Suara.com - Pengamat Politik Ubedilah Badrun melontarkan kritik keras kepada Presiden Joko Widodo terkait kegiatan di titik nol Ibu Kota Negara baru.
Melansir wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, ia menegaskan, di era modern seperti sekarang ini, Kepala Negara masih menganut politik klenik.
Itu disampaikan menanggapi ritual kendi Nusantara yang digelar Jokowi bareng 33 Kepala Daerah di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Politik klenik yang diyakini Jokowi, lanjut Ubedilah menunjukan adanya kemunduran peradaban politik, ini bertolak belakang rasionalitas masyarakat modern.
"Ini klenik, dan politik klenik itu menunjukan suatu kemunduran peradaban politik," kata Ubedilah seperti dilansir wartaekonomi Senin (14/3/2022).
Akademisi Universitas Negeri Jakarta yang juga pernah memperkarakan kasus dugaan korupsi yang melibatkan dua putra Jokowi ini menegaskan, ritual kendi yang digelar Jokowi di lokasi Ibu Kota Negara itu tentu tidak dapat diterima akal sehat banyak orang.
"Praktek semacam itu dalam terminologi sosiologi budaya dan sosiologi politik bisa dikategorikan sebagai politik klenik. Suatu praktik politik mengimplementasikan kemauan penguasa (IKN) berdasar imajinasi irasionalitasnya yang meyakini semacam adanya mistisisme tertentu," tuturnya.
Ia menerangkan, politik klenik bertentangan dengan rasionalitas karena politik modern yang menghadirkan pemerintahan modern meniscayakan syarat rasionalitas dalam seluruh implementasi kebijakannya.
"Membawa kendi berisi air dan tanah dari 33 provinsi itu sesuatu yang irasional dan tidak masuk akal. Berbahaya jika negara dijalankan dengan politik klenik," pungkasnya.
Baca Juga: Wakil Gubernur Banten Bawa Tanah Baduy dan Kraton Surosowan Serta Air Tirtayasa untuk IKN Nusantara
Tag
Berita Terkait
-
Jokowi Pakai Sarung Saat Kemah di IKN
-
Ritual Kendi Nusantara Disebut Politik Klenik: Suatu Kemunduran Peradaban
-
Terungkap! Air dan Tanah yang Dibawa Ganjar Pranowo untuk Prosesi Kendi di IKN Diambil dari Tempat Keramat
-
Sarungan dan Tetap Pakai Sepatu Kets, Begini Penampilan Jokowi Kemah di Titik Nol IKN Nusantara
-
Pakai Sarung Saat Berkemah di IKN, Ini Gaya Presiden Jokowi dan Para Menteri
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Zahaby Gholy Starter! Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Tinggal Klik! Ini Link Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Siapa Justen Kranthove? Eks Leicester City Keturunan Indonesia Rekan Marselino Ferdinan
-
Menko Airlangga Ungkap Dampak Rencana Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
-
Modal Tambahan Garuda dari Danantara Dipangkas, Rencana Ekspansi Armada Kandas
Terkini
-
Buntut Rumah Hakim Dibakar, Jaksa KPK di Medan Kini Dikawal Ketat Selama Sidang Korupsi PUPR Sumut
-
Tak Ingin Insiden SMA 72 Terulang, Gubernur Pramono Tegaskan Setop Praktik Bullying di Sekolah
-
DPR Dukung BGN Tutup Dapur SPPG Penyebab Keracunan MBG: Keselamatan Anak-anak Prioritas Utama
-
BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem Selama Seminggu, Jakarta Hujan Lebat dan Angin Kencang
-
Setelah Gelar Pahlawan, Kisah Soeharto, Gus Dur, hingga Marsinah akan Dibukukan Pemerintah
-
Dari Kelapa Gading ke Senayan: Ledakan SMA 72 Jakarta Picu Perdebatan Pemblokiran Game Kekerasan
-
Terungkap! Terduga Pelaku Bom SMA 72 Jakarta Bertindak Sendiri, Polisi Dalami Latar Belakang
-
Skandal Terlupakan? Sepatu Kets asal Banten Terpapar Radioaktif Jauh Sebelum Kasus Udang Mencuat
-
GeoDipa Dorong Budaya Transformasi Berkelanjutan: Perubahan Harus Dimulai dari Mindset
-
Usai Soeharto dan Gus Dur, Giliran BJ Habibie Diusulkan Dapat Gelar Pahlawan Nasional