Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi marah kepada para menterinya gegara anggaran negara dipakai untuk beli barang impor. Kemarahan Jokowi itu rupanya ditanggapi oleh Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun.
Melansir Terkini.id -- jaringan Suara.com, Refly Harun awalnya tertawa melihat kejengkelan Jokowi soal masalah impor. Ia kemudian mengkritik Jokowi yang tidak konsisten dengan ucapannya.
Alih-alih marah, Refly Harun menyarankan seharusnya Jokowi segera melakukan audit secara menyeluruh terhadap jajaran pemerintahannya. Menurutnya, bukan tidak mungkin Jokowi dibuat kaget karena pelaku impor bisa dari kalangan Istana.
“Saran saya yah, ya lakukan audit terhadap jajaran pemerintahan. Siapa saja pelaku-pelaku impor, jangan-jangan Pak Jokowi sendiri kaget, ternyata pelaku-pelaku itu kalangan Istana sendiri,” ujar Refly melalui YouTube pribadinya.
Sebagai contoh, Refly menyoroti masalah pengadaan alat kesehatan seperti masker. Ia juga mempertanyakan masalah vaksin Nusantara yang seperti terhambat. Padahal, vaksin dari luar negeri terus diimpor.
“Coba cek masker, kebutuhannya luar biasa, apakah masker itu kebutuhannya dari banyak luar negeri atau dari dalam negeri. Itu cara menguji,” saran Refly Harun.
Lebih lanjut, Refly Harun bertanya-tanya apakah sebenarnya Presiden Jokowi disabotase oleh lingkaran terdekatnya sendiri. Begitu pula dengan para menteri, dikatakan Refly, bisa juga disabotase bawahannya.
“Kadang-kadang saya berpikir yah, sebenarnya jangan-jangan Presiden Jokowi banyak disabotase dalam lingkaran Istana sendiri. Menteri-menterinya disabotase oleh bawahannya," kata Refly.
Karena itu, Refly sekali lagi menegaskan hal ini bisa diketahui dengan melakukan audit. Nantinya, akan terungkap pelaku impor yang memiliki kepentingan setelah dilakukan audit.
Baca Juga: Ada yang Dukung Jokowi 3 Periode, Relawan di Riau Deklarasi Komitmen Setia hingga 2024
"Intinya adalah, kalau tidak ada audit yang jelas terhadap mereka yang punya kepentingan maka pelaku impor ini ngga akan pernah berubah,” tandasnya dengan senyum kecil.
Sebelumnya, kemarahan Jokowi meluap saat memberikan pengarahan kepada menteri, kepala lembaga, kepala daerah, dan BUMN tentang aksi afirmasi bangga buatan Indonesia. Ia geregetan karena banyak jajarannya melakukan impor barang.
Jokowi membeberkan pengadaan barang dan jasa di lingkungan pemerintahan malah lebih sering menggunakan barang impor, sementara produksi pabrik dalam negeri melimpah.
Salah satunya adalah masih terdapat kementerian atau BUMN yang memberi CCTV secara impor. Padahal, Jokowi menilai banyak perusahaan lokal yang memproduksi barang tersebut.
Saking jengkelnya, Jokowi sampai tidak segan mengatakan kata bodoh dua kali. Sebab, jika saja kementerian dan BUMN membeli produk dalam negeri itu, jelas akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi dalam negeri.
“Tidak perlu cari investor, kita diam saja, tapi konsisten beli barang yang diproduksi pabrik-pabrik, industri-industri, UMKM-UMKM kita. Bodoh sekali kalau tidak lakukan ini,” kata Jokowi dalam pidatonya.
Tag
Berita Terkait
-
Ada yang Dukung Jokowi 3 Periode, Relawan di Riau Deklarasi Komitmen Setia hingga 2024
-
Presiden Jokowi Bolehkan Tarawih Berjamaah Saat Ramadan dan Mudik Pada Lebaran Nanti
-
Jokowi Geregetan Sama Menterinya, Katakan Bodoh 2 Kali dan Ancam Reshuffle
-
Semakin Sengsara! Nasib Perajin Tahu Digencet Harga Kedelai dan Minyak Goreng, Mobil Terjual Hingga Ditarik Dealer
-
Bertemu Jokowi dan Kapolri, Penyanyi Raisa Memohon Izin Gelar Konser di GBK Senayan
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
Heboh di Palembang! Fenomena Fotografer Jalanan Viral Usai Cerita Istri Difoto Tanpa Izin
-
Tak Mau Ceplas-ceplos Lagi! Menkeu Purbaya: Nanti Saya Dimarahin!
-
H-6 Kick Off: Ini Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17 2025
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
Terkini
-
Patut Diacungi Jempol, Perempuan Ini Berani Tegur Oknum Polisi Usai Jadi Korban Catcalling
-
Nasib Sahroni-Nafa Urbach hingga Uya Kuya di Ujung Tanduk, MKD DPR Resmi Gelar Sidang
-
Blak-blakan Prabowo: Ini Tugas Utama yang Saya Berikan ke Kapolri Sejak Hari Pertama!
-
Komisioner KPU Kena Sanksi Jet Pribadi: DPR Turun Tangan, Ini yang akan Dilakukan!
-
Borok 'Wakil Tuhan' Terkuak! 3 Hakim Pemutus Vonis Lepas Korupsi CPO Dituntut 12 Tahun Penjara
-
Bobby Nasution: Intervensi Harga Cabai Merah Semata-mata untuk Kepentingan Masyarakat
-
Mendikdasmen Soroti Fenomena 'Xenomania', Sebut Anak Muda Lebih Bangga Bahasa Asing
-
DPR Hormati Sanksi DKPP untuk KPU Soal Jet Pribadi: Harus Sensitif pada Publik!
-
Geger Dugaan Korupsi Whoosh, Mahfud MD Sentil KPK: Dugaan Saya Takut, Entah Pada Siapa
-
11 Jenderal 'Geruduk' Kantor Mahfud MD, Desak Reformasi dan Kembalikan Kepercayaan Polri