Suara.com - Jokowi kembali menumpahkan kemarahan kepada menteri-menterinya. Namun kemarahan Jokowi ini menimbulkan banyak tanya. Salah satunya dari politikus Partai Gelora, Fahri Hamzah.
Sobat kental Fadli Zon ini heran kenapa setiap presiden marah, para menterinya malah tepuk tangan.
"Setiap presiden marah, kok saya melihat para menterinya tepuk tangan," tulis Fahri Hamzah dikutip Suara.com dari Twitter @Fahrihamzah, Minggu (27/3/2022).
"Emangnya presiden lagi Stand Up Comedy apa?" imbuh Fahri Hamzah.
Cuitan Fahri Hamzah ini mendapat banyak tanggapan dari pengguna Twitter yang lain, termasuk dari pihak yang tidak setuju.
Politikus yang memiliki tambak udang di tanah kelahirannya ini pun membalas salah satu pengguna Twitter yang tak setuju.
"Padahal saya serius.. Presiden marah gini tahun ke 8 kan kasihan mas.. Saya sih kasiah.. Kenapa anda gak?" tulis Fahri.
Ia juga berharap wibawa kemarahan presiden tidak melemah hanya karena kegagalan eksekusi para pejabat.
"Jangan sampai karena kegagalan eksekusi para pejabat, membuat wibawa kemarahan presiden melemah," tulis Fahri Hamzah.
Baca Juga: Jokowi Murka ke Menteri hingga Ancam Reshuffle, Seknas Fitra: Apa Gunanya Marah, Khawatir Cuma Gimik
Menteri-Menteri yang Kena Semprot Jokowi
Jokowi marah dan mengaku heran dengan anak buahnya. Pasalnya, masih banyak kementerian, lembaga, serta pemerintah daerah yang masih senang belanja impor.
Inilah menteri-menteri yang dimarahi Jokowi:
1. Mendikbudristek Nadiem Makariem
Jokowi dalam sebuah kesempatan sempat menjelaskan alokasi dana terbesar di tiap kementerian. Namun, ia secara khusus mengamati anggaran dari Kemendikbudristek yang mencapai Rp 29 triliun.
Jokowi mengaku tidak habis pikir dengan Mendikbudristek Nadiem Makarim terkait beberapa barang untuk kebutuhan pembelajaran yang diimpor. Padahal, industri dalam negeri juga mampu memproduksinya.
Berita Terkait
-
Babak Baru Skandal Whoosh: Pakar Hukum Desak KPK 'Seret' Jokowi ke Meja Pemeriksaan
-
Drama Grup WA 'Mas Menteri': Najelaa Shihab dan Kubu Nadiem Kompak Bantah, tapi Temuan Jaksa Beda
-
Bikin Negara Minta Maaf, Siapa MC Radio Televisyen Malaysia yang Salah sebut Prabowo jadi Jokowi?
-
Siap Perang Lawan Mafia Impor Pakaian Ilegal, Menkeu Purbaya: Saya Rugi Kalau Musnahin Doang!
-
Teka-Teki Penundaan Rakor Sekda Terungkap! Tito Karnavian Beberkan 2 Alasan Utama
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Kewenangannya Dicabut, Karen Agustiawan Klaim Tak Tahu Soal Penyewaan Tangki BBM Anak Riza Chalid
-
Babak Baru Skandal Whoosh: Pakar Hukum Desak KPK 'Seret' Jokowi ke Meja Pemeriksaan
-
Karen Agustiawan Ungkap Fakta TBBM Merak: Kunci Ketahanan Energi Nasional atau Ladang Korupsi?
-
Blok M Bangkit Lagi! Gubernur DKI Janjikan Sistem Parkir Satu Pintu, Minta Warga Naik Transum
-
KCIC Siap Bekerja Sama dengan KPK soal Dugaan Mark Up Anggaran Proyek Kereta Cepat Whoosh
-
Mendagri Tito Karnavian Buka-bukaan, Ini Biang Kerok Ekonomi 2 Daerah Amblas!
-
Sidang Kasus Korupsi Pertamina, Karen Agustiawan Ungkap Tekanan 2 Pejabat Soal Tangki Merak
-
Ultimatum Gubernur Pramono: Bongkar Tiang Monorel Mangkrak atau Pemprov DKI Turun Tangan!
-
Drama Grup WA 'Mas Menteri': Najelaa Shihab dan Kubu Nadiem Kompak Bantah, tapi Temuan Jaksa Beda
-
Karen Agustiawan Ungkap Pertemuan Pertama dengan Anak Riza Chalid di Kasus Korupsi Pertamina