Suara.com - Polda Metro Jaya dipastikan telah menerima surat pemberitahuan terkait aksi demo mahasiswa 11 April 2022 besok. Surat pemberitahuan ini disampaikan oleh perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) pada Jumat (8/4/2022).
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan memastikan pihaknya akan melakukan pengamanan terhadap jalannya aksi. Namun, Zulpan belum merincikan jumlah personel yang akan diturunkan.
"Polda Metro Jaya akan memberikan pelayanan dan pengamanan terhadap rencana aksi demo tanggal 11," kata Zulpan kepada wartawan, Sabtu (9/4/2022).
Zulpan mengimbau kepada peserta aksi untuk tertib dalam menyampaikan pendapat dan aspirasinya. Sekaligus mengingatkan kepada masyarakat lainnya untuk tidak cemas terhadap adanya aksi tersebut.
"Polda Metro Jaya akan menjaga keamanan ibu kota dengan baik. Silakan masyarakat umum untuk beraktivitas seperti biasa," katanya.
Tuntutan Mahasiswa
Aksi demo mahasiswa itu menolak perpanjangan masa jabatan presiden, penundaan pemilu dan kenaikan harga bahan bakar minyak serta sembako ini rencananya akan diikuti oleh 1.000 mahasiswa dari berbagai daerah. Aksi tersebut akan digelar di kawasan Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.
Koordinator Media BEM SI, Luthfi Yufrizal mengatakan, telah mengantisipasi kemungkinan adanya pihak yang menunggangi aksi ini dengan tujuan memicu kerusuhan. Upaya antisipatif ini salah satunya dengan membentuk tim keamanan yang bertugas melalukan penyaringan terhadap peserta aksi.
"Istilahnya harus hati-hati dengannya orang-orang yang menjadi cuma nebeng di aksi itu, cuman buat rusuh doang, harus di screening dengan teliti," kata Luthfi saat dihubungi Sabtu (9/4) kemarin.
Baca Juga: Wiranto Temui BEM Nusantara, Pengamat: Bisa Saja Itu Strategi Gembosi Gerakan Mahasiswa
Di sisi lain, Luthfi juga meminta kepada pihak kepolisian untuk melakukan pengamanan secara tertib, tanpa melakukan provokasi dan kekerasan.
"Kami aksinya juga enggak ada tujuan chaos atau anarkis atau rusuh dan lain-lain. Saling menghimbau saja dari polisi untuk tidak anarkis, dari polisi juga jangan merusak fasilitas umum," ujarnya.
Muncul Peretasan
Jelang aksi, sejumlah akun media sosial milik Koordinator Pusat Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia atau BEM SI, Kaharuddin HSN DM dikabarkan diretas. Tindakan peretasan ini diduga sebagai upaya menggembosi rencana aksi besar-besaran mahasiswa Senin besok.
Kaharuddin menyebut beberapa akun media sosial miliknya yang diretas, yakni Instagram dan Facebook. Pada kedua akun media sosial tersebut, peretas membuat pernyataan "Aksi 11 April Saya Nyatakan Dibatalkan Mengingat Saat Ini Bulan Ramadhan Dan Kerena Covid-19 Yang Masih Belum Mereda".
"Untuk presma (presiden mahasiswa) yang turun (aksi demonstrasi) di tanggal 28 Maret kemarin rata-rata kena pretasan," kata Kaharuddin saat dikonfirmasi, Minggu (10/4/2022).
Selain peretasan, kata Kaharuddin, ada pula tawaran kepada mahasiswa di kampus-kampus agar tidak ikut aksi pada 11 April.
"Ada beberapa kawan kampus yg mendapatkan tawaran agar tidak turun aksi, dan ada juga kampus yang tidak jadi turun," bebernya.
Kaharuddin belum mengetahui pasti dari mana tawaran tersebut datang. Namun hal ini diduganya sebagai upaya menggembosi gerakan mahasiswa.
"Itu yang saya tidak tau, tapi informasi yang diperoleh ada tawaran agar tidak ikut aksi," imbuhnya.
Tag
Berita Terkait
-
Wiranto Temui BEM Nusantara, Pengamat: Bisa Saja Itu Strategi Gembosi Gerakan Mahasiswa
-
Jelang Aksi 11 April 2022: Akun Medsos Koordinator BEM SI Kena Retas, Muncul Tawaran Agar Tak Turun Ke Jalan
-
Tagar Mahasiswa Bergerak Menggema, Ini 4 Tuntutan Utama Aksi Mahasiswa
-
Jelang Aksi Demo Mahasiswa 11 April 2022, Mahfud MD Wanti-wanti Ke Polisi: Jangan Ada Kekerasan
-
Demo Mahasiswa Senin 11 April, Mahfud ke Aparat: Tidak Bawa Peluru Tajam, Tidak Boleh Ada Kekerasan!
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
-
Pelatih Persija Kasihan dengan Gerald Vanenburg, Soroti Situasi Timnas Indonesia U-23
-
Harga Emas Antam Lebih Murah Hari Ini Jadi Rp 2.042.000 per Gram
-
Video Lawas Nadiem Makarim Viral Lagi, Ngaku Lahir di Keluarga Anti Korupsi!
Terkini
-
Dilema KPK: Sita Mercy Antik Habibie dari Ridwan Kamil, tapi Pembayarannya Ternyata Belum Lunas
-
Bantah Tegas Kabar Darurat Militer, TNI: Tidak Ada Niat, Rencana Memberlakukan
-
Didesak Bebaskan Seluruh Demonstran yang Ditahan, Polri Klaim Tidak Antikritik
-
Zetro Staf KBRI Diduga Tewas di Tangan Pembunuh Bayaran, Presiden Peru Surati Prabowo
-
Kapuspen TNI Jawab Tuntutan 17+8 'Kembali ke Barak': Kami Hormati Supremasi Sipil
-
Tunjangan Rumah Setop, DPR Pastikan Pensiun Tetap Ada: Ini Rincian Gaji Anggota Dewan
-
DPR Setop Kunjungan Kerja ke Luar Negeri, Dasco Janji Buka-bukaan
-
Pemprov DKI Genjot Pengerjaan SJUT, Jakarta Lebih Rapi dan Modern
-
Apa Itu Tobat Nasional? Seruan Kardinal Ignatius Suharyo
-
Nadiem Tersangka Kasus Pengadaan Chromebook, Pukat UGM Soroti Buruknya Tata Kelola Sektor Pendidikan