Suara.com - Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun mengungkap perbedaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) soal perpanjangan masa jabatan.
Seperti diketahui, wacana perpanjangan masa jabatan presiden masih terus bergulir.
Ditambah beberapa pihak menyetujui adanya perpanjangan masa jabatan presiden tiga periode.
Melalui video yang diunggah Refly Harun di kanal Youtube pribadinya, ia mengungkapkan adanya perbedaan terkait wacana tersebut di era pemerintahan Jokowi dan SBY.
Dalam video tersebut, Refly Harun menilai Jokowi secara diam-diam membuat skenario untuk melanggengkan masa jabatan.
Refly Harun menyebutkan dalam video itu bahwa Jokowi membuat skenario mulai dari jabatan tiga periode.
Akan tetapi, skenario pertama tersebut dianggap gagal hingga akhirnya memunculkan wacana penundaan pemilu.
"Jokowi diam-diam menskenariokan untuk tiga periode. Mungkin agak susah. Kedua perpanjangan masa jabatan sampai 2027 dan penundaan pemilu yang konsekuensinya ya perpanjangan masa jabatan," kata Refly Harun, seperti dikutip Suara.com, Senin (28/3/2022).
Sebab, menurut Refly, tidak ada cerita presiden caretaker, sehingga presiden lama tetap menjabat apabila presiden baru belum dilantik.
Baca Juga: Jokowi Minta Jumlah Koperasi Digital Ditingkatkan dan Target 1 Juta UMKM Masuk e-Katalog Tahun Ini
Kemudian, Refly mengatakan SBY terlihat tidak tergoda dengan wacana perpanjangan masa jabatan.
Selain itu, Refly mengaku tidak pernah mendengar dalam masa pemerintahan SBY ada menteri yang ikut menyuarakan tentang perpanjangan masa jabatan.
"Kita nggak pernah dengar juga ya di era SBY keinginan untuk memperpanjang masa jabatan dari menteri-menteri SBY yang sepertinya didesain dari dalam istana," jelasnya.
Sementara itu, di era Jokowi ada beberapa tokoh politik bahkan menteri yang memiliki keinginan agar perpanjangan masa jabatan.
"Kalau di era Jokowi ya Bahlil ngomong paling tidak, Airlangga ngomong, Luhut Binsar Pandjaitan ngomong, Muhaimin Iskandar ngomong, Zulkifli Hasan ngomong," ungkapnya.
Sebelumnya, Muhaimin Iskandar hingga Luhut Binsar Pandjaitan ikut membicarakan mengenai penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden.
Tag
Berita Terkait
-
Pemecatan Terawan Dianggap Pelecehan Terhadap Jokowi
-
Bertemu Jokowi, Bank Pembangunan Islam Dukung Presidensi G20
-
Wacana Soal Jabatan Tiga Periode Presiden, Zulkifli Hasan: Jangan Salahkan Pak Jokowi
-
Jokowi Minta Jumlah Koperasi Digital Ditingkatkan dan Target 1 Juta UMKM Masuk e-Katalog Tahun Ini
-
Ingin UMKM Bisa Merajai Marketplace, Jokowi Minta Pemerintah Pusat-Daerah Jangan Persulit soal Izin Usaha
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Rumahnya Dijadikan Tempat Kebaktian, Apa Agama Krisna Mukti?
- Tak Cuma di Indonesia, Ijazah Gibran Jadi 'Gunjingan' Diaspora di Sydney: Banyak yang Membicarakan
Pilihan
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
-
Viral Video Syur 27 Detik Diduga Libatkan Oknum Dokter di Riau
Terkini
-
DPRD Susun Raperda Kawasan Tanpa Rokok, Pramono Anung Kasih Pesan Penting Ini
-
Ibu-ibu di Sumut Lebam Dihajar Sekuriti Toba Pulp Lestari, PDIP Ancam Bentuk Pansus Agraria
-
2 Kelompok Masyarakat Ngadu ke Fraksi PDIP DPR, Keluhkan Kerusakan Lingkungan dan Konflik Tanah
-
Tok! MK Tegaskan Seluruh Pekerja Tak Wajib Bayar Tapera
-
Prabowo Ngamuk Korupsi Triliunan, Tiba-tiba Singgung Gaji Wartawan: Yang Duitnya Banyak Bos Kalian
-
Korsleting Listrik Picu Kebakaran di Taman Sari, 6 Warga Luka dan Ratusan KK Terpaksa Mengungsi
-
Babak Baru Kematian Misterius Diplomat Arya Daru: Keluarga Diduga Diteror, LPSK Siapkan Perlindungan
-
Sepanjang 2025, Pemerintah Konsisten Jaga Tarif Listrik Stabil untuk Lindungi Daya Beli Rakyat
-
'Tugasmu Menjamin, Bukan Memungut!': Tamparan Keras MK untuk Logika Tapera Pemerintah
-
Lanjutan Tepuk Sakinah, Kemenag Kini Luncurkan GAS Nikah: Apa Itu?