Suara.com - Fraksi oposisi mengklaim telah mengumpulkan suara mayoritas di parlemen untuk mengajukan mosi tidak percaya. PM Imran Khan kini cuma punya waktu 10 hari untuk menyelamatkan jabatannya.
Parlemen Pakistan menjadwalkan pemungutan suara untuk menentukan mosi tidak percaya terhadap Perdana Menteri Imran Khan.
Hal ini diusulkan fraksi-fraksi oposisi secara resmi pada Senin (28/3). Sidang akan dimulai Kamis, (31/3), sementara voting digelar sepekan setelahnya.
Kelompok oposisi mengklaim telah mengumpulkan 172 dari 342 suara di parlemen. Jika diloloskan, pemakzulan Khan akan ditentukan dalam sidang istimewa.
Pemimpin oposisi Pakistan, Shahvaz Sharif pada Senin (28/3) mengatakan, sang perdana menteri "telah kehilangan kepercayaan parlemen.”
Inisiatif mosi tidak percaya digalang kekuatan oposisi terbesar, Partai Rakyat Pakistan (PPP), yang mengajak partai-partai kecil untuk mengajukan mosi tidak percaya.
Partai pemerintah, Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI), saat ini menguasai 155 kursi di parlemen dan untuk meraih mayoritas bergantung pada koalisi dengan partai lain. Khan dipilih sebagai perdana menteri dengan dukungan 176 suara.
Kini, mayoritas 172 anggota parlemen berpeluang untuk menjatuhkannya. Sebaliknya, dukungan elektoral bagi PTI banyak menyusut akibat memburuknya situasi ekonomi.
Tingginya angka inflasi yang diiringi lonjakan harga bahan pokok diyakini memupus harapan Imran Khan untuk terpilih kembali.
Perlawanan Khan Sejak beberapa pekan, koalisi pemerintah diisukan retak di dalam. Pada Senin, sebanyak empat anggota fraksi PTI dikabarkan membelot dan mendukung mosi tidak percaya.
"Kita punya dukungan mayoritas anggota parlemen untuk menjatuhkan pemerintahan Imran Khan,” kata Bilawal Bhutto Zardari, Ketua Umum PPP.
Namun Khan bersikukuh koalisinya cukup solid untuk mengalahkan mosi tidak percaya di parlemen. Hal serupa dikatakan Menteri Dalam Negeri, Sheikh Rashid Ahmed, yang meyakini pihaknya akan mampu menggagalkan upaya partai-partai oposisi.
Khan, yang juga dikabarkan bersitegang dengan militer, berusaha menggalang dukungan masyarakat akar rumput untuk menjamin masa depan politiknya. Hari Minggu depan (3/4), dia mengajak pendukungnya untuk turun ke jalan menyuarakan dukungan.
PM Pakistan itu menuduh negara-negara asing membiayai konspirasi untuk menggullingkannya, merujuk pada badai kritik terhadap lawatannya ke Rusia, Rabu (23/3).
Oposisi menilai kedekatan dengan Moskow yang didera sanksi, justru semakin membahayakan perekonomian Pakistan Sejak beberapa bulan terakhir, Pakistan dibekap inflasi ekstrem yang meningkatkan Indeks Harga Konsumen (CPI) sebanyak 13 persen, atau tertinggi dalam dua tahun terakhir.
Berita Terkait
-
IHSG Cetak Rekor Tertinggi pada Perdagangan Pekan Ini, Apa Pemicunya?
-
Warga Lagi Sakit Terjebak Kebakaran di Tanjung Priok, Teriakan 'Tolong' Bikin Nyawanya Selamat!
-
Kasus Dinilai Cacat Hukum, Hakim Diminta Bebaskan Nadiem Makarim dari Status Tersangka
-
Pesta Nikah Paling Heboh Berakhir dengan Cek Palsu 3 Miliar! Pengantin Pria Kabur Bawa Motor Mertua
-
20 Kode Redeem FC Mobile 11 Oktober 2025, Gaet Zidane Tanpa Top-up
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
Terkini
-
50 Mayat Teridentifikasi, 5 Potongan Tubuh Korban Ponpes Al Khoziny jadi 'PR' Besar DVI Polri
-
Pensiun Dini PLTU Ancam Nasib Pekerja, Koaksi Desak Pemerintah Siapkan Jaring Pengaman
-
Usut Aliran Dana Pemerasan K3, KPK Periksa Eks Dirjen Kemnaker Haiyani Rumondang
-
Ketakutan! Ledakan Dahsyat di SPBU Kemanggisan Jakbar Bikin Warga Kocar-kacir
-
Pengendara Mobil Gratis Masuk Tol KATARAJA, Catat Harinya!
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny, ICJR Desak Polisi Sita Aset untuk Ganti Rugi Korban, Bukan Sekadar Bukti
-
Duar! Detik-detik Mengerikan Truk Tangki BBM Terbakar di SPBU Kemanggisan Jakbar, Apa Pemicunya?
-
Bantah Harga Kios Pasar Pramuka Naik 4 Kali Lipat, Begini Kata Pasar Jaya
-
Pede Sosok "Bapak J" Mudahkan Kader Lolos ke Senayan, PSI: Sekurangnya Posisi 5 Besar
-
Wacana 'Reset Indonesia' Menggema, Optimisme Kalahkan Skenario Prabowo-Gibran Dua Periode