Suara.com - Wakil Ketua Majelis Syura PKS, Hidayat Nur Wahid menilai pernyataan Presiden Jokowi lebih tegas dan maju karena telah memastikan pelaksanaan Pemilu tetap digelar pada 14 Februari 2024. Namun begitu, menurut Hidayat kepastian penyelenggaran Pemilu itu belum memuaskan tuntutan publik.
Hidayat berujar pernyataan Jokowi bisa dipandang lebih tegas bila melihat alur dari pernyataan-pernyatana sebelumnya. Apalagi jika mengingat pernyataan Jokowi yang sempat mengambang ketika ditanya soal penundana Pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden atau presiden tiga periode.
Ia melihat tidak ada ketegasan Jokowi menyikapi wacana itu pada awal-awal kemunculan. Jokowi hanya menyatakan tidak melarang lantaran bagian demokrasi.
Tetapi pada dua pernyataan belakang dalam rapat, Hidayat melihat mulai ada perubahan sikap dari Jokowi. Pertama, Jokowi melarang menteri-menteri bicara soal wacana tunda pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden dan kedua ia memastikan pelaksanaan Pemilu.
"Nah itu jelas lebih maju ya, lebih tegas ketimbang beliau mengatakan tidak bisa melarang karena demokrasi," kata Hidayat dihubungi, Senin (11/4/2022).
Namun begitu, Hidayat memandang perlu ada ketegasan lebih lagi dari Jokowi untuk menyatakan penolakannya langsung terhadap dua wacana tersebut. Sebab hal itu yang kemudian menjadi tuntutan publik, termasuk tuntutan mahasiswa yang berencana melalukak aksi pada hari ini.
"Sekalipun tetap saja sesungguhnya yang diharapkan oleh publik termasuk rekan-rekan mahasiswa dalam demonya itu adalah pernyataan langsung dari Pak Jokowi bahwa beliau menolak penundaan pemilu atau perpanjangan masa jabatan presiden," tutur Hidayat.
"Jadi kalau ini yang dimaksud maka pernyataan Jokowi kemarin itu belum memenuhi tuntutan ini (mahasiswa)."
Pastikan Pemilu Tetap 2024
Sebelumnya, Presiden Jokowi memastikan Pemilu tetap akan digelar pada 14 Februari 2024 mendatang. Ia meminta segala pihak tidak memunculkan spekulasi perpanjangan jabatan kepemimpinannya.
Hal tersebut ditegaskannya saat memimpin rapat terbatas (ratas) yang membahas tentang persiapan pemilu dan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak tahun 2024 bersama jajarannya di Istana Kepresidenan Bogor pada Minggu (10/4/2022).
Dalam arahan tersebut, Jokowi meminta jajarannya menyampaikan kepada publik jadwal pelaksanaan Pemilu dan Pilkada serentak sudah ditetapkan. Tujuannya, agar tidak muncul isu lain seperti adanya upaya penundaan pemilu di masyarakat.
"Ini perlu dijelaskan jangan sampai nanti muncul spekulasi-spekulasi yang isunya beredar di masyarakat bahwa pemerintah tengah berupaya untuk melakukan penundaan pemilu atau spekulasi mengenai perpanjangan jabatan Presiden dan juga yang berkaitan dengan soal tiga periode," ujarnya.
"Karena jelas, bahwa kita telah sepakat pemilu dilaksanakan tanggal 14 Februari dan pilkada dilaksanakan nanti di November 2024, sudah jelas semuanya," tambahnya menjelaskan.
Menurut Jokowi, tahapan pemilu tahun 2024 sudah akan dimulai di pertengahan bulan Juni 2022. Hal tersebut sesuai dengan ketentuan Pasal 167 ayat (6) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 (UU Pemilu) yang menyebut bahwa tahapan penyelenggaraan pemilu dimulai 20 bulan sebelum hari pemungutan suara.
Berita Terkait
-
Akun Mahasiswa Dibajak Jelang Demo 11 April, TII Ungkit soal TWK KPK hingga Wadas: Tak Pernah Terungkap Siapa Pelakunya!
-
Menyusup Demo BEM SI di DPR, Belasan Pemuda yang Nyamar jadi Mahasiswa Ditangkap Polisi
-
Pakai Seragam STM Diduga Mau Ikut Demo 11 April, Seorang Pemuda Diamankan Aparat di Depan Gedung DPR
-
Tepis Kabar Dalangi Aksi Mahasiswa 11 April, Hamdan Zoelva: Info Menyesatkan dan Tak Bertanggung Jawab!
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah
-
Puasa Rajab Berapa Hari yang Dianjurkan? Catat Jadwal Berpuasa Lengkap Ayyamul Bidh dan Senin Kamis
-
Doa Buka Puasa Rajab Lengkap dengan Artinya, Jangan Sampai Terlewat!
-
Pedagang Korban Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Mulai Tempati Kios Sementara
-
Buku "Jokowi's White Paper" Ditelanjangi Polisi: Cuma Asumsi, Bukan Karya Ilmiah
-
Gibran Turun Gunung ke Nias, Minta Jembatan 'Penyelamat' Siswa Segera Dibangun
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Pengamat: Sikap Terbuka Mendagri Tito Tunjukkan Kepedulian di Masa Bencana
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan