Suara.com - Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menilai polarisasi akibat pertarungan politik di tengah masyarakat masih menjadi permasalahan sosial yang besar di Indonesia.
Cak Imin mencontohkan, kasus pemukulan terhadap pegiat media sosial sekaligus Dosen Universitas Indonesia, Ade Armando adalah salah satu bentuk akibat dari polarisasi tersebut.
"Pemukulan Ade Armando bukan peristiwa personal, pemukulan Ade Armando adalah peristiwa adanya bara api yang masih terpendam di dalam bangsa ini, ini harus dibuka dan dibicarakan sehingga tidak menyisakan apapun di kemudian hari," kata Cak Imin dalam Peringatan Harlah PMII ke-62, Senin (18/4/2022).
Ketua Majelis Pembina Nasional (Mabinas) PB PMII ini berharap seluruh anggota PMII bisa menjadi jembatan untuk mengembalikan prinsip musyawarah mufakat untuk segala perbedaan pandangan termasuk politik.
"Hari ini masih ada luka yang mendalam diantara perbedaan politik bangsa ini, saya berharap PMII bisa menjadi inspirasi pemikiran gagasan untuk dialog yang lebih terbuka bagi seluruh anak bangsa," ucapnya.
Sementara itu Ade Armando masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Siloam, Semanggi, Jakarta Selatan. Ia sudah dirawat selama sepekan sejak dihajar massa pada 11 April 2022.
"Belum boleh pulang, masih di ruang rawat inap, masih intensif dipantau tim dokternya," kata Perwakilan keluarga, Nong Darol Mahmada saat dihubungi Suara.com, Minggu (17/4/2022).
Ade Armando dihajar massa saat ikut aksi demonstrasi 11 April bersama mahasiswa di depan Gedung DPR RI menolak sejumlah kenaikan bahan pokok dan wacana perpanjangan masa jabatan presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Tim dokter mengungkapkan Ade mengalami pendarahan di otak, masalah kandung kemih, hidung dan luka lebam lecet bekas diseret dan dipukul.
Berita Terkait
-
Guru Besar FMIPA UGM Karna Wijaya Minta Maaf Atas Unggahan Terkait Ade Armando: Itu Konteksnya Hanya Bercanda
-
Ditanya Status Hukum Ade Armando Soal Kasus Allah Bukan Orang Arab, Kabid Humas Polda Metro Jaya: Belum Bisa Komentar
-
Dapat Somasi, Wasekjen PAN Sebut Kuasa Hukum Ade Armando Sedang Cari Panggung
-
Disomasi Ade Armando, PAN Pasang Badan Buat Eddy: Beliau Punya Hak Imunitas Mendorong Penegakan Hukum, Salahnya di Mana?
-
Dipanggil Rektor, Karna Wijaya Dosen UGM Minta Maaf Setelah Dugaan Ejek Ade Armando Viral
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Tiga Notaris Jadi Saksi Kunci, KPK 'Kuliti' Skema Mafia Tanah Tol Sumatera
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny: Identifikasi Korban Terus Berlanjut, 53 Jenazah Teridentifikasi!
-
Nobel Perdamaian 2025 Penuh Duri: Jejak Digital Pro-Israel Penerima Penghargaan Jadi Bumerang
-
Birokrasi Jadi Penghambat Ambisi Ekonomi Hijau Indonesia? MPR Usul Langkah Berani
-
Jejak Korupsi SPBU Ditelusuri, KPK dan BPK Periksa Eks Petinggi Pertamina
-
'Tsunami' Darat di Meksiko: 42 Tewas, Puluhan Hilang Ditelan Banjir Bandang Mengerikan
-
Prajurit TNI Gagalkan Aksi Begal dan Tabrak Lari di Tol Kebon Jeruk, 3 Motor Curian Diamankan
-
Di The Top Tourism Leaders Forum, Wamendagri Bima Bicara Pentingnya Diferensiasi Ekonomi Kreatif
-
KPK Bongkar Akal Bulus Korupsi Tol Trans Sumatera: Lahan 'Digoreng' Dulu, Negara Tekor Rp205 M
-
Buntut Tragedi Ponpes Al Khoziny, Golkar Desak Pesantren Dapat Jatah 20 Persen APBN