Suara.com - Gubernur Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono bertemu dalam acara pelantikan pengurus Partai Demokrat Jakarta periode 2022-2027 di JIEXpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (15/3/2022).
Seorang analis politik mengatakan kesempatan rasional bagi Anies untuk maju ke pemilu 2024 yaitu berduet dengan Agus.
Kedua tokoh yang sering masuk dalam survei elektabilitas calon presiden 2024 menunjukkan kedekatan mereka dalam acara pelantikan pengurus Partai Demokrat.
Dalam pidato, Anies mengenang pilkada Jakarta tahun 2017, ketika itu dia dan Agus sama-sama maju menjadi calon gubernur Jakarta.
Anies mengatakan dalam proses politik tidak ada musuh, sebaliknya yang ada adalah kawan.
"Lawan debat adalah teman berpikir, lawan badminton adalah teman olahraga, dalam proses politik semua adalah teman," kata Anies.
"Dalam proses politik itu tidak ada musuh, yang ada lawan dan semua adalah teman. Tidak ada yang bukan teman ketika kita menerima kritik maka sesungguhnya kita sedang bertukar pikiran."
Anies mengatakan dalam berpolitik yang utama adalah kolaborasi untuk tujuan yang lebih baik.
Dia juga mengatakan sudah lama mengenal Agus, bahkan sebelum masuk ke dunia politik. Saat itu, Anies masih menjadi akademisi dan Agus di militer.
"Pada saat itu kita sama-sama berdiskusi bagaimana Indonesia ke depan dan alhamdulillah kita terus dipertemukan, termasuk di Jakarta dulu ketika 2017," ujar Anies.
Anies menyebut Agus seorang yang terbuka pikirannya dan luas wawasannya.
Usai pelantikan pengurus Partai Demokrat, Anies diminta naik ke panggung dan berfoto bersama mereka.
Kader Partai Demokrat menilai Anies tepat dipasangkan dengan Agus untuk maju ke gelanggang pemilihan presiden dan wakil presiden 2024.
"Anies-AHY, Anies-AHY Presiden. Mari berjuang bersama," kata kader Partai Demokrat secara bersamaan.
"Anies-AHY, duet maut 2024."
Berita Terkait
-
Heboh Video Jokowi Jadi Imam, Ahli Tajwid Sebut Kesalahan Ini Bisa Batalkan Salat
-
CEK FAKTA: Anies Baswedan Siap Gantikan Prabowo Jadi Presiden, Heboh di Medsos!
-
AHY Dukung Tim Investigasi Independen Demo Ricuh: Penting untuk Lawan Hoaks dan Teori Konspirasi
-
Reuni Tipis-Tipis Anies Baswedan dan Mahfud MD, Bahas Apa?
-
Terungkap! AHY Bongkar Misi Khusus Gibran Sambangi SBY di Cikeas Pagi-pagi
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
Pilihan
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
Terkini
-
Gerakan Cinta Prabowo Tegaskan: Siap Dukung Prabowo Dua Periode, Wakil Tak Harus Gibran
-
Usai Dipecat PDIP, Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin yang 'Mau Rampok Uang Negara' Bakal di-PAW
-
Siapa Bupati Buton Sekarang? Sosoknya Dilaporkan Hilang di Tengah Demo, Warga Lapor Polisi
-
Stok Beras Bulog Menguning, Komisi IV DPR 'Sentil' Kebijakan Kementan dan Bapanas
-
Prabowo Terbang ke Jepang, AS, hingga Belanda, Menlu Sugiono Beberkan Agendanya
-
Jokowi Gagas Prabowo - Gibran Kembali Berduet di 2029, Pakar: Nasibnya di Tangan Para "Bos" Parpol
-
Pidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Mengulang Sejarah Perjuangan Diplomasi Prof Sumitro
-
Prabowo Ubah IKN jadi Ibu Kota Politik Dinilai Picu Polemik: Mestinya Tak Perlu Ada Istilah Baru!
-
11 Tahun DPO hingga Lolos Nyaleg, Jejak Litao Pembunuh Anak Ditahan usai Jabat Anggota DPRD
-
Apa Itu Tax Amnesty? Menkeu Purbaya Sebut Tidak Ideal Diterapkan Berulang