Suara.com - Peristiwa pengeroyokan terhadap Dosen Universitas Indonesia, Ade Armando, pada Senin (11/4/2022) masih hangat dibicarakan hingga kini.
Usai peristiwa tersebut, pro kontra merebak, utamanya di media sosial. Sejumlah orang, mulai dari orang biasa hingga tokoh dan pejabat publik, ikut angkat suara.
Salah satunya adalah Wakil Ketua Dewan Pembina Partao Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie. Ia mengecam keras peristiwa tersebut. Mantan jurnalis ini menduga peristiwa pengeroyokan tersebut didalangi oleh anggota ormas radikal yang menjadi penumpang gelap aksi mahasiswa tersebut.
Dugaan Grace Natalie tersebut memang kontroversial. Namun bukan kali ini saja Grace membuat pernyataan yang kontroversial.
Dan berikut adalah sederet pernyataan kontroversial yang pernah dilontarkan Grace Natalie.
1. Menuding ormas terlarang di balik pengeroyokan Ade Armando
Grace Natalie mencurigai ada keterlibatan relawan Gubernur DKI Jakarta, Anies baswedan dalam peristiwa pengeroyokan terhadap Dosen Komunikasi Universitas Indonesia, Ade Armando.
Ia bahkan tak ragu mengaitkan peristiwa tersebut dengan anggota ormas terlarang HTI dan FPI yang menjadi penumpang gelap dalam aksi mahasiswa di depan gedung DPR/MPR tersebut.
Dugaan Grace tersebut didasari oleh beredarnya tangkapan layar percakapan grup WhatsApp Relawan Anies Baswedan. Salah satu orang dalam percakapan tersebut memberi tahu keberadaan Ade Armando di lokasi aksi. Ini yang diduga menjadi pemicu awal terjadinya pengeroyokan tersebut.
Baca Juga: PPP DKI Sepakat Usung Duet Anies-Khofifah di Pilpres 2024, Akan Diajukan ke DPP
2. Menyatakan tak dukung Perda Syariah
Pada 2018 lalu, Grace Natalie pernah menyulut kontroversi di masyarakat, lewat pernyataannya mengenai peraturan daerah bernuansa syariah di Indonesia.
Grace yang saat itu masih menjabat sebagai Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia menyatakan partainya akan mencegah terjadinya diskriminasi dan tindakan intoleransi beragama. Ia mencontohkan kasus penutupan rumah ibadah secara paksa di berbagai daerah di Indonesia.
Lebih lanjut ia menyatakan, PSI tidak akan pernah mendukung keberadaan Perda yang bernuansa agama, baik itu perda Injil maupun perda syariah.
Akibat pernyataannya tersebut, Grace dan PSI mendapatkan kritik dari sejumlah pihak, diantaranya PBNU, partai politik dan anggota dewan.
Setelah kontroversi tersebut merebak kemana-mana, Grace pun akhirnya meminta maaf dan berdalih bahwa pernyataannya tersebut telah dipelintir.
Berita Terkait
-
Usung Anies-Khofifah di Pilpres 2024, PPP DKI: Pak Anies Berhasil Kurangi Polarisasi
-
Relawan Anies Baswedan Bantah Pelaku Provokasi Pemukulan Ade Armando Adalah Anggotanya
-
PPP DKI Dukung Anies Nyapres 2024: Karena Jadi Titik Temu Jargon Jokowi dan Habib Rizieq
-
PPP DKI Sepakat Usung Duet Anies-Khofifah di Pilpres 2024, Akan Diajukan ke DPP
-
PPP DKI Berencana Rekomendasikan Duet Anies-Khofifah Maju Pilpres 2024
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
-
Kepala Daerah 'Gruduk' Kantor Menkeu Purbaya, Katanya Mau Protes
-
Silsilah Bodong Pemain Naturalisasi Malaysia Dibongkar FIFA! Ini Daftar Lengkapnya
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
Terkini
-
Jalan Ambles di Pekapuran Menuju Juanda Terbengkalai, Warga Minta Kepastian Perbaikan
-
Viral Momen Bahlil Colek Paha Rosan Saat Prabowo Ungkap Negara Rugi Rp300 T, Netizen: Ketahuan Deh!
-
Apa itu Amicus Curiae? Diajukan 12 Tokoh Antikorupsi untuk Nadiem Makarim
-
Tren Korea Tak Berhenti di K-Pop, Kini Giliran Produk Aslinya Kuasai Pasar Indonesia
-
Empat Pendukung ISIS di Sumatera Diciduk Densus 88! Gunakan Media Sosial untuk Provokasi Teror
-
Kasus Haji Belum Ada Tersangka, Apa Alasan KPK 3 Kali Periksa Eks Bendum Amphuri Tauhid Hamdi?
-
Proyek PLTU Kalbar Mangkrak, Negara Rugi Rp1,35 Triliun: Uang Lenyap, Listrik Tak Menyala
-
Warga Papua Sebut PSN sebagai Ekosida: Hutan Kami Mati karena Proyek Serakah Nasional
-
Jorok! Kemenkes Didesak Segera Jatuhi Sanksi RS Cut Meutya usai Viral Kasur Pasien Penuh Belatung
-
5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial