Suara.com - Aliansi Mahasiswa Indonesia (AMI) mengancam akan melakukan aksi yang lebih besar karena Presiden Joko Widodo atau Jokowi tidak memberikan sikap terhadap tuntutannya. Menanggai itu Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin justru meminta kepada mahasiswa untuk tidak main melemparkan ancaman apalagi kepada kepala negara.
Menanggapi hal itu, Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS), M Kholid menyindir Ngabalin yang memberikan respons kepada mahasiswa. Menurutnya, apa yang disampaikan Ngabalin ke mahasiswa tidak perlu diikuti.
"Karakter mahasiswa kan memang progresif revolusioner. Memiliki jiwa pendobrak kebuntuan. Kalau ngikutin Pak Ngabalin ya enggak akan pernah kejadian reformasi 98. Enggak akan kita nikmati demokrasi seperti saat ini," kata Kholid saat dihubungi, Kamis (7/5/2022).
Kholid menilai apa yang menjadi tuntutan rekan-rekan mahasiswa sebenarnya sederhana dan tak inkonstitusional.
"Mereka hanya meminta jaminan bahwa Presiden tegas menolak tiga periode dan menolak usulan penundaan pemilu 2024," ungkapnya.
Lebih lanjut, Kholid mengatakan apa yang dilakukan mahasiswa itu telah merepresentasikan keinginan masyarakat. Untuk itu, menurutnya Presiden Jokowi hanya tinggal memenuhi keinginan mahasiswa tersebut.
"Presiden harus tegas dan jelas berjanji bahwa pemilu tidak akan ditunda. Dan berjanji hanya cukup 2 periode seperti amanat konstitusi," tandasnya.
Diketahui, AMI telah menggelar aksi unjuk rasa di Kawasan Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat (1/4/2022) lalu. Adapun tuntutan aksi massa adalah menolak penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden.
Perwakilan AMI, Bayu Satria Utomo mengatakan, penolakan penundaan Pemilu yang berujung pada perpanjangan masa jabatan Presiden perlu disikapi. Tentunya, oleh Joko Widodo (Jokowi) selaku orang nomor satu di Indonesia.
Hingga kekinian, mahasiswa masih menunggu Jokowi untuk membuat pernyataan terbuka menolak wacana penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden. Jika tidak, kata Bayu, mahasiswa mengancam akan turun ke jalan dalam jumlah yang lebih besar.
Merespons hal itu Ali Mochtar Ngabalin meminta kepada mahasiswa untuk tidak main melemparkan ancaman apalagi kepada kepala negara.
Ngabalin mengatakan bahwa mahasiswa seharusnya bisa menyampaikan pendapat dengan baik. Menurutnya memberikan ancaman seperti itu bukan lah watak dari mahasiswa.
"Tidak bagus, tidak baik dalam karakter dan prinsip dasar mahasiswa kalau mengancam. (Jokowi) kepala negara lho ini. Jadi ya negeri ini kan pewaris takhta pertama mahasiswa. Mereka akan jadi pemimpin-pemimpin besar republik ini. Mulai sekarang mereka harus menyampaikan pendapat dengan baik, enggak usah main ancam," kata Ngabalin saat dihubungi, Selasa (5/4/2022).
Di sisi lain, Ngabalin juga mempertanyakan logika dari mahasiswa yang melayangkan ancaman bakal menggelar aksi lebih besar.
Berita Terkait
-
Namanya Dicatut untuk Minta Sumbangan Rp 800 Juta, Ngabalin Bakal Lapor ke Bareskrim Kamis Besok
-
Lacak Nomor HP di Surat KSP yang Diduga Minta Sumbangan Rp 800 Juta ke Wali Kota Cirebon, Roy Suryo: Ambyar
-
Ngabalin Minta Mahasiswa Tak Main Ancam Jokowi Soal Demo Besar, Mardani PKS: Mahasiswa Nggak Perlu Takut!
-
Namanya Dicatut Penipu Minta Sumbangan ke Wali Kota Cirebon, Ngabalin Lapor ke Polda Metro Jaya Besok
-
Mahasiswa Ancam Gelar Aksi Besar-Besaran, Stafsus Mensesneg: Tak Mungkin Dilarang
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar
-
Jurus Prabowo Setop Wisata Bencana: Siapa Pejabat yang Disentil dan Mengapa Ini Terjadi?
-
Gus Yahya Ajak Warga Nahdliyin Bersatu Hadapi Tantangan, Terutama Bencana Sumatra
-
Ramai Patungan Beli Hutan, Memang Boleh Rimba Dibeli Dan Bagaimana Caranya?