Suara.com - Fenomena crazy rich baru-baru ini menghebohkan publik. Hal ini menyusul dua anak muda yang kerap disebut sebagai crazy rich yakni Indra Kenz dan Doni Salmanan menjadi tersangka kasus penipuan hingga tindak pidana pencucian uang (TPPU).
Wakil Ketua Komisi III Ahmad Sahroni meminta agar polisi segera menangkap pelaku investasi ilegal yang masih berkeliaran.
"Saya berharap harap polisi dengan sikap lugasnya yang berikutnya akan menjadi fokus untuk menangkap mereka mereka yang masih berkeliaran," ujar Sahroni dalam "Fenomena Crazy Rich Indonesia: Mengkhawatirkankah? secara virtual, Rabu (16/3/2022).
Politisi Partai Nasdem itu mengungkapkan bahwa saat rapat kerja dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), ia meminta agar PPATK meningkatkan pengawasan terhadap transaksi kripto.
Transkasi kripto, kata Sahroni, mudah digunakan untuk tindak pidana pencucian uang (TPPU).
"Pada saat saya memimpin rapat kerja dengan PPATK, kebetulan waktu itu saya meminta kepada Ketua PPATK untuk memberikan perhatian khusus terkait dengan para pemain trading waktu itu dikenal Binomo, saya lupa ada bitcoin dan sejenis dari para urutannya," kata dia.
Setelah itu, PPATK kemudian memblokir 44 rekening yang terkait dengan investasi bodong binary option yang melibatkan influencer.
"Nggak lama PPATK memblokir 44 rekening, yang di mana dianggap adalah bagian dari transaksi trading yang fantastis," ujarnya.
Tak lama berselang, polisi menetapkan Indra Kenz dan Doni Salmanan sebagai tersangka atas kasus penipuan hingga tindak pidana pencucian uang (TPPU).
Baca Juga: Viral Video Indra Kenz Sombong Mau Marahin Tuhan, Publik: Masuk Penjara Wah Gampang Banget
Terungkap kasus investasi bodong kata Sahroni juga bermula karena ada korban dari ilegal binary option.
Kemudian dilakukan penelusuran oleh pihak terkait hingga akhirnya Indra Kenz dan Doni ditetapkan menjadi tersangka dan kini telah ditahan di Mabes Polri.
"Nah dilalui dengan proses pelaporan dari pihak-pihak orang yang merasa dirugikan, dan sebenarnya ini fenomena sudah lama cuman waktu itu polisi mungkin dalam kontekstual yang mempelajari permainan trading ini, akhirnya bekerja sama dengan lembaga keuangan akhirnya menjadi titik temu pada dua orang ketangkap (Doni dan Indra)," ujarnya menambahkan.
Berita Terkait
-
Aktivitas Pembalap MotoGP Begitu Tiba di Indonesia, Ada yang Kaya Anak Senja hingga Bagi-bagi Uang Bak Doni Salmanan
-
Viral Video Indra Kenz Sombong Mau Marahin Tuhan, Publik: Masuk Penjara Wah Gampang Banget
-
Menelusuri Harta Doni Salmanan: Pengacara Pastikan Rizky Febian Penuhi Panggilan Penyidik
-
Dituduh Warganet akan Tinggalkan Suami yang Tengah Dibui, Dinan Fajrina Beri Jawaban Menohok
-
Ridwan Kamil dan Hengky Kurniawan Terima Donasi "Haram" dari Crazy Rich Doni Salmanan, Pengamat: Harusnya Diteliti Dulu
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO