Suara.com - Presiden Joko Widodo mengakui bahwa investasi untuk menuju era transisi energi bersih membutuhkan dana yang tak sedikit. Untuk itu ia menghimbau kepada negara-negara di dunia untuk menjalin kolaborasi dan saling bantu membantu.
Hal tersebut dikatakan Jokowi saat memberikan keynote speech dalam acara S20 High Level Policy Webinar on Just Energy Transition, Kamis (17/3/2022).
"Negara yang bebannya berat harus dibantu dan diberikan kemudahan. Negara yang sudah siap bisa jalan terlebih dahulu sambil membantu negara lain yang belum mampu," usul Jokowi.
Menurut ditengah pandemi Covid-19 saat ini, semua pihak harus bergotong-royong untuk mencapai tujuan kehidupan dunia yang jauh lebih bersih.
"Kita harus membangun lebih banyak kolaborasi untuk mempermudah akses layanan energi yang terjangkau, menciptakan inovasi teknologi, dan terobosan pendanaan. Merumuskan strategi yang konsisten yang berkelanjutan," katanya.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif mengungkapkan untuk mendorong energi bersih di Indonesia dibutuhkan dana yang fantastis.
Arifin menjelaskan modal utama dalam transisi energi menuju netral karbon atau Net Zero Emission/NZE pada 2060 adalah ketersediaan dan pengembangan energi baru terbarukan yang masif.
Dia menyebut, diperkirakan butuh investasi sekitar USD25 miliar per tahun atau sekitar Rp360 triliun per tahun dengan asumsi kurs Rp14.400 untuk mencapai target netral karbon hingga 2060.
Pemerintah sendiri saat ini, kata dia, tengah memetakan pengembangan energi baru terbarukan yang masif dengan pengembangan pembangkit listrik tenaga surya atau PLTS. Lalu pemanfaatan hidrogen, dan pengembangan storage dari sisi demand melalui kompor listrik, kendaraan listrik berbasis baterai, serta pengembangan interkoneksi smart grid dan panas bumi.
Baca Juga: Jokowi Sebut Ada Tiga Tantangan Menuju Transisi Energi Bersih
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Rumahnya Dijadikan Tempat Kebaktian, Apa Agama Krisna Mukti?
- Tak Cuma di Indonesia, Ijazah Gibran Jadi 'Gunjingan' Diaspora di Sydney: Banyak yang Membicarakan
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Presiden Prabowo Sebut Kesalahan Sistem Jadi Penyebab Kebocoran Anggaran Negara
-
Game-Changer Transportasi Jakarta: Stasiun KRL Karet dan BNI City Jadi Satu!
-
Ingin Benahi Masalah Keracunan MBG, Prabowo Minta Ompreng Dicuci Ultraviolet hingga Lakukan Ini
-
Gedung Bundar Siapkan 'Amunisi' untuk Patahkan Gugatan Praperadilan Nadiem Makarim
-
Waspada! 2 Ruas Jalan di Jakarta Barat Terendam: Ketinggian Air Capai...
-
Viral SPBU Shell Pasang Spanduk 'Pijat Refleksi Rp1000/Menit', Imbas BBM Kosong
-
Tok! Lulusan SMA Tetap Bisa Jadi Presiden, MK Tolak Gugatan Syarat Capres-Cawapres Minimal Sarjana
-
Amnesty Tanggapi Pencabutan Kartu Identitas Liputan Istana: Contoh Praktik Otoriter
-
Tak Ada Damai, Penggugat Ijazah Gibran, Subhan Palal Beri Syarat Mutlak: Mundur dari Jabatan Wapres!
-
Dari OB dan Tukang Ojek Jadi Raja Properti, 2 Pemuda Ini Bikin Prabowo Hormat, Cuan Rp150 M Setahun!