Suara.com - Baru-baru ini media sosial dihebohkan dengan penggerebekan sebuah rumah di Bojonggede. Warga menggerebek ayah tiri yang ternyata mengikat kaki dan tangan anaknya.
Peristiwa itu menjadi viral di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Instagram @fakta.beriita, Rabu (6/2/2022).
"Warga grebek ayah tiri ikat tangan dan kaki anak," tulis keterangan video dikutip Suara.com, Rabu (6/2/2022).
Ayah tiri itu diketahui berinisial RR (24). Ia telah mengikat tangan dan kaki anaknya yang berusia 7 tahun dengan menggunakan tali plastik.
Warga sekitar tampaknya sudah mencurigai hal tersebut. Oleh sebab itu, warga langsung menggerebek rumah milik ayah tiri itu pada malam hari.
Menurut informasi, peristiwa penggerebakan rumah itu terjadi pada Senin (4/4/2022) pukul 22.00 WIB.
Dalam video, warga ramai-ramai mendobrak pintu rumah anak dan ayah tiri itu. Saat berhasil membuka pintu, rumah tersebut terlihat sangat gelap.
Warga menemukan ada seorang bocah laki-laki yang berdiri dalam keadaan kedua kakinya yang diikat.
Melihat kondisi bocah yang diikat kaki dan tangannya, warga langsung menolong untuk memotong tali itu dengan gunting.
Baca Juga: Meresahkan! Klitih Sudah sampai di Semarang, Videonya Viral Bikin Geram
Menurut keterangan warga dalam video, tali yang mengikat kaki bocah laki-laki itu sangat kencang lantaran sulit untuk digunting.
Diketahui, anggota Polsek Bojonggede pun langsung menuju TKP saat menerima laporan warga bahwa ada seorang anak yang disekap dan diikat di rumah oleh orang tuanya.
Pelaku yang merupakan ayah tiri bocah laki-laki tersebut langsung diamankan oleh anggota Polsek Bojonggede.
Hingga berita ini disusun, belum diketahui motif apa yang mendasari ayah tiri itu mengikat kaki dan tangan anaknya.
Peristiwa itu juga menuai atensi warganet. Tak sedikit warganet yang mengecam tindakan ayah tiri yang mengikat kaki tangan anaknya.
"Wah masih muda tu, mungkin belum siap jadi ayah," tulis salah seorang warganet di kolom komentar.
Berita Terkait
-
Viral Penjual Bubur Kacang Ijo Ikut Sholat Berjemaah, Bagikan Makanan Gratis Setelahnya
-
Viral Perempuan Diduga Depresi Belanja di Sebuah Toko Baju Katanya Ingin Seperti Nagita Slavina
-
Digerebek Saat Sahur, Mucikari Prostitusi ABG di Cengkareng Gunakan Modus Open BO MiChat
-
Niat Liburan, Perahu Sampan Para Wisatawan Terbalik di Tengah Laut, Anak-anak Kecil sampai Nangis
-
Ikuti Saran Ma'ruf Amin, Geger Warganet Coba Makan Soto Pakai 2 Pisang: Rakyat Mulai Lelah Bestie...
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
DPR Desak BRIN Ubah Pendekatan Penanganan Bencana: Fokus Riset, Mitigasi, dan Pendidikan
-
Bawa Kasus ke Jakarta, Pengacara Ungkap Sederet Kejanggalan Kasus Penembakan 5 Petani di Pino Raya
-
Hujan Deras Lumpuhkan Tiga Koridor Transjakarta, Rute Dialihkan karena Pohon Tumbang
-
Eksekusi Brutal Dua Matel di Kalibata: Bagaimana Semua Jejak Lenyap?
-
Pengamat: Usulan Kapolri Dipilih Langsung Presiden Masuk Akal, DPR Justru Ganggu Check and Balances
-
3 Santriwati Hanyut Sungai Lusi Ditemukan Meninggal, Total Korban Jiwa Menjadi Lima
-
Pilkada Kembali ke DPRD: Solusi Hemat Anggaran atau Kemunduran Demokrasi?
-
Muncul Perkap Anggota Polri Bisa Jabat di 17 Kementerian/Lembaga, Ini Respons Komisi III DPR
-
Polisi Ungkap Pemicu Kebakaran Maut Terra Drone: Akibat Baterai 30.000 mAh Jatuh
-
18 Hari Mengungsi, Korban Banjir Pidie Jaya Butuh Tenda untuk Kembali ke Kampung Halaman