Suara.com - Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pada Selasa (15/3/2022) mengatakan, bahwa Rusia dapat melakukan operasi bendera palsu di Ukraina yang melibatkan senjata kimia.
Operasi bendera palsu adalah sebuah taktik mencari alasan agar sebuah negara bisa menyerang negara lain. Operasi tersebut membuat sebuah peristiwa yang seolah-olah negara lain melakukan serangan yang memang layak untuk dibalas.
“Kami khawatir bahwa Moskow dapat melakukan operasi bendera palsu, mungkin melibatkan senjata kimia,” kata Stoltenberg kepada wartawan pada konferensi pers sehari sebelum pertemuan luar biasa para menteri pertahanan NATO sebagaimana disadur dari laman kantor berita Anadolu, Kamis (17/3/2022).
Dia menekankan bahwa Rusia telah berbohong tentang niatnya untuk menyerang Ukraina selama berbulan-bulan dan terus menyebarkan narasi palsu.
“Mereka mengklaim tengah melindungi warga sipil. Tapi mereka membunuh warga sipil. Sekarang, mereka membuat klaim yang tidak masuk akal tentang laboratorium biologi dan senjata kimia di Ukraina,” tambah Stoltenberg, yang dia sebut sebagai “kebohongan lain”.
Soal potensi bantuan militer China ke Rusia, Stoltenberg menegaskan bahwa China, sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB, terikat untuk menegakkan hukum internasional yang “secara terang-terangan dilanggar” oleh perang Rusia di Ukraina.
NATO menyerukan China untuk "bergabung dengan seluruh dunia mengutuk keras kebrutalan Ukraina oleh Rusia" dan tidak mendukung Rusia, ujar dia.
Selain mengevaluasi situasi saat ini, para menteri NATO akan "memulai diskusi penting tentang langkah-langkah konkret untuk memperkuat keamanan kami untuk jangka panjang," kata Stoltenberg.
Dia berpendapat bahwa selain memobilisasi lebih banyak pasukan dan kapasitas udara dan angkatan laut ke sisi timur sebagai tanggapan segera terhadap perang, NATO harus memikirkan kembali pertahanan jangka panjangnya karena perang Rusia-Ukraina “menciptakan realitas keamanan baru di benua Eropa."
Baca Juga: Demi Bebaskan Wali Kota Melitopol, Ukraina Serahkan Sembilan Tentara Rusia Yang Tertangkap
Menteri Pertahanan Ukraina Oleksiy Reznikov akan bergabung dengan para menteri pertahanan NATO pada pertemuan tersebut, serta perwakilan dari negara-negara mitra Georgia, Finlandia, Swedia, dan Uni Eropa.
Perang Rusia-Ukraina, yang dimulai pada 24 Februari, telah menarik kecaman internasional, menyebabkan sanksi keuangan di Moskow, dan mendorong penarikan perusahaan global dari Rusia.
Setidaknya 636 warga sipil telah tewas dan 1.125 terluka di Ukraina sejak awal perang, dan lebih dari 3 juta pengungsi telah melarikan diri ke negara-negara tetangga, menurut laporan PBB.
Berita Terkait
-
Demi Bebaskan Wali Kota Melitopol, Ukraina Serahkan Sembilan Tentara Rusia Yang Tertangkap
-
BMW Pertahankan Ukraina Sebagai Pemasok Komponen untuk Jangka Menengah
-
Rusia Sita Ratusan Jet Milik AS dan Eropa
-
Akibat Invasi Rusia, Fasilitas Layanan Kesehatan di Ukraina Porak-Poranda
-
Ridwan Kamil Sebut Konflik Bersenjata Rusia-Ukraina Momentum Daerah Kembangkan Riset EBT
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
Terkini
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Sempat Kabur Saat Kena OTT, Gubernur Riau Ditangkap KPK di Kafe
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru