Suara.com - Label kadrun berseliweran ketika terjadi polarisasi dalam Pemilihan Presiden 2019 atau Pilpres 2019. Siapa nyana, sosok pencipta konsep tersebut adalah pegiat media sosial Denny Siregar.
Menurut Denny yang merupakan pendukung petahana saat itu, label kadrun diciptakan sebagai balasan atas serangan kepadanya. Saat itu, Denny Siregar dicap sebagai buzzerRp. Dia mengklaim dipojokkan terlebih dulu.
Berbicara di kanal Youtube Kilat TV, Denny Siregar mengatakan lahirnya konsep kadrun tidak lepas dari perang stigma. Mulanya, kata Denny, dia gerah juga dilabeli dengan sebutan oleh kelompok yang kontra dengannya.
"Ini perang stigma, gue capek dituding PKI, liberal, Syiah, itu bagian kill the messenger sebenarnya, supaya pesan gue nggak disampaikan ke orang lain. Ya akhirnya gue bersama teman-teman menciptakan konsep Kadrun," jelasnya dikutip dari Hops.ID--jaringan Suara.com--, Kamis (17/3/2022).
Nah, Denny merasa konsep label kadrun itu sukses melawan stigmatisasi yang dilekatkan ke dia dan kelompoknya. Menurut Denny, sebutan kadrun adalah neo Khawarij.
Adapun Khawarij merupakan salah satu aliran kelompok Islam yang punya penafsiran teks agama yang kaku. Kelompok Khawarij ini punya tafsir sendiri soal ketuhanan dalam Islam.
Saking radikalnya, kelompok Khawarij ini hobi mengkafirkan sahabat-sahabat Nabi Muhammad SAW mulai dari Ali bin Abi Thalib, Muawiyah sampai Ustman bin Affan sampai Aisyah pula.
"Kita senang dengan sebutan Kadrun sehingga mereka terpojok. Gue ciptakan stima Kadrun dan berhasil. Serangan balik dari mereka adalah buzzerRp gua dibayar, its oke ini bagian dari perang," katanya.
Namun, Denny kekinian mengaku sudah cuek dengan stigma buzzerRp dan tidak menganggu mentalnya. Denny merasa kondisinya malah sebaliknya, label kadrun membuat penentangnya kebakaran jenggot.
"Stigma buzzerRp itu sebenarnya sudah nggak mempan. Beda kalau kita serang mereka dengan kata-kata kadrun," katanya.
Denny dan kelompoknya merasa tidak masalah dijuluki buzzer. Dia tidak menampik bahwa dirinya adalah buzzer. Namun, Denny mengklaim menyebut dirinya sebagai buzzer NKRI yang menjaga Indonesia dari serangan kaum radikal, dan tidak dibayar.
Dalam perang stigma ini, Denny menegaskan, dia memisahkan antara Islam dengan orang yang menggunakan Islam sebagai alat politik.
Dia mengatakan kadrun tak akan hilang, sebab kadrun itu sudah mewujud seperti ideologi dan seperti agama.
"Tinggal masalahnya besar atau nggak mereka. Kita lihat Afganistan, mereka Kadrun dicampur politik sehingga bisa nguasai negara," katanya.
Berita Terkait
-
Denny Siregar Sebut Kelompok Ini Dihajar di Pemerintahan Hingga di Publik, Singgung Pilihan Pemimpin 2024
-
Puji Langkah Ketua Jokowi Mania Menumpas Buzzer, Novel Bamukmin: Dia Berkorban walau Posisinya Sudah Cukup Nyaman
-
Pentolan PA 212 Beri Pujian ke Loyalis Jokowi: Beliau Memang Patriot Bangsa
-
Kasihan Lihat Ketua Jokowi Mania, Denny Siregar Pikir-pikir Buat Laporkan Balik
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
Terkini
-
Delpedro Dkk Orasi Hingga Bagi Mawar ke Jaksa Sebelum Jalani Sidang Perdana Kasus Dugaan Penghasutan
-
Salurkan 125 Ribu Pakaian Reject ke Sumatera, Mendagri: Daripada Menumpuk di Gudang dan Rusak
-
BNI Gelar RUPSLB, Mantapkan Transformasi dan Tata Kelola Hadapi 2026
-
Babak Baru Dimulai, Atalia Praratya Siap Hadapi Ridwan Kamil di Sidang Cerai Perdana
-
Kencang Penolakan PAW Anggota DPRD Waropen, Politisi Muda Papua: Ini Cederai Demokrasi
-
Ibu Nadiem Doakan Anaknya Sembuh Agar Bisa Buktikan Tak Bersalah dalam Sidang Kasus Chromebook
-
Kemenag Siapkan 6.919 Masjid Ramah Pemudik untuk Libur Nataru
-
Jaksa Ungkap Nadiem Makarim Dapat Rp809 Miliar dari Pengadaan Chromebook
-
Dukung Pembentukan Satgas Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Sumatera, Begini Kata Komisi V
-
UGM Jawab Sentilan Luhut Soal Penelitian: Kalau Riset Sudah Ribuan