Suara.com - Pemerintah melalui Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 telah resmi menerbitkan aturan mudik lebaran 2022. Sebagaimana telah dikatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya, bahwa aturan mudik lebaran 2022 yang sudah booster maka dibebaskan dari tes covid-19 terlebih dahulu.
Aturan mudik terbaru tersebut sesuai dengan Surat Edaran (SE) Nomor 16 Tahun 2022 tentang ketentuan perjalanan orang dalam negeri pada masa pandemi Covid-19 yang berlaku sejak 2 April 2022. Lalu apakah aturan mudik lebaran 2022 yang sudah booster hanya seperti itu saja?
Perlu diperhatikan, dalam surat edaran itu juga diatur bahwa setiap pelaku perjalanan dalam negeri dalam hal ini adalah pemudik wajib mematuhi protokol kesehatan 3M (memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan). Adapun protokol kesehatan yang perlu ditaati adalah:
- Memakai masker kain 3 lapis atau masker medis yang menutup hidung, mulut sampai dagu.
- Mengganti masker secara berkala, maksimal setiap empat jam.
- Membuang masker bekas di tempat yang disediakan.
- Mencuci tangan secara berkala menggunakan air dan sabun atau hand sanitizer.
- Menjaga jarak minimal 1,5 meter dengan orang lain serta menjauhi kerumunan.
- Tidak diperkenankan berbicara satu arah maupun dua arah melalui telepon ataupun secara langsung sepanjang perjalanan dengan moda transportasi umum darat, perkeretaapian, laut, sungai, danau, penyeberangan, dan udara.
- Tidak diperkenankan untuk makan dan minum sepanjang perjalanan penerbangan bagi perjalanan yang kurang dari 2 jam, terkecuali bagi individu yang wajib mengkonsumsi obat dalam rangka pengobatan yang jika tidak dilakukan dapat membahayakan keselamatan dan kesehatan orang tersebut.
- Wajib menggunakan aplikasi PeduliLindungi.
Berdasarkan SE, Pelaku Perjalanan Dalam Negeri (PPDN) dengan transportasi udara, laut, darat baik menggunakan kendaraan pribadi atau umum, penyeberangan dan kereta api antar kota ke daerah di seluruh Indonesia diharuskan telah mendapatkan vaksinasi dosis ketiga (vaksin booster).
Bagi orang yang telah mendapatkan vaksinasi booster tidak diwajibkan menunjukkan hasil negatif tes Covid-19 baik RT-PCR maupun tes antigen. PPDN hanya perlu menggunakan aplikasi PeduliLindungi untuk menunjukkan bukti vaksin dan sebagai pencatat perjalanan.
Untuk lebih lengkapnya berikut ini aturan mudik lebaran 2022 terbaru:
- Pelaku perjalanan yang telah mendapatkan vaksin booster tidak wajib menunjukkan hasil negatif PCR atau rapid antigen
- Pelaku perjalanan yang hanya mendapatkan vaksin dosis kedua wajib untuk menunjukkan hasil tes antigen yang sampelnya diambil dalam kurun waktu 1 x 24 jam atau hasil negatif RT-PCR dalam kurun waktu 3 x 24 jam
- Pelaku perjalanan dengan kondisi kesehatan khusus atau dengan penyakit komorbid yang menyebabkan tak bisa divaksin diharuskan untuk menunjukkan hasil negatif tes PCR yang sampel diambil dalam kurun waktu 3 x 24 jam. Selain itu, pelaku perjalanan juga wajib melampirkan surat keterangan dokter dari Rumah Sakit Pemerintah yang menyatakan yang bersangkutan belum dan atau tidak bisa mengikuti program vaksin Covid-19
- Pelaku perjalanan dibawah 6 tahun dikecualikan dari ketentuan vaksinasi dan tidak wajib menunjukkan hasil negatif RT-PCR atau rapid tes antigen. Namun wajib untuk didampingi oleh pendamping yang memenuhi ketentuan vaksinasi dan pemeriksaan Covid-19
Sementara itu, petugas mulai dari TNI, Polri, Satpol PP maupun Satgas Daerah akan melakukan pemeriksaan secara acak persyaratan perjalanan. Pemeriksaan ini dilakukan kepada para pelaku perjalanan atau pemudik yang menggunakan moda transportasi dengan kendaraan pribadi.
Demikian aturan mudik lebaran 2022 yang sudah booster maupun yang tidak. Semoga informasi di atas dapat membuat kamu lebih memahami mengenai aturan mudik lebaran 2022.
Kontributor : Muhammad Zuhdi Hidayat
Tag
Berita Terkait
-
Aturan Mudik Lebaran 2022 bagi Anak-anak, Apa Lagi Selain Pakai Masker dan Jaga Jarak? Cek Ketentuan Satgas Covid-19
-
Terbaru! Syarat Mudik Lebaran 2022: Belum Vaksin Booster Wajib PCR dan Antigen, Nonton MotoGP Lebih Longgar?
-
Syarat Mudik Lebaran 2022 Naik Motor, Simak Aturannya Agar Pulang Kampung Aman Meski Covid-19 Mereda
-
3 Kelonggaran Jelang Lebaran 2022: Boleh Mudik dan Tidak Perlu Karantina
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu