Beberapa jam sebelumnya, ratusan pendemo mengepung Istana Kepresidenan dan Perdana Menteri di kota pelabuhan Kolombo.
Posisi Presiden Gotabaya kian terdesak ketika semua anggota kabinet, sebanyak 26 menteri, mengundurkan diri, Senin (4/4) kemarin.
Dia mencoba menyelamatkan kekuasaan dengan menawarkan oposisi untuk mengisi posisi yang kosong.
Namun tawaran itu bertepuk sebelah tangan. "Dia pasti sudah tidak waras untuk bisa berpikir bahwa anggota parlemen oposisi mau menyelamatkan pemerintahannya dari kehancuran,” kata Anura Dissanayake, anggota fraksi kiri dari Partai Fron Pembebasan Rakyat (JVP).
"Kami tidak akan bergabung dengan pemerintahan ini,” timpal Eran Wickramaratne dari partai oposisi terbesar, Samagi Jana Balawegaya (SJB) "Keluarga Rajapaksa harus mengundurkan diri,” katanya.
Klan Rajapaksa di persimpangan
Krisis ekonomi di Sri Lanka belakangan ini, diklaim sangat dipengaruhi oleh kebijakan Mahinda Rajapaksa saat menjabat presiden antara 2005 dan 2015.
Dia dianggap pahlawan oleh mayoritas Sinhala setelah menghancurkan pemberontakan Tamil tahun 2009, lewat taktik brutal yang mengakhiri perang saudara selama satu dekade.
Popularitas Mahinda mencuatkan klan Rajapaksa dari keluarga priayi di era kolonial menjadi dinasti politik paling berkuasa di Sri Lanka.
Baca Juga: Ditinggal Menteri Sendiri, Presiden Sri Lanka Ajak Oposisi Berkuasa
Di bawah kekuasaan Mahinda, Sri Lanka mendekat kepada Cina dan mengawali tradisi berutang ´ untuk membangun proyek infrastruktur raksasa, yang mendulang ragam tuduhan korupsi.
Paket pinjaman Cina sering dituduh menjerat negara miskin dalam jebakan utang, untuk membiayai proyek yang tidak menguntungkan.
Ketika 2017 silam Sri Lanka tidak mampu membayar utang untuk pelabuhan baru di Hambantota karena merugi, kepemilikan pelabuhan dialihkan kepada Cina selama 99 tahun.
Sejauh ini, Sri Lanka telah mengumpulkan utang luar negeri sebanyak USD 51 miliar yang tidak lagi mampu dibayar.
Sebab itu pula amarah demonstran banyak diarahkan kepada klan Rajapaksa, termasuk di antaranya Uskup Malcolm Ranjith, tokoh Katolik yang berpengaruh.
"Negeri ini terlalu berharga dengan rakyatnya yang cerdas. Tapi kecerdasan kita, kecerdasan rakyat, sudah dihina oleh tindak korupsi,” katanya dalam sebuah misa di Kolombo.
Berita Terkait
-
5 Buronan Kakap Sri Lanka Terciduk usai Ngumpet di Kebon Jeruk Jakbar, Kasus-kasusnya Ngeri!
-
Gembong Kriminal Nomor Wahid Sri Lanka Sembunyi di Apartemen Jakarta, Tertangkap di Kebon Jeruk!
-
Penggerebekan di Apartemen Kebon Jeruk, Buronan Narkoba dan Pelaku Kasus Pembunuhan Diciduk
-
Negara Mau Bangkrut Ini Pilih Bangun Tempat Judi Buat Dongkrak Ekonomi
-
Menyusuri Sri Lanka, Saat Konservasi Satwa dan Ekowisata Tropis Berjalan Beriringan
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
Terkini
-
DPR Bikin Aplikasi Pantau Reses Anggota, Dasco: Semua Wajib Pakai
-
Kualitas Udara Jakarta Pagi Ini Terburuk Ke-5 Dunia, Warga Diimbau Wajib Masker
-
Tiga Notaris Jadi Saksi Kunci, KPK 'Kuliti' Skema Mafia Tanah Tol Sumatera
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny: Identifikasi Korban Terus Berlanjut, 53 Jenazah Teridentifikasi!
-
Nobel Perdamaian 2025 Penuh Duri: Jejak Digital Pro-Israel Penerima Penghargaan Jadi Bumerang
-
Birokrasi Jadi Penghambat Ambisi Ekonomi Hijau Indonesia? MPR Usul Langkah Berani
-
Jejak Korupsi SPBU Ditelusuri, KPK dan BPK Periksa Eks Petinggi Pertamina
-
'Tsunami' Darat di Meksiko: 42 Tewas, Puluhan Hilang Ditelan Banjir Bandang Mengerikan
-
Prajurit TNI Gagalkan Aksi Begal dan Tabrak Lari di Tol Kebon Jeruk, 3 Motor Curian Diamankan
-
Di The Top Tourism Leaders Forum, Wamendagri Bima Bicara Pentingnya Diferensiasi Ekonomi Kreatif