Penghentian secara bertahap dan terukur Laporan baru yang berjudul "Phaseout Pathways for Fossil Fuel Production” itu menerapkan pendekatan yang sama untuk minyak dan gas seperti pada batu bara.
Untuk peluang 50/50 membatasi kenaikan suhu global hingga 1,5C, 19 negara dengan PDB per kapita tinggi, yang akan tetap di atas kisaran USD 50.000 tanpa pendapatan minyak dan gas, harus mengakhiri produksi pada tahun 2034.
Termasuk dalam tahap ini adalah AS, Norwegia, Inggris, Kanada, Australia, dan Uni Emirat Arab.
14 negara "berkapasitas tinggi" lainnya, di mana PDB per kapita mereka akan menjadi sekitar USD 28.000 tanpa pendapatan dari minyak dan gas, harus mengakhiri produksi pada tahun 2039, termasuk Arab Saudi, Kuwait dan Kazakhstan.
Kelompok berikutnya -- termasuk Cina, Brasil, dan Meksiko -- perlu mengakhiri produksi pada tahun 2043, diikuti oleh Indonesia, Iran, dan Mesir pada tahun 2045.
Hanya negara-negara penghasil minyak dan gas termiskin, seperti Irak, Libya, dan Angola yang dapat melanjutkan produksi minya dan gas hingga 2050.
"Laporan ini menggambarkan dengan sangat jelas, mengapa perlu ada penghentian segera produksi minyak dan gas," kata Connie Hedegaard, mantan Komisaris Eropa untuk iklim, dan menteri iklim dan energi Denmark.
Invasi Rusia ke Ukraina, katanya, juga telah "membuat sangat jelas bahwa ada banyak alasan mengapa dunia perlu melepaskan ketergantungan pada bahan bakar fosil." hp/as (afp)
Baca Juga: Itera Buka 2 Prodi Baru, Prodi Prodi Rekayasa Minyak dan Gas Pertama di Indonesia
Berita Terkait
-
Cerita Polisi Bongkar Kedok Klinik Aborsi di Apartemen Basura Jaktim, Janin Dibuang di Wastafel
-
BI Perpanjang Batas Waktu Pembayaran Tagihan Kartu Kredit
-
Pilihan Mobil Tujuh Penumpang dengan Kabin Luas untuk Keluarga
-
Telepon Terakhir Anak 9 Tahun: Apa Pemicu Pembunuhan Sadis di Rumah Mewah Cilegon?
-
Pantas Tajir Melintir, Ini Deretan Gurita Bisnis Shandy Aulia yang Jarang Tersorot
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Cerita Polisi Bongkar Kedok Klinik Aborsi di Apartemen Basura Jaktim, Janin Dibuang di Wastafel
-
Telepon Terakhir Anak 9 Tahun: Apa Pemicu Pembunuhan Sadis di Rumah Mewah Cilegon?
-
Pramono Sebut UMP Jakarta 2026 Naik, Janji Jadi Juri Adil Bagi Buruh dan Pengusaha
-
Polda Metro Bongkar Bisnis Aborsi Ilegal Modus Klinik Online: Layani 361 Pasien, Omzet Rp2,6 Miliar
-
Beda dengan SBY saat Tsunami Aceh, Butuh Nyali Besar Presiden Tetapkan Status Bencana Nasional
-
Kronologi Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon, Telepon Panik Jadi Awal Tragedi Maut
-
Gubernur Bobby Nasution Serahkan Bantuan KORPRI Sumut Rp2 Miliar untuk Korban Bencana
-
Gubernur Bobby Nasution Siapkan Lahan Pembangunan 1.000 Rumah untuk Korban Bencana
-
Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Periksa Maraton 8 Saksi
-
Rencana Sawit di Papua Dikritik, Prabowo Dinilai Siapkan Bencana Ekologis Baru