Suara.com - Cina diancam bakal menghadapi sanksi berat jika nekat mendukung Rusia. Beijing bersikukuh bersikap netral. Namun, AS mencurigai Cina bersiap memetik keuntungan dari kegentingan ekonomi di Rusia.
Terisolasi di tengah derasnya arus kapital ke luar negeri dan nilai mata uang yang terjun bebas, Rusia, di pekan ketiga invasi Ukraina, mulai berharap pada bantuan dari sekutu terbesarnya di barat daya: Cina.
Baru-baru ini Moskow dikabarkan meminta bantuan Beijing untuk selamat dari gelombang sanksi yang mengucilkan Rusia dari sistem keuangan global.
Untuk itu, Presiden Vladimir Putin menawarkan diskon besar-besaran terhadap harga minyak untuk jirannya itu, termasuk juga bagi India.
Tawaran tersebut diyakini merupakan upaya Moskow menjaring konsumen baru seiring matangnya rencana Eropa menjauhi energi Rusia.
Analis meyakini Presiden Cina Xi Jinping sedang mencari cara memitigasi dampak invasi Rusia terhadap Ukraina, untuk memastikan keuntungan maksimal bagi Cina, tanpa banyak kerugian.
"Cina mendahulukan kepentingan sendiri, titik,” kata Alexander Gabuev, peneliti senior di Carnegie Center, Moskow.
"Rusia yang lemah adalah Rusia, di mana Anda bisa lebih mudah menanam pengaruh, karena Anda memiliki daya tawar yang lebih kuat,” imbuhnya.
Poros Moskow-Beijing
Baca Juga: NATO Tuding Rusia Bisa Lakukan Serangan Senjata Kimia Lewat Operasi 'Bendera Palsu'
Melemahnya posisi Rusia diyakini ikut mencuatkan Cina sebagai aktor kunci. Beijing diyakini bersedia membantu memulihkan perekonomian Rusia dari dampak isolasi.
Senin (14/03), seorang pejabat Kemenlu AS mengatakan pihaknya "punya kekhawatiran besar terkait pendekatan Cina dengan Rusia,” setelah pertemuan antara pejabat keamanan nasional AS, Jake Sullivan, dan Yang Jiechi yang menukangi urusan luar negeri di Partai Komunis Cina, di Roma, Italia.
Sebab itu pula AS dan Uni Eropa giat mendesak Beijing untuk menggunakan "pengaruh besarnya” terhadap Rusia untuk mengakhiri perang.
Namun, imbauan itu ditanggapi sebagai angin lalu. "Kenapa Cina mau mempertimbangkan untuk tidak mendukung Rusia atau lebih parah, merusak aliansinya dengan Rusia?” tanya Alexander Korolev, Guru Besar Politik dan Hubungan Internasional di University of New South Wales di Sydney, Australia.
"Saya kira Cina tidak akan mengubah posisinya dan ini akan mengindikasikan perpecahan yang lebih dalam di dalam gepolitik global,” imbuhnya.
Namun begitu, bukan berarti Beijing akan mempertaruhkan kepentingan demi Rusia.
Berita Terkait
-
Panas! Emiliano Martinez dan Gattuso Saling Serang Gegara Format Kualifikasi Piala Dunia
-
5 Mobil Sedan Bekas Pajak Murah dan Irit BBM untuk Mahasiswa
-
International Parade Marching Carnival Sukses Digelar, Jember Siap Menjadi Pusat Event Besar
-
Pemain Keturunan Indonesia Berbandrol Rp1,3 T Jagokan AC Milan Raih Scudetto
-
Hasto Kristiyanto Ikut Start 10K BorMar 2025: Mencari Daya Juang di Bawah Keagungan Borobudur
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Pramono Bantah Isu Tarif LRT Rp160 Ribu: Jadi Saja Belum
-
RUU KUHAP Dinilai Ancam HAM, Koalisi Sipil Somasi Prabowo dan DPR: Ini 5 Tuntutan Kuncinya
-
RUU KUHAP Bikin Polisi Makin Perkasa, YLBHI: Omon-omon Reformasi Polri
-
Sepekan Lebih Kritis, Siswa SMP Korban Bullying di Tangsel Meninggal Usai Dipukul Kursi
-
Percepat Penanganan, Gubernur Ahmad Luthfi Cek Lokasi Tanah Longsor Cibeunying Cilacap
-
Ribuan Peserta Ramaikan SRGF di Danau Ranau, Gubernur Herman Deru Apresiasi Antusiasme Publik
-
Heboh Pakan Satwa Ragunan Dibawa Pulang Petugas, Pramono Membantah: Harimaunya Tak Keluarin Nanti
-
Jejak Karier Mentereng Mayjen Agustinus Purboyo, Kini Pimpin 'Pabrik' Jenderal TNI AD Seskoad
-
Apa Ketentuan Pengangkatan Honorer PPPK Paruh Waktu 2025? Ini Aturan KemenpanRB
-
Pramono Ungkap Fakta Baru Buntut Ledakan SMAN 72: Banyak Siswa Ingin Pindah Sekolah