Suara.com - Susi Pudjiastuti menyentil Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) terkait kenaikan harga minyak goreng. Hal ini disebabkan setelah anggota DPR menyatakan kecewa pemerintah telah kalah dengan kemauan pengusaha minyak goreng.
Melalui akun Twitter @susipudjiastuti, Susi menyebut tidak seharusnya DPR membiarkan pemerintah kalah. Menurutnya, sudah menjadi tugas DPR untuk terus berjuang menyampaikan aspirasi rakyat terkait minyak goreng sampai didengar.
"DPR seharusnya tidak membiarkan pemerintah kalah, karena kalahnya pemerintah yang susah rakyat. Rakyat itu yang Anda wakili. Seharusnya Anda yang paling bertanggung jawab," cuit Susi sebagai keterangan Twitter seperti dikutip Suara.com, Jumat (18/3/2022).
Sebelumnya, anggota Komisi VI DPR RI Fraksi Gerindra, Andre Rosiade, mengadakan rapat bersama Lutfi di gedung DPR, kemarin. Ia mengaku kecewa karena pemerintah yang dianggap kalah dengan pengusaha.
Andre mengatakan, seharusnya pemerintah harus bisa berpihak dan mau mendengarkan masyarakat. Salah satunya terkait di mana minyak goreng dapat dijual dengan harga murah serta pasokan yang terjamin.
Pernyataan Andre itu yang membuat Susi Pudijastuti balas memberikan kritik. Ia mengingatkan seharusnya DPR tidak membiarkan pemerintah kalah dengan pengusaha.
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) ini juga menyebut DPR adalah wakil rakyat. Maka, sudah menjadi kewajiban DPR untuk selalu bertanggung jawab atas masalah ini.
Cuitan dari Susi ini juga mengundang banyak respons dari warganet Twitter yang ikut merasa kesal dan sedih dengan pengakuan anggota DPR tersebut. Berikut beragam komentar warganet:
"Pemerintah kalah, DPR menyerah, rakyat susah," komentar akun bernama @arifk****an.
"Sedih Bu sekarang, terlebih bentar lagi romadhon harga pokok udah pasti yang lain ikut melambung bukan hanya minyak," cuit akun @cl****66.
"Sedih ya bu, yang harusnya mewakili suara rakyat aksinya cuma bilang kecewa aja," balas @shi****yeon.
Kebanyakan dari mereka juga berharap DPR mampu melakukan aksi yang lebih dari sekadar merasa kecewa terhadap kenaikan harga minyak goreng. Pasalnya, situasi ini berdampak buruk bagi banyak masyarakat kecil dan menengah, termasuk yang memiliki usaha.
Susi Pudjiastuti sendiri merupakan mantan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan dari Kabinet Kerja di tahun 2014-2019. Ia juga memiliki usaha di bidang ekspor hasil perikanan, PT. ASI Pudjiastuti Marine Product serta penerbangan, Susi Air di Jawa Barat.
Kontributor : Xandra Junia Indriasti
Berita Terkait
-
Viral Seleb TikTok Semprot Habis-habisan Baliho Jokowi 3 Periode 'Harapan Rakyat Indonesia' di Pekanbaru
-
Terus Bergerak Liar, Kini Harga Minyak Dunia Melesat 8 Persen
-
Emak-emak Menjerit, Ini 3 Janji Manis Pemerintah Atasi Minyak Goreng Langka
-
Minyak Goreng Jadi Sumber Cuan 5 Konglomerat Tanah Air, Berikut Daftarnya
-
Pemda Harap Ada Kewenangan Kebijakan Minyak Goreng, Gubernur Herman Deru: Jangan Sampai Mati di Lumbung Padi
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
KPK Akhirnya Ambil Alih Kasus Korupsi Petral dari Kejagung, Apa Alasannya?
-
KPK Selidiki Korupsi Google Cloud, Kuasa Hukum Bantah Nadiem Makarim Terlibat
-
Kemenpar Dukung Pesta Diskon Nasional 2025: Potongan Harga 20-80 Persen!
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB