ritial Agama, Tapi Ritual Budaya
-
Berkemah Di IKN Jokowi Bakal Tidur Di Tenda Sederhana, Kemanan Tetap Terjaga
-
Lunglai Karena Cuaca Terik, Gubernur Sulteng Rusdy Mastura Pingsan Usai Ritual di Titik Nol IKN
-
Anies Serahkan Tanah dari Kampung Akuarium yang Dulu Digusur Ahok ke Jokowi, Gembong PDIP: Harusnya dari Kota Tua
-
Kritik Anies Bawa Tanah Kampung Akuarium ke IKN, Gembong PDIP: Seolah Berpihak ke Rakyat Kecil Tapi Langgar Hukum
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
-
Surat Wasiat dari Bandung: Saat 'Baby Blues' Bukan Cuma Rewel Biasa dan Jadi Alarm Bahaya
Terkini
-
Benarkah 'Era Jokowi' Sudah Usai? 5 Fakta Reshuffle Prabowo, Diawali Depak Sri Mulyani
-
Kompolnas: Etik Tak Cukup, Kasus Kematian Ojol Affan Kurniawan Harus Diproses Pidana
-
21 Tahun Kasus Munir: Komnas HAM Periksa 18 Saksi, Kapan Dalang Utama Terungkap?
-
CEK FAKTA: Klaim Prabowo Pindahkan 150 Ribu TKI dari Malaysia ke Jepang
-
Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
-
Deadline 2026! Pemerintah Kejar Target Kemiskinan Ekstrem: Daerah Wajib Lakukan Ini...
-
Baru Dilantik Prabowo, Kekayaan Menteri P2MI Mukhtarudin Capai Rp 17,9 Miliar
-
Pesan Terbuka Ferry Irwandi ke Jenderal: Tidak Lari, Tidak Takut, Tidak Diam
-
CEK FAKTA: Video Jurnalis Australia Ditembak Polisi Indonesia
-
Dito Ariotedjo Dicopot dari Menpora, Bahlil Langsung Setor Nama Pengganti, Puteri Komarudin?