Suara.com - Sembilan warga negara Indonesia yang terjebak di Kota Chernihiv, Ukraina, berhasil dievakuasi. Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan, kesembilan WNI tersebut kini telah berada di zona aman.
"Alhamdulillah kita patut bersyukur bahwa setelah melalui upaya yang sangat keras dan cukup lama, maka pada hari ini kita berhasil mengevakuasi sembilan orang WNI dari Kota Chernihiv," ujar Retno dalam jumpa pers secara virtual, Jumat (18/3/2022).
Keseembilan WNI tersebut sebelumnya terjebak di kota Chernihiv, yang menjadi salah satu lokasi pertempuran Rusia versus Ukraina.
Retno menuturkan, proses evakuasi tidak mudah. Butuh waktu 22 hari bagi Kemenlu RI untuk mengupayakan evakuasi.
"Namun, baru hari ini mereka berhasil dievakuasi melalui jalur Kyiv. Dari ibu kota dibawa ke Lviv dan kemudian menyeberang ke wilayah Polandia," ucap dia.
Retno mengatakan, Kemenlu RI juga sempat berulang kali mengganti skenario dan jalur evakuasi. Itu dikarenakan situasi peperangan yang berubah setiap hari.
"Alhamdulillah, 9 WNI tersebut saat ini sudah berada di zona aman. Jika dihitung dari Chernihiv sampai ke Lviv, total perjalanan yang ditempuh para WNI sekitar 15 jam. Ada antrean panjang di perbatasan," ungkapnya.
Retno menyebut, kesembilan WNI tersebut saat ini masih berada di dalam mobil bersama Direktur Perlindungan WNI Kemlu Judha Nugraha.
"Saat ini mereka masih berada di dalam mobil bersama Direktur PWNI. Kami ingin memastikan bahwa mereka sudah berada di zona aman," kata dia.
Baca Juga: Pesan WNI Pengungsi dari Ukraina untuk Netizen Indonesia: Tolong Jangan Komen yang Menyakitkan
Lebih lanjut Retno menuturkan, hingga kini total 133 WNI yang telah dievakuasi dalam kondisi selamat dari Ukraina.
"Dengan dievakuasinya sembilan WNI dari Chernihiv, maka 133 WNI telah dievakuasi dengan selamat dari Ukraina. Dengan demikian seluruh proses evakuasi sudah dapat dilaksanakan."
Berita Terkait
-
Pesan WNI Pengungsi dari Ukraina untuk Netizen Indonesia: Tolong Jangan Komen yang Menyakitkan
-
WHO Minta Hentikan Serangan: Ratusan Fasilitas Kesehatan di Ukraina Terancam Hancur Akibat Invasi Rusia
-
Menakutkannya Drone Rusia, Bom Kendaraan Lapis Baja, Gudang Senjata dan Amunisi Militer Ukraina
-
Evakuasi WNI di Ukraina Terhambat Gegara Ketidakpastian Koridor Kemanusian, Akses Evakuasi Jadi Medan Pertempuran
-
Sanksi Invasi, Belanda Sita Aset Rp3,18 Triliun dari Rusia
Terpopuler
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
- 7 Rekomendasi Sabun Cuci Muka dengan Niacinamide untuk Mencerahkan Kulit Kusam
- John Heitingga: Timnas Indonesia Punya Pemain Luar Biasa
Pilihan
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
Terkini
-
Pilkada lewat DPRD Dapat Lampu Hijau Prabowo, Analis: Jangan Buru-buru
-
Umrah di Tengah Bencana, Bupati Aceh Selatan Terancam Sanksi
-
Dana Umrah Bupati Aceh Selatan Diselisik Kemendagri: Fatal, Semua Kami Periksa
-
Pengamat: Dasco Tampilkan Gaya Politik Baru DPR yang Responsif dan Kerakyatan
-
Hindari Monas! Demo Apdesi Bikin Lalin Dialihkan, Ini Rute Alternatifnya
-
Kisah Adik Prabowo Mendampingi Cucu Down Syndrome: Tuhan Mengajak Saya Berjuang Bersama Disabilitas
-
Cegah Korupsi, Pemerintah Luncurkan Fitur e-Audit di e-Katalog Versi 6
-
Eks Penyidik KPK: Korupsi dan Uang Pelicin di Sektor Lingkungan Picu Bencana di Sumatra
-
DPR Desak Pusat Ambil Alih Pendanaan Bencana Sumatra karena APBD Daerah Tak Mampu
-
Pemulihan Jaringan Telekomunikasi di Sumatra Terus Dikebut, Kondisi di Aceh Paling Parah